fbpx

Ketika Allah Mencintaimu

Ketika Allah mencintaimu, maka seluruh dunia seolah menjauh dari genggamanmu. Ketika Allah mencintaimu, seolah alam semesta tak lagi ramah dan memberikan senyumnya padamu. Ketika Allah mencintaimu, musibah tak jemu bertamu di kehidupanmu. Ya, Allah mencintaimu justru dengan memberikan kesedihan dan kemasygulan di hatimu.

Ketika Allah mencintaimu, Allah tak rela engkau palingan perhatianmu selain kepada Allah. Ketika Allah mencintaimu, Dia tak rela engkau membagi cintamu kepada sesama manusia. Ketika Allah mencintaimu, Dia akan menuntut semua perhatian, air mata, dan ratapan penuh harap yang engkau miliki hanya ditujukan padaNya. Itulah sebabnya, musibah tak kunjung berhenti menghampirimu.

Ketika Allah mencintaimu, Allah merindukanmu; merindukan suara lembutmu saat engkau berdoa, mengiba, meminta, memohon, dan mengharap hanya kepadaNya. Allah rindu rintihan manjamu di sisipi air mata pasrah meleleh dari matamu yang sayu. Allah rindu karena kau pernah memberi jarak terlampau jauh terhadapNya. Allah tak ingin engkau menjauh dari pelukan dan rahmatNya. Untuk itu Dia menegurmu lewat musibah-musibah yang silih berganti.

Ya, Allah mencintaimu dengan sederhana. Sesederhana membuatmu menyadari semua kesalahan dan kekhilafan yang pernah kau perbuat. Allah mencintaimu dengan memberikan begitu banyak ujian hidup yang tak jarang menguras emosi menguji iman. Hanya hamba Allah yang benar-benar menyadari hakikatnya sebagai seorang hamba tak berdayalah yang sanggup menyadari tanda cintaNya tersebut. Orang yang hatinya dipenuhi berbagai penyakit hati tak akan mampu menangkap sinyal-sinyal cinta ini dan malah berbalik menyalahkan Allah atas semua perkara buruk yang menimpanya. Diperlukan hati yang sangat bersih dan keikhlasan seluas samudra untuk bisa memahami maksud yang hendak Allah sampaikan lewat musibah ini.

Ya, Allah mencintaimu dengan cara yang sangat berbeda dari makhluknya tatkala mereka mencintai sesamanya. Pasrah, ikhlas, dan percaya kepada Allah-lah kunci agar engkau mengetahui bahwa Allah sedang mencintaimu. Yang perlu kau lakukan hanyalah memasrahkan diri kepada Allah setelah mati-matian kau berusaha untuk memulihkan keadaan pasca musibah. Pasrahkanlah semua hasil akhirnya hanya kepada Allah dan biarkan Ia mengerjakan bagianNya.

Saat Allah mencintaimu dengan musibah, yang perlu kau hadirkan adalah keikhlasan hati. Ikhlaskan dan luaskan sabar di hatimu. Ikhlaskan dan terima semua perkara buruk yang menghantam ketentramanmu. Ikhlaskan dan terima semua ini dengan pemikiran bahwa Allah-lah sebaik-baiknya pengatur hidup hambaNya. Ikhlaskan semua dan hatimu akan melega menerima semuanya.

Dan, ingatlah, di saat ujian datang menerpamu, yang perlu kau lakukan hanyalah percaya kepada Allah. Percayalah bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Percayalah bahwa Allah tak pernah lari menjauhi hambaNya yang memohon ampun dan berdoa kepadaNya. Percayalah bahwa musibah selalu Allah datangkan bersama dengan jalan keluarnya. Percayalah bahwa sinar mentari terkadang bersembunyi di balik  langit yang mendung. Usaplah airmatamu, semakin pelik sebuah musibah, semakin dekat engkau dengan jalan keluar. Bukankah Allah telah mengatakan sebanyak dua kali bahwa di balik kesulitan selalu ada kemudahan?  Berdoa dan memohon ampunlah kepada Allah, maka Dia akan memeluk semua permohonanmu dan mengabulkannya satu per satu.

Aku mengerti, tak jarang ketika musibah datang, hal yang pertama kali engkau lakukan adalah mencari kambing hitam yang dapat disalahkan atas musibah tersebut. Bisa jadi engkau akan merasa sedikit lega dan terlepas dari rasa bersalah atas musibah yang menimpamu. Namun, bukan berarti mengkambinghitamkan seseorang, sesuatu, atau bahkan Allah dibenarkan. Seterpuruk apapun kondisimu saat ini, jaga hatimu untuk tidak berburuk sangka terhadap Allah atau orang lain. Berburuk sangka kepada Allah tidak akan memperbaiki masalah, yang ada hanyalah membuat hati kita semakin gelap dan jauh dari pertolongan Allah. Bukankah Allah itu tergantung dengan persangkaan hambaNya? Ketika hambaNya menyangka bahwa Allah tak menolongnya, maka pertolongan Allah tak akan pernah datang padanya. Sebaliknya, ketika seorang hamba berprasangka bahwa Allah akan selalu ada untuknya, maka benar Allah akan terus membersamainya. Bukankah setiap ucapan yang dilontarkan oleh seorang hamba akan naik ke langit menjelma sebagai doa?

Sadarilah, bahwa Allah cemburu pada mereka yang engkau beri perhatian melebihi yang engkau berikan kepadaNya. Allah mencintaimu, itulah sebabnya Allah tak hentinya mengajak dan mengarahkanmu untuk lebih mendekat kepadaNya. Allah ingin engkau menyadari bahwa tak ada zat lain yang sanggup mengabulkan dan memberikan apa yang engkau minta. Allah ingin agar engkau memohon dan meminta hanya kepadaNya; satu-satunya Zat yang sanggup dan mampu mengabulkan semua permohonanmu. Allah akan menjauhkanmu dari hal-hal yang menjauhkanmu dari Allah. Allah akan menghancurkan hal-hal yang membuat imanmu hampir porak-poranda.

Sebagai tanda bahwa engkau sangat dicintai Allah, Dia memberikanmu keberkahan dalam tiap urusanmu. Bertambahnya keberkahan berarti bertambahnya kebaikan-kebaikan. Jika engkau berdoa, maka doamu Allah kabulkan. Jika Allah belum juga mengabulkan, maka engkau tetap berbaik sangka bahwa inilah yang terbaik untukmu. Jika engkau bersedekah, maka engkau akan terus tergoda untuk bersedekah. Pun ketika engkau sedang tak memiliki harta untuk disedekahkan, engkau akan terus bersedekah dengan tenaga, waktu, dan pikiran yang engkau miliki. Ketika engkau beribadah, maka engkau akan merasakan madunya dan menjadikan ibadah sebagai candu ‘memabukkan’ yang terus menagihmu untuk terus beribadah. Ya. Ketika Allah mencintaimu, maka engkau akan Allah berkahi dengan keshalihan yang muncul dalam tiap perilaku dan ucapanmu.

Terakhir, cinta kasih Allah terhadapmu akan Allah tunjukkan dengan menghadiahimu Husnul khatimah di ujung hidupmu. Allah ingin bertemu denganmu di surga. Allah ingin memberimu balasan yang terbaik dan terindah atas semua ikhtiarnya dalam rangka memegang teguh keimanan. Allah tak rela jika engkau menderita di akhirat kelak setelah sebelumnya engkau kesulitan diterpa musibah di dunia.

Rasulullah dan Abu Bakar pernah memperbincangkan mengenai hal ini.

Abu Bakar berkata, ” Jika satu kakiku di dalam surga, dan kaki yang lain diluar surga, maka aku belum aman.”

Jika kita melakukan hal-hal yang menjurus ke perbuatan maksiat, takutlah pada kematian, dan hati-hatilah apabila kita mati dalam keadaan melakukan maksiat.

Rasulullah bersabda, ”Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memaniskannya.”

Sahabat bertanya, ”Apa itu memaniskannya ya Rasulullah? ”

Beliau berkata, ”Dia akan memberi ia petunjuk untuk melakukan kebaikan saat menjelang ajalnya, sehingga tetangga akan meridhainya-atau beliau berkata- orang sekelilingnya.” (HR. Al Hakim)

Bersihkanlah hatimu agar engkau mampu menyadari dan memahami tanda cintaNya tatkala musibah datang menyapamu. Siapkan dirimu dengan iman dan ketaqwaan hanya kepada Allah agar ketika kesedihan itu datang, engkau tak berburuk sangka kepadaNya. Jadikanlah sholat dan sabar sebagai tameng pelindungmu agar syaitan tak mampu menjangkaumu; menghasut dengan hasutan mautnya demi menjauhkanmu dari rahmat Allah. Percayalah dan yakinlah Allah hanya ingin mencintaimu, bukan membencimu.

Penulis,
(Dessy)

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL