fbpx

Hikmah Hijrah: Migrasi Menuju Kebahagiaan dan Keberkahan

 

Tahun baru Islam di awali pada 1 Muharram yang diambil berdasarkan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 masehi. Kata Muharram memiliki arti ‘dilarang’. Sebelum ajaran Islam datang, bulan Muharram telah dikenal sebagai bulan yang dimuliakan oleh masyarakat Arab Jahiliyah.

Dalam kitab Fathul-Baari, Ibnu Hajar menjelaskan asal muasal lahirnya penanggalan Hijriyah. Sejarah kalender Islam diawali ketika Gubernur Abu Musa Al-Asyari mengirimkan surat kepada Khalifah Umar Bin Khattab pada tahun 17 Hijriyah yang mengungkapkan kebingungannya perihal surat yang tidak memiliki tahun.

Dari Usulan Abu Musa al-Asy’ari tersebut Khalifah Umar mengundang Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf RA, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam RA, Sa’ad bin Waqqas, serta Thalhah bin Ubaidillah sebagai tim yang bertugas penyusunan kalender Islam.

Usulan pertama, kalender Islam dimulai di tahun Gajah yakni berdasarkan kelahiran Nabi. Ada usulan lain agar diambil berdasarkan tahun wafatnya Nabi dan tahun pengangkatan beliau sebagai Rasul, hingga opsi di tahun hijrahnya Rasulullah ke Madinah.

Usulan keempat yang disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib lah yang disepakati sebagai awal tahun Islam, yakni ditandai dengan peristiwa hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah. Pendapat tersebut, dianggap sebagai peristiwa besar bagi Islam yang mana hijrah merupakan simbol perpindahan masa jahiliyah ke masyarakat madani.

Hijrah adalah perpindahan atau migrasi dari satu tempat ke tempat lain, biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Secara khusus, dalam konteks Islam, hijrah merujuk pada peristiwa penting ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya bermigrasi dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Namun, hijrah juga memiliki makna yang lebih luas dan mendalam dalam kehidupan manusia. Di balik hijrah, terdapat hikmah yang berharga yang dapat menjadi inspirasi dan pedoman bagi kita dalam menjalani kehidupan.

  1. Pemisahan diri dari Lingkungan yang Merugikan: Hijrah mengajarkan kita tentang pentingnya menjauhkan diri dari lingkungan yang merugikan dan tidak mendukung perkembangan diri. Ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabat hijrah dari Mekah yang penuh tekanan dan penganiayaan, mereka mencari tempat yang lebih kondusif untuk berkembang, yaitu Madinah. Ini mengajarkan kita untuk berani meninggalkan hal-hal yang negatif dalam hidup kita dan mencari lingkungan yang lebih positif dan mendukung untuk tumbuh dan berkembang.

  1. Keberanian & Tekad untuk Menghadapi Perubahan: Hijrah memerlukan keberanian untuk menghadapi perubahan besar dalam kehidupan. Meninggalkan tempat yang sudah dikenal menuju tempat yang baru dengan segala ketidakpastian dan tantangan merupakan ujian nyata. Namun, hijrah juga menunjukkan bahwa perubahan itu adalah bagian alami dari kehidupan, dan dengan kesabaran dan keyakinan, kita dapat menghadapinya dengan baik.

  1. Memperkuat Iman dan Teguh dalam Keyakinan: Hijrah adalah bukti nyata tentang keimanan dan keteguhan hati para sahabat Nabi Muhammad SAW. Mereka percaya sepenuhnya pada perintah Allah dan Rasul-Nya, sehingga bersedia meninggalkan segalanya demi menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai muslim. Hikmahnya adalah menguatkan keyakinan kita bahwa mengikuti ajaran agama dengan sepenuh hati akan membawa keberkahan dan kedamaian dalam hidup kita.

  1. Toleransi dan Solidaritas: Ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabat hijrah ke Madinah, mereka tidak hanya diterima oleh penduduk setempat tetapi juga mendapatkan dukungan dan bantuan dari mereka. Ini menunjukkan pentingnya persaudaraan karena iman yang menumbuhkan sikap saling menghargai, toleransi, dan solidaritas di antara sesama manusia. Hikmah ini mengajarkan kita bahwa sesame Muslim adalah saudara, maka hendaknya senantiasa membuka hati dan tangan kepada orang lain, terutama saat mereka membutuhkan pertolongan.

  1. Peningkatan Kualitas Hidup: Hijrah membawa perubahan besar dalam kualitas hidup Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dari situasi yang penuh tekanan dan ancaman di Mekah, mereka pindah ke Madinah yang memberikan mereka kesempatan untuk hidup dengan lebih baik dan bermartabat. Hal Ini mengajarkan kita bahwa ada saat dimana kita harus berani merombak hidup kita agar mencapai tingkat kebahagiaan dan keberkahan yang lebih tinggi.

  1. Menjadi Teladan bagi Generasi Selanjutnya: Hikmah hijrah juga terletak pada pesan dan teladan yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya kepada generasi selanjutnya. Peristiwa hijrah menjadi contoh inspiratif tentang pengorbanan, ketabahan, dan kesetiaan pada prinsip-prinsip agama. Melalui hijrah, mereka memberikan teladan bagi umat Islam untuk selalu mencari kebenaran dan kebaikan dalam hidup mereka.

Hikmah dari peristiwa Hijrah sangatlah luas, mencakup berbagai aspek berharga dalam kehidupan manusia. Migrasi ini mengajarkan kita untuk menjauhkan diri dari lingkungan yang merugikan, memiliki keberanian untuk menghadapi perubahan, memperkuat iman dan keteguhan hati, menanamkan toleransi dan solidaritas, meningkatkan kualitas hidup, serta menjadi teladan bagi generasi berikutnya. Semoga hikmah-hikmah ini senantiasa menginspirasi dan membimbing kita dalam menjalani kehidupan dengan penuh makna dan tujuan yang baik.

Penulis: Qodrat SQ

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL