Umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah. Selain amalan yang wajib, kita sangat dianjurkan untuk menambah amalan sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Dengan memperbanyak amalan sunnah, kita lebih dekat dengan keridhoan Allah. Salah satu ibadah sunnah yang paling dicintai oleh Allah adalah melaksanakan shalat tahajud atau shalat malam. Shalat tahajud sendiri dilaksanakan pada malam hari setelah waktu shalat Isya. Adapun waktu yang paling utama melaksanakan shalat tahajud adalah pada sepertiga malam, yakni sekitar pukul satu malam sampai waktu shubuh masuk.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya: “Shalat apakah yang paling utama setelah shalat fardhu? Beliau menjawab, “shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat di waktu tengah malam (shalat tahajud). (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menerangkan keutamaan melaksanakan tahajud. Berikut ini adalah beberapa hikmah dan keutamaan bagi yang sering melaksanakan shalat tahajud :
- Diangkat Derajatnya ke Tempat yang Terpuji. Shalat tahajud adalah jalan untuk mendapatkan tempat mulia di sisi Allah. Tahajud memberikan energi bagi hamba yang melaksanakannya. Juga menjadi tambahan amal yang sangat disukai penduduk langit dan bumi. Disisi lain Allah juga meninggikan derajat orang yang melaksanakan tahajud dibandingkan insan lainnya. “Dan pada sebahagian malam, lakukanlah shalat Tahajud (sebagai ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat ke tempat terpuji”. (QS. Al-Isra : 79). Dalam ayat tersebut jelas diterangkan bahwa Allah mengangkat derajat orang yang shalat tahajud beberapa derajat.
- Mendapatkan Pahala dan Keselamatan. Banyak amal yang bisa dilakukan agar menjadi jalan keselamatan bagi manusia. Dari beberapa amalan tersebut, shalat malam menjadi salah satu diantaranya. Bangun dan mendirikan shalat malam serta bermunajat kepada Allah menjadikan hubungan dengan Rabb semakin dekat. Orang yang melaksanakan tahajud berani mengorbankan waktu nyamannya untuk beristirahat demi menggapai kecintaan kepada Allah. Inilah yang membedakan mereka dengan insan lain yang memilih untuk memanjakan tubuhnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebarkanlah salam, berilah makan, sambungkanlah silaturahmi, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi)
- Allah Kabulkan Hajatnya. Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu dia memohon kebaikan kepada Allah ta’ala dari urusan dunia maupun akhirat, melainkan Allah akan memberikan kepadanya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim). Dalam hadits tersebut diterangkan bahwa orang yang melaksanakan tahajud merasa tidak ada yang berkuasa dalam dunia ini melainkan kekuatan Allah. Oleh sebab itu mereka memilih memperbanyak munajat kepada Allah. Allah pun ridha terhadap mereka, sehingga Allah memberikan apa yang mereka minta dalam do’a dan permintaan mereka.
- Allah Ampuni Kesalahannya. Puncak dari keutamaan shalat tahajud adalah diampuninya dosa-dosa orang yang bertahajud. Orang yang tahajud adalah orang yang istimewa, sebab mereka menjadikan shalat tersebut sebagai jalan ber-taqarrub kepada Allah. Selain shalat, mereka mengisi malam mereka dengan do’a dan berdzikir. Allah berfirman, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan akhir-akhir malam mereka memohon ampun.” (QS. Adz-Dzariyat : 17-18)
Karena do’a dan dzikir yang mereka lakukan di waktu mala mini, Allah menjauhkan mereka dari dosa dan menghapus kesalahannya. Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia kebiasaan orang-orang sholih sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah, menjauhkan dosa dan penghapus kesalahan.” (HR. Tirmidzi, Al-Hakim dan Al-Baihaqi). Semakin banyak kita melaksanakan ibadah tambahan, maka ganjaran amal berupa pahala dan surga akan semakin besar. Pada akhirnya hikmah dari ibadah itu akan kembali kepada kita. (zil/hal).