MAINews, Jakarta – Menyusul bencana gempa tektonik bermagnitudo 7,0 SR yang terjadi di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu, (5/8/2018), pukul 18.46 WIB, yang mengakibatkan 91 orang meninggal dunia, ribuan warga mengungsi, kerusakan fasilitas umum, dll, Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation mengadakan rapat koordinasi respon cepat bencana gempa NTB. Rapat tersebut digelar di Kantor MAI di Jalan Mampang Prapatan No, 61, Jakarta Selatan, Senin, (6/8/2018). Rapat dihadiri oleh Direktur MAI Foundation, Koordinator Respon Cepat MAI dan Dongeng Ceria Management.
Berdasarkan data lapangan baik primer maupun sekunder serta koordinasi dengan berbagai mitra MAI respon cepat seperti Tim Corsec Bank Mandiri, Serikat Pekerja Bank Mandiri (SPBM), Mandiri Bikers Community Indonesia (MBCI) yang sudah berada di lokasi gempa, menurut Deni Kurniawan selaku Koordinator Respon Cepat MAI untuk bencana gempa NTB, MAI akan mendirikan Posko Respon MAI.
“MAI akan membuat posko lapangan di Lombok Utara. Ini adalah lokasi terparah dari bencana. Selain itu, banyak bangunan rusak dan runtuk sehingga tidak ada bangunan atau gedung representatif. Kami pun memikirkan akibat resiko gempa susulan,” ungkap Deni.
Puskesmas dan rumah sakit yang runtuh akibat gempa sehingga tidak memungkinkan pasien jauh atau tidak ada transportasi melakukan pengobatan maka MAI akan mendirikan Posko Medis. Dalam hal ini, MAI juga akan mengirimkan mobil ambulance di lokasi bencana.
Seperti yang dilaporkan Adit, Tim Unit Respon Cepat MAI yang saat ini berada di lokasi gempa, banyak warga yang membutuhkan pasokan logistik. Kendalanya adalah karena posko pengungsian yang jauh.
“Maka kami akan mengirimkan mobil strada dari MAI Pusat untuk menempuh lokasi gempa di pedalaman,” ungkap Deni lagi.
Korban gempa Lombok juga meliputi anak-anak. Trauma anak pasca gempa itu sangat tinggi. Yang sehat menjadi sakit dll. Dengan metode bermain dan melibatkan para ibu-ibu agar memasak di posko berpengaruh terhadap tingkat stress para korban/pengungsi. Dalam hal ini, MAI akan membuat program berupa trauma healing anak.
“Kami adalah saudara. Membawa misi kemanusiaan, kami akan berusaha memberikan yang terbaik untuk bisa segera memulihkan daerah terdampak gempa. Semoga dengan kontribusi yang MAI lakukan ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi korban gempa NTB. Para korban disabarkan hatinya. Mari kita bersama-sama berdoa agar NTB pulih dan tidak ada lagi musibah,” ungkap Abdul Ghofur, Direktur Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation.
(MAIFoundation/Riana)