MAINews, Palu – Sarana MCK merupakan salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi di posko-posko pengungsian. Pasca tragedi gempa tsunami yang melanda Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat, (18/9/2018), berbagai bangunan fisik dari mulai rumah-rumah, sekolah, rumah sakit, puskesmas, hotel dll hancur dan termasuk kategori kerusakan berat.
Hilangnya bangunan fisik berarti hilangnya fasilitas MCK yang bersih, nyaman dan biasa mereka gunakan. Para penyintas gempa dan tsunami menempati tenda-tenda posko dengan fasilitas dan akomodasi yang minim seadanya. Berlama-lama di tenda pengungsian, tentu tidak baik pula untuk kesehatan.
“Musim hujan akan segera datang sedangkan pengungsi masih di tenda, sarana fisik pun belum sepenuhnya ditegakkan. Maka dari itu, kita harus mencegah berbagai penyakit yang datang seperti ISPA, kolera, disentri, diare, dll,” ujar Miftahul Khoir, Relawan MAI Foundation.
Pascagempa dan tsunami Palu, banyak hal khusus yang harus segera dibangun kembali khususnya di pengungsian-pengungsian yang jumlah pengungsinya banyak. Pengungsi yag terbagi dalam ratusan posko tersebut membutuhkan sarana hidup dan kesehatan yang memadai seperti MCK yang layak. Untuk itu, Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation membangun 3 sarana MCK darurat di Desa Rogo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Sarana MCK tersebut diperuntukkan bagi 100 KK yang masih tinggal di posko pengungsian MAI.
“Makanya sarana MCK ini sangat dibutuhkan. Syukur Alhamdulillah, dukungan dari MAI Foundation sangat bermanfaat sekali bagi pengungsi,”ujar Thomas, BPD setempat.
Saat ini, MAI juga sedang membuat program air bersih an MCK di Desa Biromaru, Kabupaten Sigi.