fbpx

Inilah Kesan Ketika Anak Amil MAI Foundation Ikut Bakti Sosial Kemanusiaan

Anak amil, bakti sosial MAINews, Jakarta – Anak merupakan merupakan karunia dan hibah dari Allah subhanahu wa ta’ala sebagai penyejuk pandangan mata, kebanggaan orang tua dan sekaligus perhiasan dunia serta belahan jiwa yang berjalan di muka bumi. Bahkan dalam Al Quran, Allah berfirman dalam surah Al Kahfi (18): 46 bahwa ‘harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik menjadi harapan.’

Sebagai orang tua, kita wajib mendidik anak sedari dini dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan. Anak diibaratkan kertas putih yang siap diisi oleh berbagai warna kehidupan. Anak pula peniru ulung. Jika yang dilihatnya adalah baik, maka ia akan menjadi baik, begitu pun sebaliknya. Karena keluarga adalah madrasah pertama bagi anak, anak bisa jadi meniru orang tua. Untuk itu, contohlah mereka menuju jalan kebaikan, jalan yang Allah ridhai.

Seperti yang dilakukan oleh Yasin, salah satu staff pelaksana Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation. Tugasnya yang kerap melakukan bakti sosial kemanusiaan, sesekali, ia membawa serta buah hatinya. Sebut saja Nihayah Siti Kamilah (12 tahun).

“Anak itu perlu ditanamkan sifat kedermawanan sedari dini,” ujar Yasin. “Apalagi saya bekerja di lembaga amil zakat, lembaga yang menghimpun dana ZISWAF dan menyalurkannya kepada yang berhak. Dengan kegiatan kemanusiaan itu, saya sekaligus ngasih tahu kepada anak saya kalau kerjaan orang tuanya adalah amil yang peduli terhadap sesama. Saya juga ingin mencontoh kepada anak-anak tentang rasa sosial kemanusiaan dan kehidupan yang tidak bisa sendiri. Orang-orang butuh pertolongan satu sama lainnya,” lanjut Yasin.

Berawal tahun 2015, MAI Foundation yang mengadakan kegiatan Layanan Kesehatan Gratis di Lampung, Yasin membawa serta Kamila. Rasa solidaritas pun muncul.

“Saat itu, Kamila bilang begini, ‘Ayah, kasihan ya, Yah? Buat berobat aja gak punya uang, jauh dari rumah sakit lagi’,” kisah Yasin.

Sekarang, tanpa diminta pun, Kamila dengan senang hati membantu ayahnya melakukan bakti sosial kemanusiaan. Salah satunya ketika Idul Fitri 1438 Hijriyah. Yasin dan keluarga mudik ke kampung halaman istrinya di Wonogiri, Jawa Tengah. Di hari ke-4, mereka melakukan rekreasi ke Pantai Siung, Wonogiri, Jawa Tengah. Ketika adzan Dzuhur berkumandang, bersiap-siaplah mereka hendak bertemu Sang Maha Pencipta. Sayangnya, karena keterbatasan mukena, akhirnya banyak yang mengantri, termasuk keluarganya. Yasin teringat akan mukena dari Program Tebar 14.000 Mukena MAI Foundation yang masih ada di bagasi mobilnya. Bantuan tersebut disambut hangat oleh pewakaf mushola setempat.

Tebar mukenaKamila juga diajak dalam program pemberian santunan untuk janda jompo yang sudah tidak berdaya di daerah Wonogiri. Seperti yang dituturkan melalui WhatsApp, Senin, (24/7/2017). Menurutnya, santunan kali itu merupakan yang paling berkesan untuknya.

Ujarnya, “aku sedih melihat hidupnya yang serba kekurangan, rumah yang memprihatinkan. Yang lebih buat aku sedih lagi itu salah satu dari janda tua itu ada yang hidup tidak mempunyai rumah, kayak gubuk gitu.”

Dari berbagai kegiatan yang pernah Kamila ikuti, ia merasa senang. “Aku jadi belajar untuk menolong orang yang kesusahan,” pungkasnya. (MAI Foundation/Riana)

 

 

RELATED ARTIKEL