fbpx

Menebus Kebiasaan Buruk

Allah menganugerahi manusia dengan akal pikiran dan hawa nafsu agar digunakan untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama. Namun, seringkali hawa nafsu tersebut mengalahkan akal pikiran dan menimbulkan banyak perbuatan buruk yang dilakukan oleh manusia. Kebiasaan buruk dapat menghambat kreativitas, produktivitas, hubungan baik dengan lingkungan sekitar bahkan ibadah kepada Allah.

Tidak hanya itu saja, kebiasaan buruk juga dapat membuat tubuh kita rusak seiring berjalannya waktu. Contoh, ada orang yang memiliki kebiasaan merokok. Paru-paru dan organ vital lainnya akan rusak jika ia terus merokok. Dampaknya memang tidak terasa dalam sekali merokok, tetapi lambat laun, kesehatan orang itu akan menurun. Menurunnya kesehatan tentu akan mengurangi aktivitas si penderita yang berujung pada bergantungnya dia untuk mencukupi kebutuhannya pada orang lain. Pada akhirnya, kebiasaan buruk itu hanya akan menjadikannya beban orang lain.

Kebiasaan buruk yang dilakukan seseorang juga berdampak buruk bagi lingungan sekitarnya. Contohnya, ada seseorang yang gemar berjudi. Berjudi tidak mungkin hanya dilakukan oleh satu orang, tetapi melibatkan minimal dua orang. Bisa jadi ia mengajak rekan-rekan di sekitar rumahnya untuk berjudi. mulai dari hal-hal kecil hingga besar. Awalnya ia hanya mempertaruhkan uang dalam jumlah yang kecil lalu menang. Namun karena ketagihan mendapatkan uang dengan cara yang cepat, ia mulai bertaruh dengan uang yang jumlahnya besar. Hasil memenangkan taruhan tersebut pun ia gunakan untuk berfoya-foya. Ketika ia kehabisan modal, tak segan ia mencuri barang atau uang untuk ia gunakan berjudi kembali.

Atau ada seseorang yang memiliki kebiasaan buruk mengumbar amarahnya ke orang di sekitarnya. Ketika ada yang membuatnya marah dan ia tak mengendalikan amarahnya, ia bisa langsung memaki dengan sumpah serapah orang tersebut bahkan siapa saja yang ia temui. Akibatnya, orang akan enggan berkawan atau bahkan selalu menghindarinya. Efek yang lebih parah lagi adalah ketika orang yang dimaki tersebut berdoa agar Allah menurunkan keburukan bagi orang yang telah memakinya tadi. Ingat, bahwa doa orang yang terzolimi tanpa halangan langsung Allah kabulkan. Naudzubillah min dzalik. Semoga kita terus dalam lindungan Allah sehingga terhindar dari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat merusak diri sendiri dan menyakiti orang lain.

Hal buruk yang sudah menjadi gaya hidup atau bahkan tabiat seseorang sult untuk diubah. Namun, bukan tak mungkin semua itu bisa dihilangkan. Allah sendiri sangat menntikan seseorang untuk bertobat kembal ke jalan yang Allah ridhoi. Allah berfiman dalam surah AL-Baqoroh ayat 222 yang artinya, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”  Allah akan hapus semua dosa-dosanya apabila seorang hamba mau bertaubat dengan taubat nasuha. Allah juga akan mengampuni semua kesalahannya di masa lalu. Namun, seorang juga harus menunjukkank kesungguhannya dalam berhijrah. Apa yang bisa seorang hamba laukan untuk menebus semua kebiasaan buruknya?

Pertama, seorang hamba harus meniatkan dirinya untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Niat tidak hanya digumamkan di halam hati dan diucapkan dengan mulut, tetapi juga harus ditunjukkan dengan perbuatan sehari-hari. Kita bisa memulainya dengan mengintrospeksi diri sendiri, apa saja kebiasaan buruknya yang merugikan orang lain dan juga dirinya sendiri? Jika sudah tahu penyebabnya, seorang yang sudah berhijrah harus sanggup melangkah menjauhi sumber kebiasaan buruknya tersebut. Jika kebiasan buruknya itu berkembang karena pergaulan yang ia jalani seama ini, ia harus keluar dari kumpulan tersebut dan mencari orang-orang shaleh yang bisa membawa dampak baik baginya dan ia juga bisa belajar banyak dari mereka

Jika sumber kebiasaan buruknya berasal dari dirinya sendiri yang tak bisa mengontrol emosinya, maka tak ada jalan lain selain paksa dan lawan. Beristigfarlah ketika amarah itu datang dan tahanlah mulutmu untuk berbicara. Setelahnya, gantilah posisi tubuhmu dan ambillah wudhu. Semua cara tersebut telah Rasulullah ajarkan melalui hadits-haditsnya. Sebagai motivasi diri agar kita bisa sabar menahan amarah, ingatlah hadits Rasulullah berikut ini, “Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani)

Lalu bagaimana kalau kita sudah terlanjur banyak melakukan kebiasaan buruk hingga banyak merugikan dan menyakiti orang lain?

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Antara shalat yang lima waktu, antara jumat yang satu dan jumat berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)

Sahabat, kita bisa menebus kebiasaan buruk yang berujung pada menggunungnya dosa dalam diri kita dengan cara mendirikan solat ilma waktu. Solat lima waktu akan memperbaiki hubungan kita dengan Allah. Kita dapat memohon ampun dan perlindungan Allah ketika sedang solat. Solat sejatinya merupakan panjatan doa-doa dari seorang hamba yang memasrahkan dirinya kepada Rabb-nya. Doa adalah wujud keimanan dalam diri seorang hamba. Solat yang didirikan dengan cara yang benar dan hanya mengharapkan pahala dan ridho dari Allah semata sanggup menjauhkan seorang hamba dari perbuatan yang fasik. Sebaliknya, jika ada seorang hamba yang rutin mendirikan solat namun ia juga tak bisa terlepas dari perbuatan buruk, maka ada yang bermasalah dengan solatnya.

Selain solat, kita juga perlu melakukan hal lain untuk menebus keburukan yang telah kita lakukan. Allah berfiman dalam surah Hud ayat 114 yang artinya, ”Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).”

Dalam firman ini, Allah mengajarkan kita untuk memulai hijrah dengan melakukan perbuatan baik kepada sesama makhluk Allah. Pahala yang kita dapatkan dari berbuat baik dapat menghapus dosa-dosa yang telah kita kerjakan. Berbuat baik kepada orang lain juga sebagai wujud permohonan maaf kita kepada mereka yang pernah tersakiti oleh kebiasaan buruk kita. Perbuatan baik yang kita lakukan terhadap orang lain tentunya akan membawa manfaat bagi kemaslahatan umum.

Salah satu perbuatan baik yang bisa kita amalkan dalam rangka menebus kesalahan-kesalahan tersebut ialah sedekah. Dalam salah satu hadits, Rasulullah bersabda, ”Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.” (HR. At-Tirmidzi)

Mengapa sedekah dapat menghapus dosa? Karena sedekah memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah Allah akan melipatgadakan pemberian hambanya kepada saudaranya yang membutuhkan berupa sedekah dengan banyak pahala maupun kebaikan yang dapat kita rasakan di dunia. Dosa-dosa yang kita kita dapatkan selama di dunia tidak akan bisa membawa kita kepada hidup yang berkah. Seumur hidup seseorang akan terus mendapatkan masalah ketika ia jauh dari rahmat dan berkah Allah. Dengan bersedekah ia bisa membebaskan diri dari hal tersebut. Selain itu, dengan bersedekah, kita akan menerima banyak doa dari mereka yang kita sedekahi. Tak jarang dan bahkan sangat mudah sekali mereka memberikan banyak doa untuk kita.

Bottom of Form

Sahabat, dari yang telah kita pelajari hari ini, Allah tidak mau melihat hambaNya jatuh merugi dunia akhirat hanya karena kita mempertahankan kebiasan buruk. Meskipun Allah juga telah memberikan tutorial cara menebus kebiasaan buruk, seyogyanya kita senantiasa menjaga diri sendiri dari hal-hal yang buruk. Sekarang, saatnya kita menjadi agen perubahan, mengubah tatanan dunia menjadi lebih nyaman lagi untuk ditinggali. Hal ini bisa kita mulai  dari mengubah diri sendiri menjadi pribadi yang lebih baik; menebus kebiasaan buruk dengan solat dan sedekah.

Yuk sedekah melalui www.maiberbagi.or.id

Penulis,
(DHQ)

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL