MAINews, Jakarta – Kebijakan merespon tantangan dalam pemenuhan strategi keberlanjutan telah mendorong Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation untuk terus bergerak, berbenah, berinovasi dan bertransformasi agar tampil dan mampu memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Untuk itu, sebagai jawaban atas keseriusan dalam menjalankan visi dan misi lembaga, juga sebagai bukti transparansi serta inovasi, MAI membuat Sustainability Report (SR) yang merupakan proses pelaporan berbasis Sustainability Report (SR) yang berpedoman pada standar Global Reporting Initiative (GRI), yang disesuaikan dengan karakteristik dan prinsip ketepatan (accuracy), menyeluruh (completeness) serta reliabilitas (reliability) yang disesuaikan dengan lembaga zakat.
“Model pelaporan berbasis Sustainability Report yang Mandiri Amal Insani adakan adalah perdana di industri zakat. Kami ingin menunjukkan komitmen MAI Foundation terhadap pencapaian tahun 2017 dalam pelaporan berkelanjutan yang didasari atas aspek ekonomi, sosial, lingkungan atau isu-isu sosial lainnya serta kepada para stakeholder. Semoga bisa menjadi contoh bagi lembaga serupa dalam penyusunan laporan,” papar Abdul Ghofur, Direktur MAI Foundation, dalam acara Paparan Public (Public Expose) yang bertempat di Rumah Makan Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan pada Rabu, 21 Februari 2018.
Tahun 2017 yang merupakan tahun ketiga berdirinya Mandiri Amal Insani telah dilalui dengan capaian kinerja yang signifikan. Pertumbuhan untuk bidang penghimpunan mencapai 43% dari tahun 2016. Sementara untuk penyerapan dana, bidang penyaluran mencapai angka 93% dari target tahun 2017. Adapun untuk jumlah penerima manfaat dari program yang dimiliki oleh Mandiri Amal Insani mencapai 55.177 jiwa dengan jumlah sebaran sebanyak 43% di Jabodetabek, sedangkan lainnya berada di luar Jabodetabek dan luar negeri (Hong Kong, Myanmar, Malaysia).
Dalam menggulirkan program-program, MAI berusaha mengimplementasikan program yang tertuang dalam 17 butir Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan-tujuan yang dicanangkan menjadi fokus atau tujuan pokok dari sebuah lembaga sosial, khususnya lembaga zakat yaitu pengentasan kemiskinan, kelaparan, tercapainya kesejahteraan, air bersih dan sanitasi serta pendidikan yang berkualitas.
“Kami meyakini, jika semua program dapat terlaksana dan didukung oleh banyak pihak termasuk lembaga zakat seperti MAI, maka tujuan memakmurkan dunia khususnya Indonesia akan tercapai,” ungkap Tardi, Pembina MAI Foundation.
Dalam usaha ekstensifikasi, di tahun 2017, Mandiri Amal Insani telah membuka kantor wilayahnya di Palembang dan Banjarmasin. Dengan pelebaran ini, masih menurut Tardi, Pembina MAI Foundation, mengharapkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya membayar ZISWAF semakin meningkat. Tentunya, dengan peningkatan tersebut akan berdampak pula bagi pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Tardi pun mengungkapkan bahwa tak menutup kemungkinan, di tahun 2018, MAI akan meresmikan kantor wilayah di Papua.
Dalam Public Expose 2018 yang mengusung tema ‘Transformasi Berkelajutan’, Mandiri Amal Insani melakukan strategi ‘Show Me The Money’. Strategi tersebut mengimplementasikan fungsi transparansi dan tanggung jawab lembaga terhadap para muzakkinya serta memperlihatkan kebermanfaatan program yang dikelola MAI kepada muzakki agar kepercayaan mereka dalam menyalurkan dana ZISWAF-nya bisa berkelanjutan.
Sustainability Report (SR) resmi diluncurkan oleh MAI dengan menyerahkan laporan SR kepada pemangku kepentingan seperti diterima oleh Dra. Hj. Andi Yasri dari Kasubdit Kelembagaan dan Informasi Zakat dan Wakaf Kementrian Agama RI mewakili pemerintah, Iswahyudi mewakili donatur, dan Vina Dwi Astuti mewakili penerima manfaat.