Gunung Agung di Karangasem, Bali, pada Senin malam (2/7/2018) pukul 21.14 WITA meletus, demikian keterangan resmi Pusat Vulkanologi, Meteorologi dan Mitigasi bencana Geologi Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
PVMBG menyatakan, letusan tersebut menyebabkan kolam abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak serta melontarkan lava pijar yang keluar dari kawah mencapai 2 meter.
Kolom abu yang keluar menurut PVMBG teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong kea rah barat. Letusan tersebut terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 24 mm dan durasi sekitar 7 menit 21 detik.
Gunung Agung saat ini masih berada pada status level III atau siaga sehingga masyarakat direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di zona perkiraan bahaya dalam radius 4 km dari bawah puncak Gunung Agung.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu dari Gunung Agung juga diminta waspada atas potensi ancaman bahaya berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan jika material letusan masih terpapar di area puncak. Pasalnya, daerah landasan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Sr: AntaraNews