fbpx

Makna Sumpah Pemuda di Mata Kaum Milenial MAI Foundation

kaum milenial

 

MAINews, Jakarta – Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada Ahad (28/10/2018) memiliki makna tersendiri bagi tiap kalangan, tak terkecuali kaum milenial. Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berasal dari kaum milenial.

Yanita Komalasari misalnya, perempuan berusia 24 tahun ini memaknai Hari Sumpah Pemuda sebagai sebuah titik permulaan bagi anak bangsa untuk menjunjung tinggi bangsa.

“Isi sumpah pemuda kan tentang kecintaan terhadap bangsa Indonesia, ini menjadi komitmen kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa untuk tetap melindungi dan menjunjung tinggi Indonesia dengan nilai-nilai positif yang diciptakan,” ujar lulusan Universitas Pamulang itu.

Berangkat dari pemaknaan itu, Yanita yang saat ini bekerja di sebuah lembaga ZISWAF dan kemanusiaan, peringatan Sumpah Pemuda harus menjadi momentum bagi pemuda untuk melek informasi seperti teknologi, pendidikan, kemanusiaan dll.

Pemuda adalah agent of change sebuah negara. Bagian Keuangan itu berharap agar pemuda lebih bisa menyaring konten positif dan negatif, berusaha seoptimal mungkin menggali potensi diri demi kemajuan bangsa. Selain itu, baginya pemuda juga harus mampu ikut berperan dalam hal-hal yang positif bagi masyarakat.

Sebagai salah satu yang bekerja di lembaga ZISWAF, kontribusi yang bisa dilakukan sebagai seorang pemuda Indonesia adalah mengajak kaum milenial untuk mendonasikan sebagian yang dimiliki membantu pemerintah menyukseskan program-program seperti mengentaskan kemiskinan dengan program ekonomi, mengurangi angka kebodohan dengan program pendidikan, dll.

“Donasi itu gak melulu soal uang, misal pemuda Indonesia ada yang memiliki potensi sebagai pengajar, mari volunteer-kan diri membantu anak-anak dhuafa mengenyam pendidikan atau mereka yang memiliki keahlian di bidang kewirausahaan, mari bantu pemuda lainnya agar tidak menjadi pengangguran,” ujar Yanita.

 

RELATED ARTIKEL