fbpx

Sinergi Pemberdayaan Lembaga Zakat di Hong Kong; Sukses di Rantau, Mandiri di Negeri Sendiri

MAINews, Hong Kong – Abdul Ghofur selaku Direktur Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation menjadi salah satu pembicara dalam Training Perencanaan Keuangan dan Launching Temanmigran.com, Minggu, (24/12/2017) di Ruang Ramayana Konsulat Jendral Republik Indonesia di Hongkong. Mengambil tagline Sukses di Rantau, Mandiri di Negeri Sendiri itu bertujuan untuk memotivasi para pekerja Indonesia di Hongkong untuk bergerak, bergerak dan bergerak menuju tujuan yang akan dicapai.

“Tidak hanya sekadar rencana, tidak hanya sekadar kemauan, tidak hanya sekadar mimpi, namun memulai semuanya dengan perubahan paradigma sukses yang jelas ukuran keberhasilannya pada masing-masing individu,” papar Ghofur.

Banyaknya pekerja migran yang bekerja bertahun-tahuan di Hongkong tanpa menghasilkan sesuatu membuat lelaki yang pernah menjabat sebagai Direktur Dompet Dhuafa Hong Kong itu prihatin. Melalui training yang diikuti oleh kurang lebih 200 peserta itu, ia menyerukan semangat dan tetap berjuang sesuai dengan tujuannya masing-masing. Ghofur pun menyampaikan kepada pekerja di Hongkong berupa tips-tips agar menjadi insan yang sukses di rantau dan mandiri di negeri sendiri.

Selain Abdul Ghofur, Training juga diisi oleh Muhammad Iqbal, PhD (CEO Rumah Konseling/Presiden UNIMIG) dengan tema ‘Sukses Menjadi TKI di Era Digital’, Fathurrahman (CEO temanmigran.com/Sekjen UNIMIG) dengan tema ‘Sukses Keuangan bersama Temanmigran.com’, dan Ahmad Gozali (Perencana Keuangan) dengan tema training ‘Strategi Mengelola Keuangan dengan Menyenangkan’.

Muhammad Iqbal mengatakan bahwa kecanggihan digital bisa mengubah banyak prilaku manusia. Internet bagai pisau bermata dua. Negatifnya, pengaruh teknologi bisa menyebabkan manusia tidak dapat bersosialisasi baik dengan masyarakat sekitar. Untuk itu, Iqbal mengajak agar menggunakan teknologi secara cerdas.

Di era saat ini, manusia juga harus memiliki mimpi. Langkah panjang dimulai dari langkah pertama. Maka, jangan sampai salah melangkah di awal. Fokus menjadi hal utama dalam menentukan mimpi.

“Niatkan bekerja karena Allah. Barokah akan datang dengan sendirinya,” ucap Iqbal.

Ketika ditanya manfaat dari training tersebut, Anna Ilham salah satu peserta training yang dihubungi via Messanger, (24/12/2017),  menyampaikan manfaatnya bahwa ia semakin mantap agar pulang dan berdiri di negeri sendiri.

“Saya juga bisa motivasi diri sendiri untuk lebih bijak mengelola keuangan di rantau,” pungkas wanita asal Malang itu.

Training juga terselenggara berkat karya bersama dari organisasi pengelola zakat seperti Mandiri Amal Insani, BAZNAS, Dompet Dhuafa, Laznas BSM, dan Al Azhar Peduli Umat bersama dengan Union Migrant Indonesia (UNIMIG).

 

 

 

 

 

 

RELATED ARTIKEL