MAINews, Jakarta – Pekan lalu, Facebook mengumumkan akan memperketat keamanan di platform jejaring sosial mereka sejak diketahui puluhan juta data pengguna bocor dan disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Data-data pengguna tersebar melalui Application Program Interface (API) yang mengizinkan penyedia layanan ketiga untuk mengambil informasi dari berbagai modul Facebook seperti acara, daftar pertemanan, grup dan laman.
Demi meningkatkan keamanan, Facebook membatasi data yang tersedia untuk layanan ketiga dari modul-modul tersebut seperti dilansir dari laman GSM Arena. Setelah diperketat login kea kun Facebook akan membutuhkan izin tambahan dari pengguna untuk membagikan informasi seperti foto, chek-in, video dan lainnya kepada layanan ketiga.
Penyedia layanan ketiga tidak lagi dapat menerima akses ke informasi pribadi seperti agama, politik, status hubungan, histori pendidikan atau pekerjaan, dan lain-lainnya yang menyatakan kesukaan atau ketidaksukaan pengguna Facebook. Dalam beberapa bulan ke depan, pengembang aplikasi tidak akan dapat mengakses informasi pengguna jika aplikasi tersebut sudah tidak digunakan selama tiga bulan.
Berikut adalah perubahan-perubahan di Facebook dalam beberapa waktu ke depan untuk melindungi data pengguna:
- Pengguna tidak bisa lagi mencari profil di Facebook melalui nomor telepon dan alamat email
- Histori teks dan panggilan telepon tidak membaca konten pesan, tapi dengan siapa pengguna sering berkontak. Pengguna dapat memilih untuk mematikan fitur ini dan log sms serta telepon yang berusia di atas setahun akan dihapus
- API untuk Instagram telah diubah
- Mulai 9 April, pengguna Facebook akan melihat tautan di atas Newsfeed mengenai aplikasi apa saja yang mereka gunakan dan informs apa saya yang dapat diakses aplikasi tersebut
- Facebook akan memberi tahu pengguna jika data mereka bocor dan digunakan oleh Cambridge Analytica.