fbpx

Mempersiapkan Bulan Ramadhan

Hanya dalam hitungan pekan, in syaa Allah bulan Ramadhan akan mengunjungi kita. Bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas bagi kita untuk meraup pahala sebanyak mungkin. Tanpa mengesampingkan pentingnya beribadah di bulan lain, bukan Ramadhan memang memiliki banyak keutamaan yang tidak terdapat pada bulan lainnya.

Beberapa keutamaan bulan Ramadhan di antaranya adalah dilipatgandakan pahala setiap ibadah. Rasulullah bersabda, “Pahala umrah pada bulan Ramadan menyamai pahala ibadah haji.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Apabila telah tiba bulan Ramadan, maka perbanyaklah berinfaq, karena infaq di bulan Ramadan dilipatgandakan bagaikan infaq di jalan Allah, dan tasbih di bulan Ramadan lebih utama daripada tasbih di bulan Cctv Vgfty gapai neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.” (HR. Al-Bazaar, dari Jabir bin Abdillah. Al-Haitsami dalam Majma Az Zawaid mengatakan bahwa perawi hadis ini tsiqah (terpercaya).

Puasa di bulan Ramadhan juga akan diberi pahala seperti berpuasa selama sepuluh bulan penuh.

“Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka satu bulan sama seperti sepuhu bulan. Dan siapa yang berpuasa setelah itu, berpuasa selama enam hari sesudah Id (Syawawl), hal itu sama nilainya dengan puasa sepurna satu tahun.” (HR. Ahmad).

Nah, demi mempersiapkan diri untuk menjalani ibadah di bulan Ramadhan, ada beberapa yang perlu kita persiapkan. Apa saja yang perlu disiapkan?

Bertaubat

Bertaubat menjadi salah satu penyebab amal ibadah seseorang diterima. Di bulan lainnya, tentu kita tak luput dari kesalahannya dan dosa, baik itu kepada Allah maupun kepada sesama makhluknya Allah. Untuk itu, wajib bagi kita bertaubat dan memohon maaf atas semua kesalahan di bulan-bulan lalu. Pun kepada sesama umat Islam, kita juga harus saling meminta maaf sebelum memasuki bulan Ramadhan. Begitu menginjakkan kaki di bulan Ramadhan, kita sudah dalam keadaan bertaubat dan mendapatkan ampunan sehingga kita bisa menjalani ibadah di bulan istimewa ini dengan khusyuk.

Niat

Niat sangat penting bagi seseorang yang hendak melakukan kegiatan apapun, termasuk ibadah. Niat akan menjadi tolak ukur sebuah amalan, apakah amalan tersebut diterima oleh Allah atau tidak. Kita juga akan mendapatkan apa yang kita niatkan dalam beribadah. Jika niatnya saat beribadah hanya untuk mencari pujian dari sesama manusia, maka hanya itulah yang akan kita dapatkan. Lain halnya ketika kita meniatkan sebuah ibadah hanya untuk mencari ridho dan pahala dari Allah. Ibadah tersebut akan Allah terima dan niatnya pun akan terlaksana. Sebagai tambahannya, kita tak perlu susah payah berusaha mendapatkan pujian dari orang lain. Ketika Allah sudah meridhoi seseorang, hanya kebaikan yang akan mengelilingi orang tersebut. Jadi latihlah niat beribadah sekarang juga sebelum tiba bulan Ramadhan.

Berdoa

Latihlah diri sendiri untuk mulai memperbanyak memanjatkan doa kepada Allah. Mintalah apa saja selama itu dalam rangka kebaikan. Juga, berdoalah kepada Allah agar kita dipertemukan kembali Dengan bulan Ramadhan yang suci itu.

Memperbanyak ibadah sunah

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bulan Ramadhan adalah waktu di mana semua amal ibadah akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila bukan Ramadhan hanya kita isi dengan mengerjakan ibadah yang wajib saja. Begitu banyak ibadah sunah yang bisa kita lakukan dalam sehari semalam.

 

Tentunya untuk melakukan itu sangat dibutuhkan pembiasaan. Saat ini merupakan waktu yang pas untuk membiasakan diri ini untuk rutin mengamalkan ibadah sunah. Harapannya, agar di bulan Ramadhan nanti, tubuh kita telah terbiasa melakukannya. Tak hanya itu, kita akan merasa bersalah ketika berhenti melakukan suatu amalan yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Maka dari itu, dengan melatih membiasakan diri mengamalkan ibadah sunah, kebiasaan tersebut diharapkan akan terus dihidupkan bahkan setelah bulan Ramadhan berakhir.

Puasa di bulan Sya’ban

Dari ‘Aisyah radhiallahu ’anha: “Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam berpuasa sampai kami mengatakan (mengira) dia tidak pernah berbuka. Dan (lain waktu) beliau tidak berpuasa sampai kami mengatakan (mengira) dia pernah berpuasa. Dan aku tidak melihat Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam menyempurnakan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadan dan aku tidak melihat Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam memperbanyak berpuasa selain di bulan Sya’ban”. (HR. Bukhari Muslim)

 

“Saya bertanya, Wahai Rasulullah saya tidak pernah melihat anda berpuasa di antara bulan-bulan yang ada seperti engkau berpuasa pada bulan Sya’ban?” (Beliau) bersabda: “Itu adalah bulan yang sering diabaikan orang, antara Rajab dan Ramadan. Yaitu bulan yang di dalamnya diangkat amal (seorang hamba) kepada Tuhan seluruh alam. Dan aku senang saat amalanku diangkat, aku dalam kondisi berpuasa.” (HR. Nasa’i).

Memperdalam ilmu agama

Melaksanakan sebuah perbuatan harus ada ilmunya. Pun halnya dengan beribadah. Beribadah tanpa ilmu hanya akan menyesatkan pengamalnya. Menjelang bulan Ramadhan biasanya banyak beredar dalil tentang seluk beluk puasa yang parahnya dijadikan landasan sebuah hukum. Untuk itu, sebelum datangnya bulan Ramadhan, sangat baik bagi kita untuk menambah ilmu dan wawasan tentang puasa agar kita tidak salah langkah.

Beberapa hadits palsu dan lemah yang seringkali dijadikan landasan saat beribadah di bulan Ramadhan adalah sebagai berikut;

“ Orang yang berpuasa itu senantiasa dalam ibadah meskipun sedang tidur di atas ranjangnya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Tammam (18/172). Hadits ini juga dhaif, sebagaimana dikatakan oleh Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah (653).

Tidur merupakan tindakan yang hukumnya mubah. Tidak semua tidur dapat bernilai pahala. Jika tidurnya diniatkan untuk menghindari diri tergoda dari hal-hal yang akan membuatnya batal, maka tidurnya bernilai pahala. Namun sebaliknya, jika sepanjang hari ia hanya tidur, maka itu adalah tidurnya pemalas dan malah mendatangkan dosa.

Memperbanyak membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an akan membuahkan pahala dalam setiap huruf yang dibaca dan akan dilipatgandakan pahalanya ketika di bulan Ramadhan. Orang yang tidak terbiasanya membaca Al-Qur’an akan terasa berat mengamalkannya ketika bulan Ramadhan nanti. Untuk itu, kita perlu melatih diri membiasakan membaca Al-Qur’an dari sekarang. Jika belum lancar, sebelum puasa, kita harus belajar semaksimal mungkin untuk bisa lancar ketika puasa nanti.

Selain itu, kita juga bisa melatih diri mulai merutinkan mendatangi majelis ilmu yang banyak membahas tentang seluk beluk ibadah puasa. Hal ini tentunya dapat semakin menambah pengetahuan kita.

Membayar hutang puasa

Dari Abu Salamah, dia berkata, saya mendengar ‘Aisyah radhiallahu ’anha berkata: “Aku memiliki kewajiban berpuasa dari bulan Ramadan lalu, dan aku baru dapat mengqadanya pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari Muslim)

Terakhir..

Kita harus menyambut datangnya bulan Ramadhan ini dengan penuh sukacita.

Katakanlah, ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)

Bulan Ramadhan adalah berkah, rahmat, dan karunia Allah untuk umat Islam. Dengan begitu, wajib bagi kita menyambutnya dengan sukacita dan penuh persiapan.

Penulis,
(DHQ)

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL