fbpx

Tips Aman Berkendara Saat Hujan

Hujan memang salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Namun, bagi pekerja, hujan bisa menjadi satu hal yang mengganggu aktivitas. Saat hujan, aktivitas berkendara atau mengemudi  membutuhkan banyak waspada dan hati-hati. Apalagi saat hujan semakin deras, selain jalanan yang licin, jarak pandang yang pendek bisa memicu risiko kecelakaan. Belum lagi ditambah perilaku pengendara lain yang ugal-ugalan karena ingin cepat sampai tujuan.

Dalam beberapa hari terakhir, khususnya di wilayah Jabodetabek, hujan kerap datang dengan intensitas sedang hingga deras pada waktu pagi hingga sore hari. Seperti yang dikutip dari Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) yang juga sebagai pengamat perilaku berlalu lintas, Edo Rusyanto mengatakan, idealnya saat terjadi hujan deras semestinya pengendara tidak memaksakan diri melaju terutama jika menggunakan sepeda motor karena fakta dan data memperlihatkan bahwa hujan merupakan salah satu pemicu kecelakaan yang dominan di faktor alam.

Sebagai pekerja yang sudah terjadwalkan harus masuk kerja, kita tidak mungkin ‘meliburkan diri’ kecuali rute yang dilalui tergenang air dan tidak ada rute lain untuk dilalui. Untuk itu, sebagai pengendara, kita harus mampu meningkatkan kewaspadaan dan sarana lainnya agar selama perjalanan, kita akan tetap aman dan selamat sampai tujuan meski hujan lebat sedang turun.

Pada prinsipnya, berkendara mobil maupun motor itu sama saja. Hanya pada bagian tertentu yang berbeda seperti pada pemakaian helm anti embun, jas hujan dan sepatu. Berikut adalah tips aman berkendara yang bisa diaplikasikan pengendara saat berkendara dalam keadaan hujan lebat:

Tips Aman Berkendara Saat Hujan

  1. Pastikan Kondisi Fisik Prima

Sebaiknya, jangan memaksakan berkendara jika tubuh kita dalam kondisi yang tidak sehat. Pasalnya, kondisi fisik sakit, lelah dan letih akan mengganggu konsentrasi termasuk mengurangi refleks dan kemampuan mengambil keputusan yang tepat ketika berkendara. Saat hujan turun, cuaca yang dingin akan menyebabkan tubuh menggigil. Jemari tangan dan kaki keram. Akhirnya, kita tidak akan bisa berkendara dengan baik.

  1. Memakai Jas Hujan

Sebaiknya, dalam memilih jas hujan atau mantel, usahakan yang berwarna cerah agar dapat terlihat jelas oleh pengendara di belakang kita. Pilih jas hujan yang praktis (baju dan celana) agar tidak menghambat gerak tangan, kaki dan kepada hingga seluruh tubuh ketika bersepeda motor.  Hindari pemakaian jas hujan jenis ponco. Karena selain bisa membahayakan (rawan tersangkut pada roda dan terjepit jari-jari dan gear motor), model jas hujan ini juga dapat mengganggu pengendara lain karena sering berkibar.

  1. Perhatikan Kondisi Ban

Gunakanlah ban dengan kondisi yang baik. Artinya, ban kendaraan kita tidak gundul atau aus. Dengan kondisi ban yang gundul bisa menyebabkan slip karena jalanan yang licin dan membuat jarak pengereman semakin panjang. Perhatikan pula tekanan angin ban (tidak kempis maupun terlalu keras). Dengan sedikit mengempiskannya, ban yang menempel di atas permukaan aspal akan semakin banyak dan mengurangi risiko slip.

  1. Perhatikan Kondisi Rem

Kondisi jalan licin yang disebabkan oleh hujan membutuhkan teknik berkendara dan pengereman yang tepat agar tidak mudah tergelincir. Pengereman yang tepat seperti komposisi rem depan dominan dibandingkan rem belakang. Diimbangi pula oleh jarak berkendara yang aman. Setidaknya, dengan kondisi rem atau keseluruhan fungsi rem dalam keadaan bagus dapat mengurangi potensi kecelakaan. Perlu ditekankan agar jangan mendadak mengerem.  Jika harus melakukan pengereman, usahakan kaki bergerak seolah-olah seperti sifat Antiblock Brake System, yaitu tekan-angkat. Artinya, lakukan pengereman dengan cara menginjak pedal rem, lepaskan kemudian injak lagi. Lakukan hal tersebut beberapa kali.

  1. Perhatikan Lampu-lampu

Periksa semua lampu berkendara. Lampu dengan fungsi baik (lampu utama, lampu rem dan lampu isyarat) bermanfaat membantu kita melihat jarak pandang yang terbatas karena hujan. Nyalakan lampu utama. Ini akan membantu pengendara lain melihat kendaraan kita dan menghindari terjadinya tabrakan.

Hindari penggunaan lampu hazard. Lampu hazard akan membuat pengendara di belakang kita menjadi kurang peka terhadap lampu rem ketika anda memperlambat laju kendaraan. Lampu hazard juga akan membuat kita tidak dapat membertahukan ke pengendara lain saat kita akan berbelok.

  1. Hindari Genangan Air

Hindari menerobos genangan air karena kita tidak tahu kedalamannya. Siapa tahu di bawahnya ada lubang kecil atau besar yang bisa menyebabkan kendaraan terperosok lalu mogok. Apabila terjebak banjir dan kendaraan mogok, jangan menghidupkan mesin kembali. Lebih baik doronglah ke tempat aman. Hal ini dilakukan karena khawatir sistem pengapian mengalami konsleting dan dapat membuat kendaraan terbakar. Jika memungkinkan, pilih jalanan yang tidak tergenang air atau jika terpaksa, perlambat laju motor.

  1. Amankan Dokumen dan Ponsel

Segera amankan ponsel dan dokumen penting saat berkendara seperti SIM, STNK, ATM, Kartu Kredit yang ada di dompet agar membuat kita lebih tenang berkendara. Solusinya adalah masukkan ke dalam plastik atau bungkus yang rapat di dalam tas. Tas ransel bagi pengendara motor usahakan yang memiliki lapisan pelindung yang bisa dibeli terpisah atau menyatu di tas ransel tertentu.

  1. Jangan Remehkan Percikan Air

Percikan air yang mengenai wajah/mata dapat mengganggu pandangan pengendara.  Gunakan helm anti embun yang memiliki kaca khusus yang bebas dari risiko terjadinya embun akibat uap napas di dalam helm. Namun hal terpenting adalah memakai helm yang memiliki kaca di bagian wajah sehingga percikan air hujan tidak akan mengenai wajah/mata.

Baca juga: Penyakit Yang Harus Diwaspadai Saat Musim Hujan

Kendati demikian, hal yang lebih penting dari itu semua adalah agar selama berkendara, kita bisa menekan egois yang dimiliki. Jangan tergesa-gesa berkendara sehingga memacu kendaraan lebih cepat. Jangan karena ingin cepat sampai ke tempat tujuan akhirnya kita melupakan bahwa yang menggunakan jalan raya tak hanya kita melainkan banyak orang. Keegoisan kita bisa memacu risiko kecelakaan. (MAI Foundation/Riana/Berbagai Sumber)

 

 

 

 

RELATED ARTIKEL