fbpx

Tentang Muallaf Center, Hadi Bun Ungkap Hak Edukasi Pasca Muallaf

HAK EDUKASI PASCA MUALLAF

oleh : Hadi Bun, Inisiator Sekolah Muallaf Center

Anugerah terindah itu adalah keimanan. Tak ada kenikmatan yang dicemburui para malaikat selain Iman kepada ALLAH pada seorang Muallaf yang tulus dan ikhlas. Seorang alim ulama pun pasti iri dengan kadar dosanya yang bercermin pada mereka.

Islam berjaya di jaman para Muallaf generasi itu ‘assabiqun awalin’, mengalami puncak kejayaan. Semua sahabat Nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam adalah Muallaf.

Mereka meletakkan peradaban agung nan mulia bersama kekasih Allah. Mereka mengguncang dunia dengan kalimat syahadat dan pekikan tauhid. Mereka dicatat sejarah dengan tinta emas bahkan diabadikan dalam Al-Quran.

Keyakinan mereka terhadap Rabb-nya menjulang tinggi ke atas langit,  kokoh menghujam ke dalam bumi dan memancarkan akhlak mulia ke setiap arah. Semua langkah kehidupannya hanya semata karena Allah dan rasul-Nya.

Air mata, tetesan darah, harta, keluarga bahkan nyawa diwakafkan untuk umat Islam generasi berikutnya. Walaupun digelari muallaf, mereka suri tauladan dan model terbaik untuk umat Islam.

Kami menggugah dan mengajak umat Islam, siapapun untuk jadi mentor mendampingi sahabat Muallaf di Sekolah Muallaf yang hanya 1 kali dalam sepekan untuk beberapa pertemuan yang akan dimulai hari Minggu ini, 18 Juni 2017.

Kurikulum Sekolah Muallaf sudah disusun dan tersedia. Hanya dibutuhkan kecakapan dalam menyampaikan materi-materi pelajaran tersebut. Mohon maaf jika hal ini kurang sempurna dan kita akan terus perbaiki terutama kurikulumnya. Insha Allah di buku “Fiqh Muallaf” yang  akan terbitkan, semoga terdapat kurikulum yang lebih baik nantinya.

Kami juga mengajak Muallaf yang sudah eksis dan pembina Muallaf dari lembaga-lembaga pembinaan Muallaf lainnya untuk bergabung. Harapannya bisa mengasah, latihan dan belajar bersama untuk mengembangkan potensi dakwah Muallaf.

Prihatin melihat Hidayah yang lepas begitu saja dari sahabat-sahabat Muallaf. Hal itu ada, bahkan bisa terjadi dengan Muallaf yang kita kenal jika terus membiarkan pembinaan pasca Muallaf sekedar acara seremonial saja. Walaupun hal ini baik buat syiar namun harus ada penambahan dan perubahan mengenai pembinaan Muallaf.

 

Prihatin berikutnya, kita ketahui bahwa sahabat-sahabat Muallaf yang tidak mendapat edukasi dasar Islam malah jadi penyakit buat umat Islam karena mencerminkan hal yang buruk, membuat kegaduhan dengan berbagai omongan, tulisan/postingan, dan perilaku menurut seleranya saja tanpa tuntunan Islam. Boleh jadi diantaranya ada yang terlibat terorisme dan isme-isme negatif lainnya. Mereka jauh dari nilai etika dan estetika yang diajarkan Islam. Akar masalahnya, mereka tidak mendapatkan pelayanan dan hak edukasi dasar Islam yang sesuai dengan tuntunan.

Mencegah lebih baik dari mengobati. Muallaf baru lainnya tidak boleh terus  dibiarkan tanpa pembinaan. Umat harus disadarkan untuk peduli, mau berbagi dan mencintai mereka sebagai saudara seiman.

Akankah kita diam dan cuek terhadap asnab muallaf yang wajib diperhatikan oleh umat Islam, khususnya oleh LAZNAS dan BAZNAS?.

Ini kesempatan kita (umat Islam) untuk menunjukan kepedulian kepada mereka agar nantinya dapat mengilhami orang lain untuk menduplikasi dan memodifikasi sebagai sebuah model alternatif edukasi muallaf.

Akankah sejarah berulang, peradaban Islam bangkit dan jaya oleh Muallaf, seperti yang terjadi di awal sejarah Islam?

Waallahu ‘alam.

 

RELATED ARTIKEL