fbpx

Nikah MAssal: MAI Foundation Bantu 32 Pasangan Menyempurnakan Setengah Agama Islam


MAINews, Jakarta – Sebanyak 32 pasangan telah menyempurnakan setengah agama Islam mengikuti acara Nikah Massal yang diadakan oleh Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation yang bekerja sama dengan Yayasan Nurani Insani, Minggu, (24/12/2017). Nikah massal tersebut dilakukan di Aula Museum Tekstil, Jakarta Pusat.

Akad nikah dilakukan di Yayasan Nurani Insani, Petamburan, Jakarta. Setelah itu, mereka diarak menggunakan 20 delman menuju Museum Tekstil. Seluruh pendanaan dari mahar, urusan pengadilan, sampai make up semua didanai oleh Mandiri Amal Insani. Bahkan, tiap pasangan mendapat uang saku tambahan.

Program Nikah Massal pertama kalinya digelar oleh MAI Foundation. Wakil Ketua MAI Foundation Abung Sewaka berpesan kepada seluruh peserta nikah massal, khususnya kepada para suami agar menjadikan nikah ini sebagai keseriusan, bukan untuk main-main.

“Ada di antara kalian yang sudah menikah secara sirri namun ingin menikah secara resmi. Karena sudah susah payah ikut nikah massal ini maka tolong pernikahannya dipertahankan, jangan mudah melepas tali pernikahan,” pesan Abung.

Senada dengan Abung Sewaka, Iwan Rudiyana sebagai salah satu pengurus MAI Foundation, kebanyakan yang mengikuti nikah massal itu para dhuafa yang tidak tahu dan tidak punya dana untuk nikah di KUA. Mereka hanya memenuhi kaidah rukun syar’i menikah yaitu ada mempelai, wali, saksi dan akad. Dalam hal ini, MAI Foundation memfasilitasi mereka agar menjadikan pernikahannya legal formal dari negara.

Adanya program ini mendapat sambutan positif. Seperti yang dirasakan oleh Wasjem (57 tahun) dan Napsiyah (39 tahun). Wasjem bekerja sebagai pemulung dan ditinggal pergi istrinya. Sementara itu, Napsiyah dicerai sirri oleh suaminya. Mereka berdua sudah melangsungkan pernikahan sirri di tahun 2014 dan sudah memiliki keturunan. Atas dasar itu, melalui program nikah massal ini, pernikahan mereka dilegalkan melalui sidang isbat.

“Adanya nikah massal itu sangat membantu saya yang memiliki masalah keuangan,” ungkap Habibie seorang tukang ojek yang menikahi Yeni di acara nikah massal MAI Foundation.

RELATED ARTIKEL