Rasulullah Muhammad ﷺ adalah nabi akhir zaman. Berbeda dengan Nabi atau Rasul sebelumnya yang diturunkan hanya untuk kaumnya saja. Rasulullah, diturunkan untuk seluruh umat manusia hingga hari akhir nanti. Risalahnya yang dibawa adalah penyempurna risalah rasul-rasul terdahulu. Maka tak heran ada ajaran yang dahulunya dibawa oleh rasul terdahulu kemudian disempurnakan oleh Rasulullah Muhammad ﷺ. Salah satunya adalah tentang Zakat. Allah mengisahkan dalam sebuah ayat Al-Quran yang menceritakan tentang Nabi Isa a.s
قَالَ إِنِّى عَبْدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِىَ ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلَنِى نَبِيًّا
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi” (Q.S Maryam: 30).
وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup” (Q.S Maryam: 31).
Terlihat jelas, Allah melalui agama TauhidNya yang dibawa oleh Nabi-nabi terdahulu lalu disempurnakan oleh Nabi Muhammad ﷺ ternyata telah memerintahkan zakat jauh sebelum Rasulullah Muhammad ﷺ hadir di muka bumi ini.
Begitu pentingnya zakat hingga risalahnya dibawa oleh setiap Nabi dan Rasul. Lalu ayatnya bersandingan dengan shalat. Suatu kegiatan yang wajib hukumnya dalam Islam. Sempurnanya Islam dalam mengatur segala aspek kehidupan. Allah tahu setelah memerintahkan hambaNya untuk mengerjakan hubungan baik dengan Tuhannya, lalu Allah perintahkan manusia untuk berhubungan baik dengan sesamanya.
Maka perlu pemahaman diri tentang pentingnya zakat, apalagi mayoritas penduduk Indonesia adalah kaum muslim. Tentu, zakat bisa menjadi pilar terpenuhinya hak & kewajiban sesama muslim dengan muslim lainnya.