fbpx

Kemenag Jadi Pembicara Kunci Amil Goes To Campus

 

 

 

MAINews, Yogyakarta – Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementrian Agama, Muhammad Fuad Nassar, mengingatkan Indonesia yang akan menghadapi fenomena bonus demografi. Fenomena itu akan memberikan peluang peningkatan kualitas indeks literasi tentang zakat dan filantropi serta pembangunan infrastruktur sosial. Hal tersebut ia ungkapkan ketika menjadi pembicara kunci dalam acara Amil Goes To Campus. Acara perdana tersebut diselenggarakan di Auditorium Prof Dr Sukadji Ranuwiharjo MM FEB Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, pada Senin, (23/4/2018).

Ia menilai, gerakan zakat memiliki posisi yang strategis dalam mengatasi permasalahan nilai-nilai manusia, sejalan tujuan bernegara dan hak asasi manusia. Karenanya, penting membangun literasi itu dengan merangkul elemen tridharma perguruan tinggi. Jadi, buka sekadar memperkaya wacana keilmuan tapi beresonansi menjangkau sisi nyata kemiskinan di tengah kekerasan structural yang terjadi.

Demi memenuhi hak-hak orang yang membutuhkan, Fuad menekankan agar pembangunan kehidupan bangsa memerlukan nafas panjang dan sikap pantang menyerah.

“Kesadaran semua manusia kalau kita bersaudara dan harus saling tolong menolong dirasa perlu ditanamkan,” ungkapnya. “Namun usaha itu bukan berarti mengurangi apalagi menghilangkan peran penting Negara yang harus menata kebijakan dengan baik. Negara juga harus hadir untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat,” lanjutnya.

Baca juga: Amil Goes To Campus Dorong Mahasiswa Jadi Amil Profesional

Gelaran yang mengangkat tajuk ‘Gantungkan Cita-cita Kita Menjadi Amil dan Fundraiser Kekinian’ itu mendatangkan Bambang Suherman (Ketua Umum Forum Zakat Nasional 2018-20121), Ifran Junaedi (Pimpinan Redaksi Harian Republika), Abdul Ghofur (Direktur MAI Foundation, Penulis buku Tiga Kunci Fundraising), Achmad Akbar Susamto, Ph. D (Ketua Korps Alumni FOSSEI, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Bisnis Syariah FEB UGM), Rizki Okto Priansyah (Direktur LAZNAS BSM).

Amil Goes to Campus ini diikuti 230 lebih peserta dan dibuka oleh Pengurus MAI Foundation, Iwan Rudiyana. Harapannya, bisa meningkatkan kesadaran serta pemahaman mengenai Amil kepada kalangan mahasiswa sebagai agen perubahan di masa depan. Gerakan ini akan berkelanjutan di beberapa universitas pilihan.

 

 

RELATED ARTIKEL