fbpx

Makna Isra’ Mi’raj Bagi MAI

isra' mi'raj

MAINews, Jakarta – Isra’ Mi’raj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah sang pencipta Alam semesta.

Isra’ Mi’raj wajib diimani oleh umat Muslim di seluruh dunia karena terdapat banyak hikmah di dalamnya. Apa saja pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra’ Mi’raj?

“Pada peristiwa ini, Nabi Muhammad mendapat perintah untuk menjalankan shalat fardu sebanyak lima kali sehari. Shalat adalah ibadah pertama yang dihisab di hari kiamat. Maka, menjadi karyawan MAI itu harus mengamalkan shalat lima waktu. Tak hanya demi kenyamanan hati, tapi demi berjalannya laju lembaga agar selalu diberikan keberkahan oleh Allah,” jelas Abdul Ghofur, Direktur MAI Foundation.

Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran  bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam.

Wajib bagi tiap muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan dan keselamatan Masjidil Aqhsa Palestina. Baik dengan diplomasi politik, bantuan sandang pangan, maupun dengan harta.

“Adapun sumbangsih lembaga zakat atau lembaga kemanusiaan seperti MAI adalah dengan menggalang dana yang dikhususkan bagi Palestina. Dana tersebut nantinya disalurkan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam bertahan dan berjihad demi membela tanah suci Masjidil Aqsha,” kata Ghofur.

RELATED ARTIKEL