fbpx

Bahagia Menyambut Ramadhan

Kurang dari dua puluh empat jam lagi, in syaa Allah, kita akan bertemu dengan bulan suci umat Islam, yakni Ramadhan. Seperti yang kita ketahui bersama, Ramadhan merupakan sebuah bulan dari penanggalan hijriah yang di dalamnya akan Allah lipatgandakan pahalanya ketika kita mengerjakan amalan kebaikan. Sebaliknya, Allah juga akan melipatgandakan dosa ketika masih ada keburukan yang kita kerjakan.

Keutamaan di bulan Ramadhan ini Rasulullah jelaskan dalam sebuah hadits yang artinya,  “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipat gandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim)

Dilipatgandakannya ganjaran oleh Allah hanyalah salah satu dari banyaknya keutamaan yang hanya ada pada bulan Ramadhan. Dengan keutamaan yang begitu banyak itulah, sepatutnya dan seharusnya kita menyambutnya dengan penuh gembira dan suka cita. Mengapa kita perlu bergembira menyambut datangnya Ramadhan? Itu karena hadirnya ramadhan ke tengah-tengah kita sama saja dengan datangnya karunia Allah yang lebih berharga daripada yang kita kumpulkan selama hidup di dunia. Allah menyuruh hambaNya untuk terus bergembira menyambut karunia yang Allah turunkan dalam firmanNya surah Yunus ayat 58 yang artinya, “Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”

Ramadhan adalah karunia yang Allah berikan khusus hanya kepada umat Rasulullah.  Ramadhan adalah kesempatan emas yang hanya hadir satu kali dalam setahun. Untuk itu wajib bagi kita untuk memanfaatkannya dengan sangat baik demi memanen begitu banyak pahala dan kebaikan yang bisa kita gunakan untuk hidup di akhirat kelak. Salah satu alasna mengapa kit harus berbahagia begitu Ramadan tiba adalah karena sesuatu yang telah Rasulullah jelaskan dalam sebuah hadits berikut ini,

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad)

Keutamaan yang hanya terjadi di bulan Ramadhan dan patut untuk kita berbahagia adalah seperti yang Rasulullah sampaikan berikut ini, “Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa meskipun hanya dengan seteguk susu atau satu biji kurma atau seteguk air. Barangsiapa yang membuat kenyang orang berpuasa, maka Allah akan memberikan minum dari telagaku satu kali minuman yang tidak akan pernah membuatnya haus sampai ia masuk surga. (HR. Ibnu Huzaimah, Al Baihaqi).

Dalam hadits ini Rasulullah menjelaskan bahwa memberi makanan kepada orang yang hendak berbuka setelah puasa bisa mendatangkan rahmat dan banyak kebaikan dari Allah. Meskipun yang kita berikan hanyalah segelas air atau sebutir kurma, tetap Allah ganjar perbuatan baik tersebut dengan pahala dan kebaikan. Untuk itulah begitu banyak orang yang berlomba-lomba menyediakan sajian berbuka yang kemudian dibagikan di jalanan, disumbangkan ke masjid, dan atau lainnya. Tak hanya itu, Ramadhan mampu melembutkan hati begitu banyak orang dengan cara mudahnya mereka mengeluarkan rupiahnya demi bersedekah kepada orang lain. Semua orang ingin memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin untuk bersedekah. Sudahkan kita ambil bagian dalam semangat sedekah di bulan Ramadhan?

Berbahagia ketika menyambut kedatangan Ramadhan merupakan salah satu ciri orang yang beriman. Orang yang beriman selalu mencari kesempatan untuk mendapatkan pahala dan kebaikan serta melakukan banyak ibadah kepada Allah. Keimanan yang berkualitas membuat seorang hamba selalu merasa kurang melakukan amalan kebaikan. Ia selalu merasa hari-harinya ada yang kurang bila ia tak melakukan amal kebaikan satu pun dalam kesehariannya. Begitu ia menyadari bahwa Ramadhan tak lama lagi akan berkunjung, sebagai orang yang beriman ia lantas berdoa kepada Allah sebagaimana doa yang telah Rasulullah ajarkan Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”

Mengamalkan doa tersebut sama saja dengan menghidupkan kembali amalan para sahabat terdahulu. Mereka sangat antusias menyambut Ramadan dengan cara merutinkan ibadah dan amalan kebajikan lainnya. Mereka menyadari bahwa tak ada bulan lain yang dapat menyamai keutamaan yang dimiliki oleh bulan Ramadhan. Kapan lagi semua pahala dilipatgandakan selain di bulan suci ini? Kapan lagi semua pintu neraka ditutup oleh Allah kalau tidak di bulan Ramadhan? Dengan semua kebaikan dan keutamaan ini cukup membuat para sahabat mempersiapkan diri menyambut momentum langka ini demi mendapatkan keutamaan tersebut.

Datangnya Ramadhan juga sebuah kesempatan untuk memulai lembaran baru. Momentum ini kita jadikan sebagai latihan membersihkan diri dan jiwa dari segala macam keburukan yang mungkin saja banyak kita lakukan. Ramadhan yang dijalani dengan sepenuh hati dan disertai dengan kesadaran diri akan makna berpuasa penuh selama tiga puluh hari akan memberikan efek yang sangat membekas dalam benak seorang hamba. Dengan begitu, hamba tersebut akan terus melanjutkan runutas ibadahnya sama berkualitasnya ketika ia beribadah di bulan Ramadhan. Bukankah salah satu tanda diterimanya puasa oleh Allah adalah ketika frekuensi dan kualitas ibadah seseorang tak menurun selepas Ramadhan usai?

Berbahagialah menyadari tak lama lagi Ramadhan akan menemani kita selama sebulan. Berbahagia dan berdoalah agar Allah terus memberikan kita kesempatan untuk terus menjalani ibadah di bulan Ramadhan ini selama sebulan penuh. Mintalah kepada Allah agar kita masih Allah beri rezeki pun ketika Ramadhan telah usai agar bisa meneruskan kebiasaan beribadah sebagaimana di bulan Ramadhan. Berbahagialah karena di bulan ini kesempatan kita untuk bersedekah kepada sesama jauh lebih besar ketimbang bulan lainnya.

Perbanyaklah bersedekah rutin setiap hari. Jangkaulah orang-orang di sekelilingmu dengan hidangan berbuka yang kau sajikan. Jika memungkinkan, sedekahkan pula sajian sahur untuk mereka yang belum berkesempatan menyantap sahur selezat yang kau biasa nikmati di rumah. Berlombalah untuk mengisi kotak-kotak amal yang banyak tersebar di berbagai masjid. Bayangkan saja, bahwa Allah tersenyum dan meridhoimu tiap kali engkau beramal sholeh.

Berbahagialah karena dalam hitungan jam engkau akan kembali melaksanakan ibadah sholat tarawih pertama di tahun ini. Berbahagialah karena dalam beberapa jam ke depan engkau akan bersantap sahur Ramadhan untuk pertama kalinya di tahun ini. Berbahagialah karena kesempatan luas terbuka lebar untukmu mendulang pahala. Berbahagialah dan hidupkanlah Ramadhan seindah mungkin, seolah tak pernah ada Ramadhan lagi untukmu.

Penulis,
(Dessy Husnul Q)

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL