fbpx

Ada Ustad Wijayanto di Acara Bukber 800 Anak Yatim Surabaya

800 anak yatimSurabaya – Ustad Wijayanto menjadi penceramah di acara Bukber 800 Anak Yatim, Senin, (5/6/2017). Acara yang merupakan kerja sama antara Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation dengan Bank Mandiri tersebut digelar di Menara Mandiri Region VIII/Jawa 3, Surabaya dan dihadiri oleh 300 anak yatim, RCEO Agus Haryoto Widodo, Pegawai Region VIII dan perwakilan area dan cabang.

Ustad yang dikenal sebagai seorang Dai ternama di Indonesia yang sering tampil di acara televisi dan memiliki pembawaan gaya dakwah yang santai dan kocak itu memberikan tausiyahnya tentang pelajaran kepada anak-anak dan orang tua.

Diceritakan kembali oleh M. Syafi’I, Staf MAI Foundation Region VIII/Jawa 3, melalui whatsApp, Selasa, (6/6/2017), Ustad Wijayanto mengambil sebuah kisah pada masa Rasul.

Tutur Syafi’I, “ada seorang anak melaporkan orang tuanya kepada Nabi SAW karena telah mengambil uangnya. Sebelum anak itu sampai kepada Rasulullah, malaikat Jibril sudah datang menghadap terlebih dahulu.”

Malaikat Jibril menghampiri Rasulullah, ia memberikan informasi bahwa akan ada tamu seorang anak yang hendak melaporkan orang tuanya karena telah mengambil uangnya. Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah agar jangan dulu memberikan kesempatan si anak untuk menjelaskan sesuatu. Biarlah orang tuanya saja yang berkata.

Ternyata, orang tua tersebut mengambil uang anaknya karena anak tersebut semenjak menjadi orang kaya dan sukses itu lupa terhadap orang tuanya sehingga ia mengambil hanya untuk menguji sejauh mana anak tersebut paham akan kondisi orang tuanya. Di luar dugaan, anak tersebut malah marah dan menganggap orang tuanya telah mencuri dan mengambil haknya.

Orang tua itu menceritakan saat bayi, semasa kecil sampai menjelang dewasa, saat sakit maupun susah. Anaknya selalu diutamakan agar kelak anak itu bisa tumbuh dengan baik dan menjadi orang sukses. Tetapi ketika harapan orang tuanya terkabul, anaknya tidak pernah memberikan apapun untuk membahagiakan mereka. Anaknya malah sibuk dengan aktivitas dan keluarganya (istri dan anak).

Setelah orang tua itu bercerita panjang lebar, Rasulullah memberikan jawaban kepada anak itu. Beliau berkata orang tuanya berhak akan hartanya, karena tidaklah cukup hartayang ia punya untuk menebus kasih sayang orang tua.

Atas kisah yang dibawakan oleh Ustad Wijayanto, M. Syafi’I berpesan kepada seluruh anak di Indonesia agar berbakti kepada orang tuanya dalam kondisi apapun. (MAI Foundation/Riana Dewi)

RELATED ARTIKEL