fbpx

MAI Donasi Untuk Penderita Enchepalistis

penderita enchepalistis

MAINews, Jakarta – Ketika ditemui oleh Tim Layanan Aktif Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation di Rumah Sakit Awal Bros Evasari, Jalan Rawamangun, No, 47, Jakarta pada Rabu, (27/9/2017), ekspresi wajah Bambang Adhi Rumpoko (35 tahun) berubah cerah. Deni Kurniawan, selaku Tim Layanan Aktif datang membawa kabar bahagia.

Bambang Adhi Rumpoko adalah ayahanda dari Muhammad Gibran Mahrez yang mengidap penyakit encephalitis (peradangan pada jaringan otak). Penyakit parah tersebut membuat bayi berumur 15 bulan itu harus terbaring koma selama lebih dari lima bulan.

Diceritakan dari Widia Nuranisa, ibunda Muhammad Gibran Mahrez. Ketika itu, Jumat, 21 April 2017, ia yang baru kerja melihat anaknya yang sedang tidur dan berniat untuk menyusuinya. Namun ketika digendong, Gibran tiba-tiba kejang tanpa disertai panas dan tidak ada gejala apapun sebelum kejadian. Gibran pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dan dilakukan pemeriksaan di UGD. Hasilnya mengejutkan. Gula darah Gibran mencapai 390 dan 36.000 leukosit. Hasil tersebut membawa anak itu masuk ICU. Di jam 2 pagi, Gibran mengalami demam sampai 39 derajat celcius. Lantas, oleh dokter diagnose awal adalah bahwa Gibran mengidap Diabeters Melitus Type 1.

“Di hari ketiga, Gibran dirujuk ke rumah sakit ibu dan anak yang memiliki ruang PICU, terus diperiksa lagi ternyata penyakit meningitis,” ujar Widia.

Kondisi darah Gibran sudah stabil meski belum sadarkan diri. Kedua orang tuanya tetap mengupayakan yang terbaik untuk kesembuhan Gibran. Selama lebih dari 90 hari, Gibran sudah melakukan pemeriksaan EEG.

“Hasilnya frekuensi aplitudo 2-3, padahal normalnya 7-10. Selang beberapa waktu, ada pemeriksaan kedua CT Scan dan hasil MSC scan brain itu sesuai untuk penderita Encephalitis,” masih ujar Widia.

Kondisi Gibran diperparah dengan penurunan densitas batang otak (rest enchepalitis) dan foto CT scan menunjukkan batang otaknya yang sudah menghitam. Saat ini, sekitar 5 bulan sudah Gibran terbaring tak sadarkan diri. Tentunya dengan total biaya ratusan juta.

Begitu mendapat kabar tersebut, MAI Foundation tergerak untuk membantu.

“Sama seperti orang tua Gibran, kami pun berharap mukjizat kesembuhan segera turun untuk Gibran,” ungkap Deni.

Baca: Penderita Penyakit Jantung Bawaan Bercita-cita Ingin Menjadi Dokter

 

RELATED ARTIKEL