fbpx

MAI Foundation Perwakilan Surabaya Salurkan Bantuan Kepada Pedagang Buahan Terdampak Pandemi

 

MAINews – Surabaya, (19/10/2020) Saat isu rasionalisasi pegawai berhembus di perusahaan tempat ia bekerja, Sofyan merasa aman. Ucapan yang disampaikan pimpinan kepadanya menjadi pegangan. Dari daftar yang ada, Sofyan tidak termasuk. Aman! begitu bosnya berkata. Sofyan pun merasa senang. Tetapi kenyataan berkata lain. Sofyan akhirnya harus dirumahkan. Dia sudah bukan lagi orang kantoran.

Berbekal saran dari pimpinannya, akhirnya Sofyan mantap untuk berdagang. Jualan durian kupas jadi sebuah pilihan. Ia diarahkan untuk mengambil durian yang sudah dikupas dan dikemas untuk dijual. Awalnya dia masih ambil sedikit sebagai percobaan. Alhamdulillah setelah ditawarkan ke saudara dan teman laku juga. Kemudian Sofyan beli lebih banyak barang dagangan untuk dijual.

Setelah durian kebeli cukup banyak, tiba-tiba dia ditelpon beberapa orang. Mereka semua komplain bahwa durian yang ia jual rasanya kurang enak. Sofyan akhirnya membuka durian yang ia akan jual dan dicicipinya. Ternyata benar apa yang disampaikan. Rasanya tidak sesuai yang ia harapkan. Ia mengakui kesalahannya. Ia terlalu percaya dengan ucapan seseorang bahwa kualitas duriannya bagus. Padahal dia belum begitu paham tentang durian. Parahnya dia juga tidak mencicipinya untuk memastikan. Rugilah barang dagangannya tidak bisa kejual.

Akhirnya dia disarankan untuk membeli langsung dari petani. Akhirnya dia dapat kontak petani yang memiliki kebun durian yang luas di daerah pasuruan. Sofyan survey langsung ke kebun dan mencicipi langsung. Sembari diskusi tentang kualitas durian. Akhirnya disepakati untuk order beberapa karung yang akan diambil minggu berikutnya.

Hari yang ditunggu pun tiba. Sofyan sewa mobil untuk mengangkut durian yang sudah ada. Ia berdoa mudah-mudahan usahanya berhasil. Ia menuju ke pasuruan yang jaraknya sekitar 80 an kilometer. Tetapi lagi-laki harus merasakan kekecewaan. Durian yang sudah diorder ternyata diberikan kepada pelanggan lama sang petani. Padahal bulan puasa kemarin merupakan panen terakhir. Akhirnya ia harus menunggu setidaknya bulan Desember mendatang.

Agar dapur keluarganya tetap mengebul akhirnya Sofyan jualan buah mangga alpukat dan alpukat madu. Selain itu istrinya juga dagang kolak pisang dan singkong. Ia jajakan dagangannya di pinggir jalanan yang ramai di depan gang rumahnya. Sofyan juga punya keahlian bekam yang bisa menambah ekonomi keluarganya.

Sofyan senang dengan kehadiran MAI Foundation Surabaya yang ikut membantunya. Bantuan usaha yang diberikan langsung ia belanjakan mangga alpukat kualitas terbaik. Dan dia berusaha melupakan kisah sedihnya saat awal-awal berdagang. Meski kisahnya sedih, tapi dia mampu menceritakan dengan ringan. Seolah ia sedang bercerita tentang orang lain. Terima kasih MAI Foundation.

RELATED ARTIKEL