fbpx

Bersedekah di Waktu Lapang

 

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis sebuah artikel dengan tema ”Sedekah di Waktu Sempit” (diposting pada tanggal 26 November 2020 silam). Artikel tersebut menjelaskan bahwa salah satu amalan yang paling afdhol adalah bersedekah ketika kita sendiri sedang dalam keadaan kesulitan atau membutuhkan pertolongan. Hak ini sejalan dengan salah satu hadits Rasulullah yang berbunyi, “Dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Hubsyi Al Khots’ami, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya sedekah mana yang paling afdhol.

Jawab beliau, ‘Sedekah dari orang yang serba kekurangan’.” (HR. An Nasai no. 2526 Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Sedekah di waktu sempit juga telah Allah jelaskan dalam salah satu firmanNya, yaitu dalam surah At-Thalaq ayat 7 yang artinya, “Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak akan memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”  Dari ayat ini, kita bisa mengetahui bahwa sedekah di kala sempit merupakan cara kita untuk merayu Allah agar menyelesaikan masalah kita.

Nah, apakah kita harus menunggu mendapatkan musibah atau kesulitan terlebih dahulu untuk bersedekah?  Tentunya tidak karena kita selalu berdoa agar kita dan seluruh keluarga terhindar dari musibah dan mara bahaya. Bersedekah di waktu lapang sama utamanya dengan bersedekah di waktu sempit, lho.

Waktu lapang yang Allah anugerah kan kepada kita bisa dimaknai dengan segala macam kemudahan yang kita jalani selama ini. Bisa berupa nikmat sehat, pendidikan yang bagus, semua urusan yang berjalan dengan lancar, pekerjaan yang menyenangkan dan menghasilkan rezeki yang berkah, keluarga yang rukun dan bahagia, anak-anak yang sholeh/Sholehah, dan berbagai macam bentuk kenyamanan lainnya. Harusnya kita mampu bersyukur atas semua fasilitas dan kemudahan yang Allah berikan kepada kita dalam menjalani hidup ini. Wujud syukur tersebut kita bisa aplikasikan dengan cara berbagi terhadap mereka yang belum Allah karuniakan fasilitas seperti kita.

Bagaimana Bila Kita Sedang Enggan Bersedekah?

Menjaga iman adalah kewajiban bagi setiap umat Muslim. Iman yang bercokol kuat dalam hati sanubari kitalah yang akan terus menjaga dan mengarahkan setiap langkah kita agar tidak keluar dari koridor agama. Namun adakalanya sebagai hamba yang sering mendapat godaan, terkadang kita mendapati iman kita menurun hingga enggan rasanya melakukan amal-amal kebaikan. Pun kaitannya dengan bersedekah, ketika iman sedang menurun, rasanya berat sekali mengeluarkan sedikit rezeki dari kantong pakaian kita untuk mereka yang membutuhkan. Bagaimana cara kita menanggulangi hal tersebut? Ingat, iman yang sedang menurun jangan sampai kita biarkan berlarut-larut agar kita tidak terlanjur betah enggan beribadah.

Di saat iman sedang menurun, ada baiknya sejenak kita mengintrospeksi diri dan memikirkan apa yang selama ini telah kita dapatkan. Tanpa kita minta, semua kebutuhan hidup Allah cukupi dan di saat yang sama ada saudara kita yang sedang Allah uji kondisi ekonominya. Bukankah Allah sudah mengatakan bahwa di setiap rezeki yang kita terima ada rezeki untuk saudara kita yang sedang diuji itu? Bukankah kita harus menyampaikannya?

Mengapa Allah memberikan kelapangan dan keluasan rezeki itu kepada kita? Karena Allah mau melihat seberapa jauhlah kita bisa memegang amanah itu. Ingat, keluasan rezeki tidak hanya sekadar anugerahz tapi juga sebagai ujian yang berat untuk kita. Allah mau melihat bagaimana cara kita mensyukuri nikmat tersebut. Apakah kita bersyukur hanya dengan mengucapkan Alhamdulillah saja tanpa aksi nyata? Atau kita melakukan keduanya sebagai cara berterima kasih kepada Allah?

Bersedekah di waktu lapang harusnya lebih mudah untuk kita amalkan ketimbang bersedekah di waktu sempit karena kita memiliki rezeki yang hendak disedekahkan. Bersedekah sama saja dengan menyerahkan bagian rezeki orang lain yang sedang Allah titipkan kepada kita. Bayangkan saja bagaimana rasanya bila ada seseorang yang menitipkan sesuatu untuk kita tapi barang tersebut masih ditahan oleh yang dititipi?

Menimbulkan semangat untuk bersedekah terimanya di waktu lapang juga bisa dengan cara membayangkan atau melihat langsung betapa bahagianya saudara kita yang menerima manfaat sedekah tersebut. Rezeki yang tak seberapa kita sedekahkan itu ternyata mampu mengubah keadaan dan memberikan harapan baru bagi mereka. Kepedulian kita telah menyumbangkan semangat baru untuk menjalani hidup serta membuat mereka yakin bahwa mereka tak sendiri menghadapi ujian hidup yang Allah berikan.

Tentu semangat dan kebahagiaan mereka menjalar ke diri kita karena sejatinya kita adalah hamba Allah yang sangat senang melihat orang lain senang; bahagia melihat orang lain bahagia.  Melihat semangat dan senyum mereka inilah yang akan mengembalikan dan meningkatkan semangat kita untuk bersedekah baik di kala senang maupun sulit.

Ketika Kita Bersedekah, Maka Kita akan Mendapatkan….

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik… Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang yang beramal.” (Surat Ali-Imran: 133-136).

Bersedekah, baik di waktu lapang maupun sempit, merupakan sebuah cara jitu bagi kita untuk merayu Allah. Allah memang akan memberikan dan mengabulkan semua keinginan kita, tapi Allah mau melihat kesungguhan kita dalam berusaha dan berdoa. Bersedekah juga salah satu cara kita mengetuk pintu surga yang kelak akan kita masuki. Berbagi terhadap sesama pun ternyata salah satu perantara kita memohon agar Allah mau mengampuni semua dosa kita.

Membagi rezeki kepada orang lain tak lantas mengurangi harta kia. Justru, harta yang kita sedekahkan itu akan kekal selamanya dan menjadi amal ibadah yang dapat menjadikan kita ahli surga. Itulah harta kita yang sesungguhnya, tersimpan dengan baik dalam bentuk sedekah. Bersedekah juga dapat menjadi sebab pertolongan datang Allah kepada kita. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah yang berbunyi, “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Sedekah itu sesuatu yang ajaib. Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (HR. At-Tirmidzi).

Nah, bagaimana sekarang, sudah tergerakkah kita untuk terus bersedekah di segala keadaan? Yuk kita tanamkan dalam hati dan benak kita bahwa sedekah yang kita tunaikan tidak hanya bermanfaat untuk menolong orang lain, tetapi juga menolong diri sendiri. Manfaat sedekah akan selalu kembali kepada yang mengeluarkannya.

Penulis,
(DHQ)

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL