Orang yang berwakaf bisa disebut sebagai orang yang cerdas. Tidak mau hartanya tertinggal di dunia saja, tapi ingin bisa dinikmati bahkan sampai ke liang kubur. Kenapa demikian?
Karena sedekah yang biasa pada umumnya tidak bersifat jariyah (mengalir terus-menerus pahalanya). Melainkan temporer saja.
Misalnya kita bersedekah seratus ribu Rupiah untuk pemulung yang kita temui. Lalu sang pemulung memakai seratus ribu Rupiah tersebut untuk makan sekeluarga. Habis uangnya, ya sudah habis pula aliran pahalanya.
Beda dengan wakaf, ketika kita mengeluarkan seratus ribu untuk wakaf Rumah Sakit gratis misalnya. Uang kita digunakan untuk membangun bangunan rumah sakit yang bisa kokoh berdiri hingga bertahun-tahun.
Selama rumah sakit tersebut masih beroperasional dan memberi manfaat untuk pasiennya, selama itu pula pahala untuk kita terus mengalir. Bahkan kalaupun kita menutup usia, dan terkubur tanah, selama barang yang kita wakafkan masih mengalirkan manfaat untuk orang lain, selama itu pula pahala tetap kita terima.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang shalih.” (HR. Muslim).
Menarik bukan? Jangan sampai seumur hidup kita tak pernah berwakaf. Save nomor rekening wakaf ini: 0700005385526 A.n Mandiri Amal Insani (SH)
Mandiri Amal Insani
MAI_Foundation
MAI_Foundation
Mandiri Amal Insani Official