Magelang – Siang yang cerah, terlihat para guru sudah bersiap-siap di dalam sebuah ruangan yang disulap menjadi tempat pelatihan. Ternyata, mereka akan melangsungkan pelatihan guru yang dilaksanakan Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation dari tanggal 7-8 Juli 2017. Program pelatihan ini merupakan komitmen lembaga untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui perbaikan manajemen dan kompetensi guru guna meningkatkan kompetensi siswa.
Dalam kegiatan sosialisasi program pelatihan guru, hadir Drs. H. Ismadi, M.Pd, Kapokjawas Kecamatan Borobudur sebagai perwakilan Kemenag Kabupaten Magelang, Kepala Desa Kenalan, tokoh masyarakat, komite sekolah, para kepala sekolah sekitar, orang tua, dan para guru peserta pelatihan. Terdapat 24 peserta pelatihan dari 9 sekolah, yaitu: MI Ma’arif Kenalan, RA Ma’Arif Kenalan, MI Ma’arif Wringinputih, MI Ma’arif Bigaran, Karanganyar, MI Ma’arif Wanurejo, MI Ma’arif Kebonsari, RA Muslimat NU Bigaran, dan RA Sombeng
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian MAI Foundation yang sudah memperbaiki sekolah kami, dan memberikan pelatihan guru. Semoga para donatur mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,” ungkap Sulasman, Kepala Sekolah MI Ma’arif Kenalan.
Senada dengan itu, Kepala Desa Kenalan juga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga, baik atas bantuan fisik untuk desa, sekolah maupun untuk pengembangan pendidikan.
“Kami selaku Pokjawas, merasa sangat berterima kasih kepada MAI Foundation, atas bantuan pendidikan di sekolah ini. Semoga para guru semakin bersemangat dalam mengajar dan meningkatkan prestasi sekolah,” sambutan Drs. H. Ismadi. M.Pd. selaku Kapokjawas Kemenag Magelang.
Sementara itu, Abdul Ghofur GM MAI Foundation menyampaikan komitmen lembaga dalam pengembangan mutu pendidikan.
“Peningkatan kualitas manajemen sekolah dan guru menjadi perhatian kami untuk kemajuan pendidikan di Indonesia”, paparnya dalam sambutan sekaligus peresmian dua kelas baru.
Pelatihan yang dilaksanakan selama kurun waktu dua hari ini, mengambil tema Cetak Guru Berkualitas. Setelah mendapatkan pelatihan ini, diharapkan para guru mampu mempraktikkan dalam pembelajaran di kelas masing-masing. Para guru dibekali bagaimana cara mengajar dengan baik, memilih model dan metode dengan tepat dan meningkatkan interaksi dalam pembelajaran. Sehingga para guru lebih menikmati proses pembelajaran dan berdampak pada peningkatan pemahaman siswa saat belajar.
Para guru sangat antusias dalam mengikuti pelatihan selama dua hari tersebut. Pelatihan yang disampaikan dengan metode yang menyenangkan membuat para guru menikmati proses interaksi dalam pelatihan. Berbagai metode dilakukan dalam pelatihan ini. Seperti ceramah terstruktur, simulasi pembelajaran, membuat skenario pembelajaran, video inspiratif, praktikum, olah vocal, olah tubuh dan olah napas. Para guru bukan hanya mendapatkan secara teori namun juga dipraktikkan langsung saat pelatihan.
“Pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan oleh para guru, sehingga hasil pelatihan dapat diimplementasikan di dalam kelas masing-masing, bukan hanya menjadi inspirasi namun menjadi bekal mengajar”, ungkap Fachruddin Imam selaku trainer nasional pendidikan disela-sela proses pelatihan.
“Selain pelatihan guru, kami juga melakukan pengukuran Sekolah Berdaya sebagai dasar pembinaan sekolah ini agar terlihat peningkatan setelah satu tahun program nantinya”, jelasnya lebih lanjut.
Dalam evaluasi pelatihan, para guru sangat mengharapkan adanya pelatihan berkelanjutan dan pengukuran implementasi program di sekolah mereka.
“Semoga dengan semangat tinggi para guru, dapat meningkatkan kualitas sekolah di kecamatan Borobudur pada umumnya dan MI Ma’arif Kenalan khususnya. Aamiin,” pungkas Fachruddin. (MAI Foundation/Riana)