fbpx

Budidaya Jamur Tiram Bantu Rakyat Miskin Dhuafa di Bogor

budidaya jamur tiram

 

 

MAINews, Bogor – Kisah mengenai minimnya gaji yang diterima oleh masyarakat miskin dhuafa hampir di setiap pelosok negeri. Mereka harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation yang merupakan lembaga penyalur dana ZISWAF kepada mereka yang membutuhkan adalah membuat satu bisnis budidaya yang saat ini tengah digemari kareka hasilnya menggiurkan. Budidaya tersebut adalah budidaya jamur tiram. Program ini bekerja sama dengan Zona Madina Dompet Dhuafa dan diresmikan di Jampang, Bogor, Minggu, (29/7/2018).

“Jamur saat ini tidak hanya dijual dalam produk jamur segar, namun kami mencoba mengolahnya menjadi produk turunan,” ungkap Ardiansyah, Kepala Program Zona Madina.

Namun dalam desain yang telah direncanakan, masih kata Ardiansyah, pengolahan jamur bisa dibuat dalam berbagai olahan seperti es krim jamur, nugget jamur, jamur krispi dan dimsum jamur.

“Dengan begitu, hal ini bisa mempercepat perekonomian masyarakat,” tambahnya.

Selain itu, jamur yang telah dikembangkan nantinya akan dibuka menjadi jamur edukasi. Di mana, selain masyarakat, sekolah-sekolah akan belajar jamur.

Direktur Zona Madina Yuli Pujihardi mengatakan jamur memiliki nilai jual tinggi. Untuk jamur krispi, harga yang dibandrol kisaran Rp. 12.000,- sampai Rp. 14.000,- per kg.

“Seharinya, petani jamur bisa menghasilkan 5-10 kg,” ungkap Yuli.

Kerja sama Rumah Jamur ini bukanlah yang pertama kalinya MAI Foundation adakan bersama Dompet Dhuafa. Untuk Rumah Sakit Terpadu di Parung, Bogor, MAI telah menyumbangkan mesin cuci darah Hemodialisa di tahun 2014.

“Kami juga kerjasama untuk Rumah Sakit AKA Medika Sribhawono di Lampung Timur,” ungkap Abung Sewaka, Wakil Ketua MAI Foundation.

Abung berpesan bahwa uang yang digelontorkan berasal dari dana zakat sehingga perlu dikelola untuk mereka yang membutuhkan.

 

RELATED ARTIKEL