fbpx

Merantauhlah Selagi Muda

Sumber: https://travelingyuk.com

Merantau adalah salah satu seni untuk menikmati hidup, jauh dan lepas dari lingkungan kehidupan biasa. Kita akan bertemu dengan lingkungan dan orang-orang baru dalam hidup. Dari sekian banyak manusia yang hidup didunia ini, pernahkah berpikir kenapa saya harus bertemu dengan si A, si B, si C, bahkan si D? Coba kita perdalam lagi cara berpikir kita agar tidak selalu menyalahkan orang dan lingkungan dimana kita hidup, atas apa yang terjadi dalam hidup kita.

Merantau adalah salah satu bentuk hijrah, ia berpindah dari suatu tempat ketempat lainnya. Namun hijrah disini tidak hanya diartikan dalam arti sempit saja, hijrah adalah bentuk perubahan diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Jadi, ketika kita merantau. Lalu perlu tanyakan kepada diri kita, apakah dengan berpindahnya diri kita secara fisik itu, mampu merubah diri, kepribadian, karakter menjadi lebih baik lagi? Jika hanya berpindah tempat saja, maka sungguh merugilah wahai anak muda yang sudah jauh-jauh merantau meninggalkan kampung halaman hanya untuk mendapatkan kehidupan yang manusia anggap layak.

Jangan sia-siakan hidupmu hanya untuk berjalan jauh tanpa arah, berpergian kemana-mana meninggalkan kampung halaman hanya untuk merusak akhlakmu. Merantaulah dengan sekaligus hijrah agar menjadi manusia berkepribadian baik dan terpuji, jangan hanya merantau pindah tempat hidup saja. Karena setiap waktu yang terbuang untuk kesia-siaan tidak akan pernah kembali, maka optimalkan setiap waktu untuk menebar kebaikan dengan akhlak terpuji.

Ketika merantau dengan niat lurus hanya mengharap ridho Allah, maka Allah akan berikan banyak pahala disana. Allah akan cukupkan semua kebutuhan kita. Di perantauan tidak memiliki kasih sayang orang tua, maka Allah akan hadirkan kasih sayang itu pada orang lain yang tiba-tiba sangat baik, layaknya seperti orang tua. Ketika diperantauan tidak memiliki sanak saudara, maka Allah akan hadirkan kerabat dekat dan teman-teman seperjuangan yang sangat baik layaknya saudara.

Allah mengambil sesuatu dari kita, maka Allah akan ganti yang lebih baik lagi. Namun, sebagai manusia terkadang tidak mengerti bahwa hal ini adalah yang terbaik sebagai persembahan terindah dari sang pencipta. Hingga akhirnya menyimpulkan bahwa ini adalah bentuk ketidakadilan Allah. Sungguh, Allah lebih mengetahui hidupmu daripada dirimu sendiri. Seperti yang kita tahu dalam Q.S Al-Baqarah:216 yang artinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Merantau adalah latihan jiwa dan hati agar senantiasa mampu bertahan dalam kondisi asing, sendiri, di kampung orang lain. Secara otomatis kita akan terpaksa memulai untuk dapat bersosialisasi secara baik dengan lingkungan baru. Melalui hal ini secara tidak sadar kita akan memiliki skill untuk dapat bersosialisasi yang baik dengan setiap lingkungan dimana kita tinggal. Pada akhirnya akan terbentuk jiwa sosialis dan otomatis akan terjauhkan dari sifat individualis atau egois.

Jadi, dalam konsep merantau kita harus pandai dalam mengelola diri dan hati. Kita berinteraksi bukan dengan besi mati, tapi dengan manusia yang punya hati. Maka, bersikap baiklah seperti kita ingin diperlakukan baik oleh orang lain. Merantaulah wahai anak muda, dan akan kau temukan banyak hal baru dari setiap penggal tanah ciptaan Allah, dari setiap manusia yang hidup di bumi Alllah. Berusahalah untuk mampu mengoptimalkan kebermanfaatanmu pada lingkungan dimanapun kamu hidup dengan apapun kemampuanmu.

RELATED ARTIKEL