fbpx

Fadhillah Puasa Senin dan Kamis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puasa atau dalam Bahasa Arab disebut dengan shaum adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu. Ritual puasa banyak dilakukan oleh berbagai agama dan kepercayaan di dunia. Meskipun inti ritualnya sana yakni sama-sama menahan diri dari hawa nafsu dan kenikmatan dunia, tata cara pelaksanaan ritual dan waktu puasa setiap agama dan kepercayaan berbeda.

Dari segi medis, puasa itu sendiri memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jasmani.  Menurut penelitian, selama berpuasa, tubuh akan kekurangan kadar gula sehingga cadangan lemak terpakai sebagai sumber energi. Berpuasa juga dapat menggantikan sel-sel tubuh yang lama dengan sel-sel tubuh yang baru. Tidak hanya itu, puasa dapat meningkatkan hormon pertumbuhan hingga 2000% pada laki-laki dan 1300% pada perempuan. Hirmon pertumbuhan ini berguna untuk pembakaran cadangan lemak dan juga ampuh untuk melawan penguasa dini.

Di Islam sendiri ada banyak waktu-waktu tertentu untuk mengamalkan  puasa. Sebutlah puasa wajib seperti puasa nazar (orang yang berjanji akan berpuasa dengannjangka waktu tertentu karena keinginannya Allah kabulkan), puasa di bulan Ramadhan dan puasa qodho (mengganti puasa di waktu lain selain Ramadhan karena adanya sebuah uzur). Juga ada puasa sunah, seperti puasa Syawal, puasa Tarwiyah, Puasa Rajab, puasa Arafah, puasa Daud, puasa ‘Asyura, puasa Ayyamul Bidh, puasa Sya’ban, dan puasa Senin-Kamis.

Banyak yang menganggap bahwa puasa sunah lebih berat cobaannya ketimbang puasa wajib di bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan ketika kita sedang berpuasa di bulan Ramadhan semua orang juga berpuasa. Berbeda halnya ketika kita sedang mengamalkan puasa sunah yang tidak semua orang mengamalkannya. Selain itu, tidak adanya keistimewaan perlakuan ketika sedang bekerja atau sekolah bagi yang menjalankan ibadah puasa sunah. Misalnya jam masuk dan jam pulang kerja atau sekolah sama saja. Berbeda dengan puasa di bulan Ramadhan yang jam masuk kerja dimundurkan dan jam pulang kerja yang dimajukan. Namun, tantangan ini janganlah dijadikan alasan untuk melewatkan ibadah yang satu ini. Di balik ujian puasa sunah yang lebih berat ketimbang puasa Ramadhan, setiap ibadah puasa sunah memiliki fadhillahnya tersendiri, termasuk puasa Senin-Kamis. Apa saja fadhillah puasa Senin-Kamis?

Dibukanya Pintu Surga

Dari Abu Hurairah Radiallahu anhu, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim).

Dari hadits tersebut kita dapat mengetahui bahwa pintu surga itu dibuka pada hari Senin dan Kamis dan Allah akan mengampuni para hambaNya siamania tidak menyekutukan Allah dan tidak sedang dalam keadaan bertengkar dengan sesama. Maka, untuk meraih keutamaan inilah kita disunnahkan untuk berpuasa di dua hari ini.

Masuk Surga Melalui Pintu Khusus

“Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan dimasuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. Di katakan: manakah orang-orang yang suka berpuasa? Maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhori dan Muslim).

Orang-orang yang akan masuk surga melalui pintu Ar-Rayyan adalah mereka yang berpuasa tidak hanya di bulan Ramadhan saja, tetapi di rutin dan istiqamah melaksanakan puasa sunah di waktu-waktu yang telah disebutkan di atas.

Waktu Diperiksanya Amalan Manusia

“Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…” (HR. Muslim).

Selain terbukanya pintu surga, ternyata hari Senin dan Kamis adalah waktunya amal-amal diperiksa dan dilaporkan kepada Allah. Alangkah bagusnya bila setiap kegiatan kita sehari-hari dilaporkan kepada Allah ketika kita sedang berpuasa karena akan menambah amalan dan timbangan kebaikan untuk diri sendiri.

Amalan yang Disukai Rasulullah

 Dari ‘Aisyah Radhiallahu anha, ia mengatakan, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

Mengapa Rasulullah sangat bersemangat melakukan puasa di hari Senin dan Kamis? Hal ini tak lepas dari fakta bahwa amalan manusia akan dilaporkan kepada Allah pada kedua hari ini. Jadi Rasulullah ingin setiap amalannya dilaporkan dalam keadaan beliau sedang berpuasa.

Ma syaa Allah.. Jika Rasulullah saja sangat antusias dan tidak mau melewatkan kedua hari ini untuk berpuasa, bagaimana dengan kita? Sebagai umatnya Nabi Muhammad, kita wajib meneladani, mempelajari, dan mengamalkan amalan-amalan yang beliau lakukan karena iman kepada Allah tak cukup dilisankan juga, tapi dibenarkan dalam hati dan juga dibuktikan lewat tindakan. Rutin mengamalkan puasa Senin-Kamis adalah salah satu upaya kita untuk membuktikan bahwa kita bertaqwa kepada Allah.

Senin Adalah Hari Kelahiran Nabi Muhammad

Dari Abu Qatadah Al Anshari radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, maka beliau pun menjawab: “Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu diturunkan atasku.” (HR. Muslim)

Sebagaimana kita merayakan hari ulang tahun seseorang yang spesial di hati kita, kita juga harus melakukan hal tersebut untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah. Caranya dengan berpuasa di hari Senin.

Melatih Kedisiplinan

Agar mendapatkan fadhillah-fadhillah puasa Senin-Kamis yang telah disebutkan di atas, kita harus melatih diri sendiri untuk konsisten dan istiqamah menjalankannya.

Meningkatkan Pahala

Puasa sunah menjadi salah satu cara kita untuk dapat merayu Allah memberikan banyak pahala untuk kita menjadikan kita ahli surga. Allah telah menganugerahi kita dengan nikmat sehat dan waktu yang lapang sebagai kesempatan kita untuk mendulang pahala lewat ibadah sunah di samping menunaikan ibadah wajib.

Melembutkan Hati dan Menambah Rasa Syukur

Puasa Senin-Kamis yang rutin kita jalankan lambat laun akan membuat kita lebih simpati terhadap lingkungan sekitar. Dalam dua hari di setiap pekannya, kita benar-benar menahan hawa nafsu (meskipun juga tidak dibenarkan untuk mengumbar hawa nafsu di hari lain) ikut merasakan bagaimana saudara kita yang sedang Allah uji dengan keterbatasan ekonomi. Kita bisa tahu bagaimana rasanya menahan keinginan untuk makan dan minum alakadarnya lantaran kondisi perekonomian sedang tidak memungkinkan untuk itu. Oleh sebab itu, dengan rutin berpuasa Senin-Kamis, kita diharapkan bisa ringan hati untuk membantu perekonomian mereka dengan bersedekah.

Kesehatan Terjaga

Seperti yang telah dijelaskan di atas, puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena dapat membakar cadangan lemak berlebih sebagai sumber energi. Selain itu, puasa ternyata dapat dijadikan sebagai sarana mendetoks racun-racun yang selama ini betah berdarah dalam tubuh. Jadi, dengan rutin berpuasa Senin-Kamis, selain kita memiliki pahala yang in syaa Allah berlimpah, kesehatan tubuh kita pun senantiasa terjaga dengan baik.

Jadi bagaimana Pembaca yang budiman, masihkah kita mau melewatkan kesempatan berpuasa di dua hari tersebut? Siapkah kita bila harus kehilangan keutamaan-keutamaan itu lagi?

Penulis,
(DHQ)

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL