fbpx

Sedekah di Waktu Sempit

Seperti yang telah kita ketahui, sedekah merupakan suatu pemberian dari seseorang ke orang lain secara ikhlas dan tanpa batasan waktu maupun jumlah. Sedekah lumrah dilakukan ketika seseorang sedang bergembira atau memiliki rezeki yang lebih dari biasanya. Tentu sangatlah mudah bersedekah atau berbagi rezeki ke orang lain dalam kondisi lapang karena kita tidak harus memikirkan apakah uangnya cukup untuk hari esok kalau hari ini uangnya sudah disedekahkan.

Namun, tahukah Sahabat bahwa sedekah yang paling afdhol justru adalah sedekah yang dikeluarkan ketika sedang dalam keadaan sulit?

Himpitan ekonomi akan membuat sebagian besar orang berpikir ulang untuk mengeluarkan uang. Mereka akan mengalokasikan uangnya hanya untuk kebutuhan pokok. Mereka mengatur sedemikian rupa agar uangnya mereka miliki sekarang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bagi mereka, menghemat setiap rupiah adalah jalan yang paling bijaksana dalam menghadapi kesulitan ekonomi. Namun, sayangnya mereka lupa bahwa Allah dan rasulNya telah memberikan solusi efektif untuk mengentaskan seorang hamba dari masalah yang membelitnya.

 

 

Allah berfiman dalam surah At-Thalaq ayat 7, “Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak akan memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” Melalui ayat ini, Allah berjanji bahwa Dia hanya menguji hambaNya sesuai dengan kemampuannya. Allah juga berjanji bahwa Dia akan memberikan kemudahan di balik kesulitan yang dialami seorang hamba. Namun, Allah tidak menginginkan hambaNya berpangku tangan menunggu pertolongan Allah datang. Allah menyuruh hambaNya yang sedang kesulitan untuk bersedekah dari sedikit harta yang ia miliki.

Tidak hanya itu, Rasululah pun mengabarkan bahwa sedekah yang paling afdhol adalah sedekah yang dikeluarkan dari orang yang serba kekurangan (HR. An-Nasa’i). Lebih jauh lagi, Rasulullah juga mengatakan bahwa, ”Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham.” Lalu ada yang bertanya, ”Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,” Ada seseorang yang memiliki dua dirham. Lalu ia mengambil satu dirham untuk disedekahkan. ada  pula orang yang memiliki  banyak harta lalu ia mengambil seratus ribu dirham untuk disedekahkan.” (HR. Nassai).

Salah seorang sahabat Rasululah, Ali bin Abi Thalib juga pernah mengatakan bahwa amal yang paling sulit dilakukan itu ada empat, yaitu memaafkan saat marah, demawan saat sedang kesulitan, menjaga diri dari perbuatan tidak terpuji saat sendirian, dan berkata yang sebenarnya kepada orang yang disegani atau orang yang diharapkan kebaikannya. Meskipun sudah ada dalil yang mengatakan bahwa sedekah yang paling afdhol adalah sedekah di kala sulit, bersedekah di kala sulit merupakan amalan yang sukar dilakukan. Hanya mereka yang memiliki iman yang berkualitaslah yang sanggup menyedekahkan hartanya yang sedikit kepada orang lain. Mengapa? Karena ia yakin bahwa Allahlah sebaik-baiknya penolong; sebaik-baiknya pengatur pengatur hiudup hambaNya; sebaik-baiknya pemberi rezeki. Alih-alih khawatir kalau hidupnya akan semakin terpuruk usai bersedekah, justru perasaan tenang dan yakin didapatkannya karena ia percaya bahwa pertolongan Allah semakin dekat. Sudahkah kita menjadi hamba Allah dengan kualitas iman yang bagus? Sudah mampukah kita bersedekah di kala sulit?

Orang yang dermawan akan senantiasa bersedekah, tak memandang keadannya sedang lapang atau sempit. Baginya, melihat orang lain ikut senang atas sedekahnya sudah menjadi kebahagian tesendiri. Bebannya sendiri seolah terangkat bersama dengan sedekah yang ia berikan. Yang ia tahu, Allah akan segera melapangkan keadaannya.

Hal ini bukanlah sekedar keyakinan saja, Rasululah telah mengabarkan hal ini dalam hadist yang berbunyi, ”Bersegeralah dalam bersedekah karena bala bencana tak pernah dapat mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Sedekah itu sesuatu yang  ajaib. Sedekah menolak puluh macam bala dan bencana dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (HR. Baihaqi dan Thabrani)

Hadits tersebut menjelaskan bahwa sedekah, terutama sedekah di kala sulit, dapat membebaskan kita dari segala kesulitan yang tengah kita alami. Misalnya, ketika kita sedang terlilit hutang, maka bersedekahlah ke orang lain yang lebih membutuhkan. Niscaya Allah akan memudahkann kita untuk dapat melunasi hutang-hutang kita. Sedekah di saat sulit dapat menjadi pemancing rezeki lain yang lebih besar.

Kelihatannya, sedekah mengurangi harta yang kita miliki saat itu. Namun sejatinya, uang yang telah kita keluarkan untuk bersedekah itu, apalagi bersedekah di kala sulit, akan Allah lipat gandakan di kemudian hari. Allah telah berjanji akan mengembalikan sedekah yang telah kita keluarkan dengan nilai yang lebih baik lagi. Entah itu berupa rupiah juga atau berupa kebaikan-kebaikan dan berbagai kemudahan yang kita akan dapatkan di kemudian hari. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah, ”Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim).

Lebih jauh lagi, sedekah di kala sulit dapat menghindarkan kita dari bencana, baik itu berupa penyakit, kecelakaan, maupun dihindarkan dari orang yang memiliki niat jahat kepada kita. Disebutkan dalam hadits bahwa penyakit yang paling ringan yang dapat diatasi dengan bersedekah adalah kusta dan vitiligo.

Kusta dan vitiligo (kondisi di mana kulit kehilangan warna alaminya) merupakan penyakit kulit yang dapat membuat penderitanya malu. Bahkan, dalam sejarah pernah tercatat bahwa dahulu orang yang terkena penyakit kusta diasingkan dan dibiarkan meninggal di tempat perasingan karena penyakit tersebut sangat menular dan memalukan. Penderita kedua penyakit ini dapat mengalami depresi karena kehilangan kepercayaan diri dan menarik diri dari lingkungannya. Bahkan, kedua penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Dalam hadits kedua penyakit ini tergolong penyakit yang paling ringan yang dapat diatasi dengan keajaiban bersedekah. Bagaimana dengan penyakit lain yang lebih ringan lagi atau bahkan yang lebih berbahaya? In syaa Allah, dengan perantara keajaiban sedekah, Allah sembuhkan.

Mudah bagi Allah untuk menyembuhkan penyakit dan mengangkat kesulitan yang dialami oleh hambaNya. Hanya saja, Allah ingin melihat ikhtiar hambaNya. Ikhtiar yang dilakukan hambaNya untuk sembuh ternyata tidak hanya cukup dengan berobat atau berhemat saja. Allah ingin pengorbaban yang lebih dari itu. Allah ingin melihat bagaimana kesungguhan hambaNya dalam berbagi ke orang lain ketika ia sendiri dalam keadaan sulit karena Allah tahu sifat manusia akan sangat sulit berbagi ketika ia sedang kesulitan.

Sahabat, dengan banyaknya keistimewaan yang akan kita dapatkan ketika bersedekah di kala sulit, masihkah kita mau menahan hak orang lain yang ada di dalam harta kita? Masihkah kita berpikir bahwa berhemat adalah satu-satunya cara untuk bertahan dalam kesulitan ekonomi? Masihkah kita meragukan janji Allah akan diangkatnya semua kesulitan kita setelah bersedekah?

Sahabat,  jangan pernah kita lupakan keutamaan bersedekah di kala sulit. Ingatlah janji Allah bahwa Dia telah menciptakan kesulitan lengkap bersama jalan keluarnya dan kemudahannya. kita tinggal merayu Allah dengan cara bersedekah agar kesulitan segera menemui jalan keluarnya.  Bersedekahlah, maka Allah sendiri yang akan membereskan semua urusanmu. Bersedekahlah, maka rahmat dan berkah Allah akan menaungi kehidupanmu. Punya masalah? Sedekah aja! (DHQ)

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL