fbpx

Amalan Di Bulan Rajab

 

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36)

Dalam firman Allah surah At-Taubah ayat 36 tersebut, ada empat dari dua belas bulan dalam Islam yang diharamkan. Makna dari empat bulan yang diharam ini adalah, pertama, di keempat bulan tersebut larangan kepada umat Islam untuk tidak melakukan perbuatan keji dan maksiat lebih digalakkan ketimbang bulan lainnya. Kedua, di keempat bulan ini, umat Islam dilarang melakukan peperangan. Sebagai gantinya, umat Islam di keempat bulan yang diharamkan ini sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan memperbaiki keimanan kepada Allah.  Dengan begitu, umat Islam harus memuliakan keempat bulan ini dengan cara melakukan amalan-amalan terpuji lebih banyak dari bulan lain.

Bulan apa saja yang termasuk ke dalam bulan yang diharamkan atau dimuliakan dalam Islam? Keempat bulan tersebut adalah Muharram, Rajab,  Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Nah, menurut penanggalan Hijriyah, hari pertama di bulan Rajab jatuh pada tanggal 13 Februari 2021 Masehi kemarin. Itu artinya sampai hari ini, kita sudah tiga hari menjalani aktivitas di bulan Rajab. Sudahkah kita semua melakukan amalan-amalan istimewa di bulan Rajab?

Kata Rajab berasal dari kata “rojjaba” (رَجَّبَ) yang merupakan sinonim dari kata “adh’dhoma” (عَظَّمَ) yang berarti mengagungkan. Bulan ini disebut sebagai bulan Rajab karena orang-orang Arab mengagungkan bulan ini. Dalam sebuah hadits Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku”. Dari hadits tersebut Allah mengkhususkan bulan Rajab adalah milik-Nya. Selain itu, di bulan Rajab terdapat peristiwa Isra Mi’raj, sebuah peristiwa di mana perintah solat untuk umat Islam turun untuk pertama kalinya.  Peristiwa Isra Mi’raj ini jatuh pada tanggal 27 Rajab. Dengan beberapa perkara yang telah disebutkan tadi, sangat rasional jika ada amalan-amalan tertentu yang sangat dianjurkan untuk kita lakukan sebagai bentuk memuliakan bulan Rajab. Apa saja amalan-amalan di bulan Rajab?

Memperbanyak Berdoa

Bulan haram atau bulan yang dimuliakan merupakan salah satu waktu dikabulkannya doa-doa yang dipanjatkan oleh hamba Allah. Untuk itu kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa  di bulan Rajab ini. Salah satu doa yang Rasulullah ajarkan di bulan Rajab adalah  “Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Syaban, serta sampaikan lahh (umur) kami hingga bulan Ramadhan.”  Selain itu, kita juga bisa berdoa, memohon ampun, dan  meminta apa saja kepada Allah. Bukankah Allah sangat senang apabila ada hambaNya yang meminta hanya kepadaNya?

 Perbanyak Istighfar

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”  (HR. Ahmad)

Karena larangan untuk berperang dan berbuat maksiat di bulan Rajab lebih keras dibanding bulan lainnya, kita dapat mengisi waktu dengan mengintrospeksi diri sendiri atas segala kekurangan dan kesalahan yang kita perbuat di masa lalu. Setelah itu kita berjanji kepada diri sendiri dan Allah akan menjadi insan yang lebih baik lagi. Kita seringkan beristighfar dan memohon ampun kepada Allah. Kita serahkan semua urusan dan masalah kita kepada Allah karena Allah akan melapangkan semua urusan dan memberikan rezeki tak terduga kepada hambaNya yang mengintrospeksi diri dan memohon ampun kepadaNya.

Mengistiqomahkan Solat Tahajjud

Allah berfirman dalam surah Al-Isra ayat 79 yang artinya, “Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Pada setiap malam di bulan Rajab, sebaiknya kita hidupkan dengan memperbanyak solat tahajjud. Solat tahajjud merupakan ibadah sunah yang sangat istimewa karena pengamalnya menjadi orang yang sangat terpuji di mata Allah.  Rasulullah sendiri tidak pernah meninggalkan solat tahajjud seperti dalam sebuah riwayat yang artinya, “Jangan tinggalkan shalat malam, karena sesungguhnya Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya. Apabila beliau sakit atau melemah maka beliau shalat dengan duduk.” [HR. Abu Dawud & Ahmad)

Merajinkan Diri Membaca, Mengkaji, dan Mengaplikasikan Al-Qur’an

 “Bacalah al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim).

Ada pepatah mengatakan bahwa tingkat kebahagiaanmu tergantung pada seberapa sering kamu membaca Al-Qur’an dalam sehari semalam. Bacalah Al-Qur’an, maka hatimu akan tenang. Membaca Al-Qur’an merupakan sebuah bentuk interaksi seorang hamba yang menginginkan dan merawat ketenangan dalam hidupnya juga sebagai cara seorang hamba mencari jalan keluar atas masalah hidupnya.

Tidak ada bacaan seagung Al-Qur’an yang setiap hurufnya bernilai pahala. Tidak ada bacaan yang seistimewa Al-Qur’an yang memberikan motivasi kepada mereka yang belum lancar membacanya dengan cara memberikan dua pahala sekaligus.

Merutinkan Sedekah

Bersedekah memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan juga oleh para pemberi sedekah. Untuk itu sangat dianjurkan untuk mengamalkannya di bulan Rajab ini. Sedekah yang dikeluarkan, berapapun jumlahnya, akan membuahkan hasil yang berlimpah. Maka, sangat baik bila kita mengamalkannya di bulan yang dimuliakan ini.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqoroh: 261)

Menggiatkan Shalawat kepada Nabi Muhammad

Rasulullah bersabda, “Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Al Baihaqi)

Jika kita bershalawat di hari Jum’at pada bulan lain saja Allah akan balas dengan dengan bershalawat kepada orang itu sebanyak sepuluh kali, maka bagaimana kalau kita bershalawat kepada Nabi di hari Jum’atpada bulan Rajab? Ma syaa Allah tentu balasannya adalah sesuatunya yang tak akan dapat dinilai dengan harta sebanyak apapun.

Memperbaiki Kualitas Solat

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali akan dihisab kelak pada hari Kiamat adalah shalatnya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi, “Allah berfirman kepada para Malaikat-Nya, sedangkan Ia lebih mengetahui, ‘Lihatlah shalat hamba-Ku, sudahkah ia melaksanakannya dengan sempurna ataukah terdapat kekurangan?’

Solat adalah tiang agama. Jika seorang hamba memiliki kualitas solat yang baik, baik itu solat wajib atau solat sunah, maka seluruh amal perbuatannya juga akan sebaik solatnya. Hal ini disebabkan oleh solat yang berkualitas baik akan memberikan energi dan pikiran positif kepada seorang hamba sehingga seluruh perilaku dan ucapannya akan terkontrol dengan baik agar sejalan dengan solatnya.

Jika kita menemukan orang yang berperilaku dan sering berkata buruk, maka periksalah solatnya. Dapat dipastikan ada yang salah dengan silatnya. Entah niatnya yang tidak pada tempatnya (misalnya ia mendirikan solat hanya untuk terlihat religius bukan semata-mata karena Allah semata), bacaan solatnya yang masih salah, tidak memenuhi hak-hak setiap gerakan solat (terburu-buru buru dalam melakukannya), sering solat di akhir waktu, wudhunya ada yang kurang sempurna hingga lalai dari kewajiban solat.

Di bulan yang dimuliakan ini, sangat baik bila kita gunakan untuk memperbaiki kualitas solat kita karena dengan memperbaiki solat, sejatinya kitap sedang memperbaiki kualitas hidup.

Menjalankan Puasa

Rasulullah SAW bersabda kepada Abdullah bin Harits yang bertanya tentang puasa sunnah kepada beliau: “Berpuasalah kamu di bulan kesabaran (Ramadhan), kemudian berpuasalah tiga hari setelahnya, dan kemudian berpuasalah pada bulan-bulan haram”. (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Dari hadits tersebut kita diperbolehkan menjalankan puasa di bulan Rajab karena Rajab termasuk ke dalam salah satu bulan haram.

Demikianlah amalan-amalan yang dapat kita lakukan selama bulan Rajab ini. Namun, penting untuk diingat bahwa dengan adanya amalan-amalan tersebut di bulan Rajab, bukan berarti amalan kita di bulan lain menjadi kendur dan bermalas-malasan menunaikan ibadah. Sebaliknya, wajib bagi kita untuk terus semangat meningkatkan kualitas iman dan juga memperbanyak amal sholeh di bulan lain karena kita tidak pernah tahu Allah akan “memanggil” kita di bulan apa.

Penulis,
(DHQ)

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL