fbpx

Siap Hadapi Tantangan Tahun 2030, MAI Resmikan Sekolah Yatimpreneur

Sekolah Yatim

 

MAINews, Bogor –Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation bekerjasama dengan Yayasan Kuntum Indonesia meresmikan program Aku Bisa Mandiri, Minggu, (2/12/2018). Aku Bisa Mandiri ialah sekolah untuk anak yatim agar bisa mandiri, memiliki skill keterampilan dan bisnis, memiliki jiwa kepemimpinan yang baik serta memiliki akhlak yang mulia.

Tatiek Kancaniati Karimah selaku Ketua Yayasan Kuntum Indonesia mengungkapkan bahwa program sekolah yatim itu diperuntukkan hanya untuk satu desa yaitu di Tegalwaru, Ciampea, Bogor. Sebanyak 50 anak yatim dari kisaran SMP, SMA atau yang sudah keluar SMA menerima bantuan pembinaan tersebut. Sekolah Aku Bisa Mandiri ini berada di kawasan Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru yang sudah menjadi inspirasi dan pengunjung lebih dari 600.000 pengunjung yang ingin belajar bisnis

Rencananya, sekolah akan dilakukan selama 1 tahun; 6 (enam) bulan pertama diisi oleh motivasi, training atau pelatihan sampai anak tersebut menemukan passion bisnis. Lalu di 6 (enam) bulan berikutnya, anak-anak diajak magang untuk memperdalam ilmu bisnis yang telah diterima. Pelatihan dilakukan sebanyak 1 minggu sekali dan melalui grup Whatsapp.

“Karena latarbelakang mereka yang tidak punya ayah, dengan kondisi ibu yang ekonominya pas-pasan, kami mencoba merangkul mereka agar menjadi lebih baik lagi. Di akhir program, nantinya mereka akan diberikan modal usaha,” tutur Tatiek.

Dalam merekrut, Tatiek mengaku melakukannya dengan cara door to door. Ia bertemu dengan ibu-ibu, menjelaskan program lalu tanda tangan MOU kesepahaman/keseriusan ibu-ibu mengikutsertakan anak mereka dalam program tersebut.

“Akan diberikan modal usaha, jika 80% mereka menghadiri kegiatan,” ungkap Tatiek.

Direktur MAI Foundation Abdul Ghofur menjelaskan bahwa MAI adalah lembaga amil zakat yang bersama masyarakat serta pejabat berwenang senantiasa mendukung program pemberdayaan kemandirian. Khusus untuk program Aku Bisa Mandiri, kata Ghofur, tujuannya adalah agar anak yatim memiliki keterampilan sehingga siap menjadi pengusaha di tahun 2030.

“Di tahun 2030 atau 2045, anak yatim akan memasuki usia produktif. Aku Bisa Mandiri diadakan untuk memandirikan anak-anak, melatih dan mendorong agar menjadi pengusaha,” kata Ghofur.

 

 

RELATED ARTIKEL