fbpx

Yang Istimewa Dari Open Booth MAI Foundation Pada Konferensi World Zakat Forum 2017

maifoundation, konferensi, zakat, dunia, open boothJakarta – Ada yang istimewa dari open booth di Konferensi World Zakat Forum (WZF) 2017. Selain Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation pertama kali berpartisipasi di event tiga tahunan itu, event yang diikuti para penggerak zakat dari 16 negara seperti Indonesia, Arab Saudi, Bosnia Herzegovina, Maroko, Malaysia, Bangladesh, Sudan, Brunei Darussalam, Uganda, Nigeria, India, Jepang, Australia, Vietnam, Kamboja dan Cyprus bertujuan untuk mensosialisasikan MAI Foundation kepada dunia, khususnya filantropi. Open booth sendiri masih dalam rangkaian acara Konferensi World Zakat Forum (WFZ) 2017 yang diadakan di Hotel Sari Pan Pasifik, 15-16 Maret 2017.

Banyak orang dari lembaga zakat di berbagai pulau datang mengunjungi booth. Tak hanya itu, para penggerak zakat luar negeri pun turut mengunjungi booth MAI Foundation yang khas dengan warna birunya. Kebanyakan dari mereka penasaran dan bertanya tentang apa itu MAI Foundation dan program-program yang sudah dilakukan. Devi Widya Putri bagian Corsec yang bertugas di booth mengaku antusias dan telaten menjawab pertanyaan dengan detail.

“Sangat menyenangkan bisa memperkenalkan terkait profil MAI kepada para pengunjung terutama mereka yang berasal dari luar negeri,” ungkap Devi.

Ketika ditanya pengunjung dari mana yang paling berkesan, wanita yang memakai kerudung  hitam itu menjawab pengunjung dari Sudan dan Malaysia. Pengunjung dari Sudan itu sangat penasaran terhadap Program Orang Tua Asuh MAI Foundation. Ia menanyakan tentang sumber dana untuk program tersebut. “Sumber dananya dari infak khusus program,” terang Devi.

Selain itu, ada Azhar Alyas selaku Vice Presiden dan Muhammad Hisyam Hassan selaku Assistant Vice Presiden MayBank Islamic Malaysia yang bertukar cerita kepada MAI Foundation. Devi menjelaskan tentang Wakaf Untuk Terus Sekolah dan Ekonomi Pesantren. Sementara Hisyam menjelaskan bahwa Maybank Islamic yang membayar zakat perusahaan sebagai zakat niaga. Rencananya, zakat itu akan diberikan kepada mustahik yang berada di Indonesia salah satunya adalah Aceh.  Harapan dari perbincangan tersebut ialah suatu hari nanti Maybank bisa mengadaptasi program dari MAI Foundation. (MAI Foundation/Riana)

RELATED ARTIKEL