HONG KONG – Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation, Minggu (24/4), secara resmi mengenalkan program Migran Hong Kong Mandiri di aula Masjid Kowloon, Tsim Sha Tsui. Peluncuran program bertema “Mandiri di Rantau Mandiri di Negeri Sendiri” itu dilakukan dengan menggandeng organisasi Nahdlatul Ulama (NU) Hong Kong.

Ada 5 program yang disiapkan MAI Foundation untuk membantu Pekerja Migran Indonesia (PMI) Hong Kong dalam payung program Migran Mandiri. Pertama, “Dai Makmurkan Negeri”. Program ini berupa bantuan dana kepada Dai yang berdakwah ke Hong Kong. Kedua, “Peduli shelter Migran”. Bantuan ini diberikan kepada PMI yang memiliki masalah saat bekerja dan tidak memiliki tempat tinggal di Hong Kong. Ketiga, “Sahabat Mandiri Berbagi”. Yakni, sinergi dengan Relawan Bank Mandiri Hong Kong dalam menyukseskan program Migran Hong Kong Mandiri. Keempat, “Ekonomi Migran”. Yakni, bantuan pemberdayaan “Social Franchise” untuk PMI yang telah kembali ke Tanah Air. Kelima, Buku Saku Sukses Mandiri di Rantau dan Mandiri di Negeri Sendiri.

Dalam peresmian ini juga digelar pengajian akbar dengan menghadirkan KH. Abdul Muhaemin Karim (Ketua Mustasyar PCINU Hong Kong), serta Ustadz Isnan Ansory dan Ustadzah Rofi’atusaahadah (Dai NU Mandiri). Acara juga dibarengi Manaqib yang dipimpin Firdaus, Sekretaris PCINU Hong Kong.

Mewakili MAI Foundation, Ustadz Abdul Hadi menjelaskan saat ini MAI Foundation juga memiliki Program Wakaf Untuk Terus Sekolah. Yaitu, Program Wakaf Sosial yang diperuntukan pembangunan sekolah yang terancam ditutup agar para siswa/wi bisa mendapatkan pendidikan di sekolah yang layak serta berkualitas.

“Prinsipnya, kami datang untuk bergandengan tangan dengan semua mitra di Hong Kong. Mudah-mudahan, amanah yang kami salurkan ke Hong Kong bermanfaat, seperti tagline MAI Foundation: terpercaya, modern, rahmatan lil’alamin,” ujar Ustadz Hadi saat memberikan sambutan.

Sekitar 500 PMI Hong Kong, mayoritas perwakilan dari puluhan majelis taklim ranting-ranting NU Hong Kong memenuhi aula tempat penyelenggaraan acara. Pada kesempatan itu, juga secara resmi dilakukan pengukuhan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Hong Kong masa khidmat 2016-2018 pimpinan duet Teguh Subaryanto sebagai Rois Syuriah dan Abdul Razak sebagai Ketua Tanfidziyah.

“Saat ini ada 2 ustadz dan 1 ustadzah yang siap melayani umat NU di Hong Kong. Kami usahakan, tiap bulan kami dapat mendatangkan 3 hingga 5 ustadz atau ustadzah dari Indonesia untuk memberikan tausiyah kepada jemaah NU dan mengisi acara di majelis-majelis anggota NU di sini,” kata Teguh dalam sambutannya. [Razak]

 

Cr: www.apakabaronline.com