Kuningan – Setelah sukses menggelar Program Gerakan Santri Menulis (GSM) di Pesantren Ash Shohwah Lombok dan Pesantren Babussalam Pekanbaru, kembali, Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation menggelar GSM. Kali ini, GSM mengambil tempat di Husnul Khotimah Islamic Boarding School, Desa Manis Kidul, Kec. Jalaksana, Kab. Kuningan, Jawa Barat, Minggu, (30/4/2017).
Masih dengan pemateri yang sama, GSM menghadirkan Pipiet Senja (penulis) dan Asep Syamsul M. Romli (praktisi media) untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan seputar menulis, jurnalistik dasar dan blogging. Dihadiri oleh sekitar 150 peserta dari siswa/I kelas X dan XI, GSM dimulai pukul 08.30 WIB.
Afriadi selaku Guru MTs/ Kaur Humas dan Media Husnul Khotimah Islamic Boarding School mendukung program GSM yang digagas oleh MAI Foundation. Pasalnya, program tersebut akan memotivasi santri untuk menulis dan ke depannya akan mencari jalan sendiri untuk menjadi penulis handal. Apalagi setelah mendapat ilmu dari Bunda Pipiet Senja dan Kang Romel tentang cara dan seluk beluk menulis novel dan berita, para santri dapat menerapkannya dalam tulisan-tulisan mereka.
“Luar biasanya lagi, MAI Foundation juga memberikan wadah untuk menyalurkan karya tulis tersebut melalui blog yang kalau selalu aktif, blog tersebut bisa diisi oleh konten-konten positif sehingga dunia internet kita dibanjiri oleh hal yang positif, bukan sebaliknya,” papar Afriadi.
Sesuai salah satu moto Husnul Khotimah Islamic Boarding School yakni gemar membaca dan menulis, manfaat yang dirasa langsung adalah para santri memperoleh ilmu yang menginspirasi dan menjadi bekal untuk mengembangkan potensi diri di bidang tulis menulis.
“Semoga dengan program ini, dapat membangkitkan semangat menulis sehingga kelak akan tumbuh penulis hebat dari pesantren dari bawah kaki Gunung Ciremai ini,” harap Afriadi.
Mewakili MAI Foundation, Abung Sewaka selaku wakil ketua MAI Foundation menyampaikan bahwa program ini adalah program untuk melatih santri dalam membuat tulisan dan blog. Tulisan tersebut berisi tentang pesan-pesan moral yang berharga, bisa tentang seputar kehidupan santri di pesantren dan lain-lain. Di samping itu, dengan adanya program ini, diharapkan para santri dapat memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangkan kemampuan pribadi terutama dalam hal menulis.
Dari hasil Gerakan Santri Menulis ini, tulisan para santri Husnul Khotimah Islamic Boarding School akan digabungkan dengan tulisan santri Pesantren Ash Shohwah Lombok dan Pesantren Babussalam Pekanbaru yang sudah terkumpul sebelumnya dan akan dibukukan ke dalam antologi bertajuk ‘Bintang-bintang Pesantren.’ Selain ini, akan masih ada pesantren lain yang akan MAI Foundation kunjungi untuk menebar virus menulis. (MAI Foundation/Riana)