fbpx

Kesombongan Adalah Awal Kehancuran

                                                                              Sumber: http://excelogi.com

Merasa diri paling hebat dan paling segalanya dalam hidup adalah ciri-ciri manusia sombong. Padahal kita semestinya sadar bahwa kita ini hanya makhluk yang diciptakan oleh yang Maha segalanya. Kita tidak berhak merasa paling hebat, karena dalam kehidupan ini pasti akan ada orang lain yang lebih hebat dari kita. Diatas langit masih ada langit, diatas kehebatan kita masih ada kehebatan orang lain. Satu hal yang harus kita tahu,bahwa Dzat yang berhak sombong di alam semesta ini hanyalah Allah. Dialah yang paling hebat, Maha segalanya dan paling sempurna.

Manusia yang memiliki kehebatan dalam kehidupannya, pada dasarnya adalah sedikit titipan kehebatan yang dimiliki oleh Allah. Pada akhirnya semua kehebatan yang kita miliki akan sirna, hilang, dan bahkan tidak berguna. Jika Allah sudah ingin mengambilnya dari kita, kita tidak akan pernah dapat memiliki kehebatan-kehebatan dalam kehidupan kita. Allah memberikan kehebatan dan kehinaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Jika Allah sudah ingin memberikan kehebatan itu pada kita, maka siapapun tidak akan dapat menghalangi kehebatan itu kita miliki. Namun jika Allah tidak berkehendak memberikan kehebatan itu kepada kita dan justru mengirimkan kehinaan kepada kita, maka tidak ada satupun makhluk di Dunia ini yang mampu menahan hal itu terjadi.

Kita sebagai manusia hendaknya dapat memahami bahwa apa yang ada dalam kehidupan kita adalah sebuah titipan, baik itu harta, polularitas, kecerdasan, jenjang karir yang melesat, dan lain sebagainya. Jika Allah sudah ingin mengambil titipan itu maka kita tidak bisa berbuat apa-apa dan harus ikhlas untuk melepaskannya. Kita tidak bisa menahan apa yang bukan milik kita dalam kehidupan kita, karena kita hanya dititipi. Apalagi menjadi sombong dengan barang yang kita miliki yang hanya sebuah titipan. Titipan pada dasarnya bukan milik kita, maka tidah berhak kita menjadi sombong dengan barang titipan.

Sungguh memalukan jika kita menjadi sombong dengan apa yang tidak kita miliki. Perlu kita sadari bahwa Allah sangat tidak menyukai manusia yang memiliki sedikit saja titik kesombongan dalam hatinya. Bahkan Allah mengancamnya dengan tidak akan memasukkan manusia yang memiliki setitik saja kesombongan dalam hatinya kedalam Syurga. Secara Logika manusiapun memang jelas bahwa tidak pantas kita menjadi sombong dengan apa yang bukan milik kita, maka pantas Allah yang memiliki titipan itu akan membenci perbuatan sombong ini.

Karena hal inilah, kesombongan dapat menjadi awal kehancuran dalam kehidupan kita. Dengan kesombongan, kita tidak akan pernah disukai oleh Allah dan bahkan oleh manusia sekalipun. Orang yang sombong dalam hidupnya akan dianggap orang yang tidak amanah dalam hidupnya, karena Ia tidak pernah mampu menjaga harga diri dia dengan barang titipan yang Allah berikan. Ia akan menjadi orang yang mendekati kehancuran dalam setiap pencapaian hidupnya. Kehancuran ini dimulai dari ketidaksukaan Allah dan manusia yang muncul dalam hidupnya.

Jika manusia lain sudah tidak suka dengan manusia yang sombong, maka tunggu saja banyak doa-doa buruk berdatangan untuknya. Doa-doa orang yang terdzalimi atas kesombongannya dan doa seperti ini akan mudah Allah terima. Maka hati-hatilah dalam setiap langkah kehidupan kita, jangan sampai pencapaian kehidupan kita yang susah payah kita dapatkan dengan mudah hancur seketika hanya karena kesombongan diri kita yang mampu mengundang keburukan-keburukan dalam kehidupan kita. Sudah banyak manusia yang hancur di atas pencapain kehidupannya hanya karena sebuah kesombongan

Firaun misalnya, Ia adalah manusia yang penuh kesombongan dalam hidupnya. Ia mengaku sebagai Tuhan dan menjadikan semua manusia terlihat rendah dengan kekuasaannya. Padahal semua yang ada disisi Fir’aun adalah titipan yang Allah titipkan untuknya. Namun, karena Ia menjadi orang yang tidak amanah dengan titipan ini, Ia menjadi sombong, bahkan menjadi penentang Allah. Dengan semua kesombongannya ini Allah hancurkan semua pencapaian hidupnya dan Allah tenggelamkan Ia di laut merah bersama para pengikutnya.

Selain itu Qarun, Ia adalah  seorang yang kaya raya Ia memiliki kekayaan yang melimpah ruah. Bahkan harta yang Ia miliki harus dibantu dibawakan oleh para penjaganya dengan penjagaan yang tidak sedikit. Namun, Ia adalah seorang yang bakhil.  Dengan kesombongannya, Ia tidak mau berbagi kepada orang lain apa yang Ia miliki. Maka dengan kesombongan ini, Allah benamkan Ia beserta semua harta kekayaannya didalam tanah. Sungguh dengan kesombongan semua pencapaian kehidupan kita akan mudah Allah hancurkan. Maka bersikaplah rendah hati untuk semua yang Allah berikan kepada kita. (yas/hal).

RELATED ARTIKEL