fbpx

Sedekah Melipatgandakan Rezeki

Sudah menjadi tradisi, bila kita diberi sesuatu oleh saudara atau kawan kita, maka kita akan segera membalas pemberian tersebut dengan pemberian yang senilai. Namun, hal itu tak berlaku untuk sedekah. Seperti peribahasa mati satu tumbuh seribu, sedekah pun juga demikian. Allah malu jika membalas sedekah hambaNya dengan jumlah yang sama; Allah tidak pernah mengembalikan sedekah seorang hamba persis seperti yang hambanya keluarkan. Pun, sedekah yang dikelola dengan baik akan menghasilkan nilai yang jauh lebih tinggi dari jumlah asalnya dan pasti penerima manfaatnya pun akan lebih banyak.

Ada banyak kisah teladan yang bisa kita jadikan bahan renungan mengenai balasan Allah terhadap sedekah yang kita berikan. Salah satunya adalah riwayat di bawah ini.
Suatu hari, ada seorang pengemis mengetuk pintu rumah Rasulullah. Pengemis itu berkata, ”Saya pengemis. Ingin meminta sedekah dari Rasulullah.” Rasulullah bersabda, ”Wahai Aisyah, berikan baju itu kepada pengemis.” Sayyidina Aisyah pun melaksanakan perintah Rasulullah. Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian Rasulullah dan langsung membawanya ke pasar. Sesampainya di pasar, ia berseru, ”Siapa yang mau membeli baju Rasulullah?” Maka dengan cepat orang-orang berkumpul dan semua ingin  membelinya.

Kemudian ada seseorang yang kaya namun buta ingin membelinya. Ia memerintahkan budaknya untuk membeli baju tersebut dengan harga berapapun. Ia mengatakan kepada budaknya,  “Jika kamu berhasil mendapatkan baju tersebut, maka aku akan membebaskanmu.” Budak itu pun berhasil mendapatkan baju itu dan langsung ia serahkan ke tuannya.

Tuannya yang  buta itu sangat gembira. Dengan memegang baju itu, ia berdoa, ”Ya Allah, dengan hak Rasulullah dan berkah baju yang suci ini, kembalikanlah pandanganku.” Dengan izin Allah, orang itu bisa melihat kembali.

Keesokan harinya, ia pergi menghadap Rasulullah dengan penuh kegembiraan. Ia menceritakan ihwal bagaimana ia bisa mendapatkan baju tersebut dan berkata, ”Wahai Rasulullah. Pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju ini kepadamu sebagai hadiah dariku.”

Rasulullah tertawa hingga tampak gigi gerahamnya padahal Rasulullah biasanya jarang tertawa. Kemudian Rasulullah bersabda kepada Sayyidina Aisyah, ”Perhatikanlah baju itu, wahai Aisyah. Dengan izin dan berkahNya, Ia telah mengkayakan orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak, dan kembali lagi kepada kita.”

Dari riwayat tersebut sudah jelas bahwa sedikit sedekah yang telah kita keluarkan akan menghasilkan banyak sekali manfaat yang diterima tidak hanya oleh si penerima sedekah, tetapi sedekah itu juga akan kembali lagi ke pemberi sedekah. Awalnya, Rasulullah hanya memberikan sebuah baju kepada pengemis, namun berkah Allah itulah yang membuat sedekah sehelai baju itu mampu memberikan kekayaan bagi si pengemis, menyembuhkan si buta, hingga memerdekakan seorang budak. Baju itu pun kembali ke empunya. Apakah Rasulullah hanya menerima bajunya saja? Tentu tidak. Allah tentu mengganjarnya dengan berkali-kali lipat untuk setiap sedekah yang telah dikeluarkan. Allah sendiri yang menjaminnya di dalam surah Al-Baqarah ayat 261 yang artinya, ”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.”

Sahabat, tahukah kalian bahwa ada sebuah rekening bank atas nama Utsman bin ’Affan, salah satu sahabat Rasulullah?  Ya. Khalifah ketiga umat Islam tersebut memiliki rekening tabungan yang sampai sekarang masih terus bertambah saldonya. Semua ini berawal dari sebuah sumur yang ia beli dari seorang Yahudi dan kemudian dia sedekahkan untuk kepentingan umat Islam. Sumur tersebut kemudian menjadi mata air yang mengairi lahan pertanian (juga menjadi salah satu peninggalan Utsman yang disedekahkan atas namanya) di sekitar sumur. Lahan pertanian tersebut ditanami pohon kurma yang hasil panennya dikelola dengan baik oleh pemerintah untuk menyantuni kaum dhuafa dan yatim piatu. Bahkan, sebagian hasil pertanian tersebut kini digunakan untuk membangun sebuah hotel berbintang lima sebagai bentuk investasi umat. Saldo rekening Utsman bin ’Affan hingga kini mencapai trilyunan dikelola oleh pemerintah Arab Saudi dan diperkirakan akan terus bertambah tiap tahunnya. Masya Allah

Berkah sedekah juga mampu menjadi perantara Allah dalam menolong hambanya yang sedang kesulitan. Alkisah Imam Hasan Al-Bashri pernah kedatangan enam orang tamu. Ia sangat senang kedatangan tamu tersebut. Sebagai tuan rumah, ia pun hendak menyuguhkan yang terbaik yang bisa ia lalukan. Ia bertanya kepada seorang khadimahnya (pembantu) apa yang bisa mereka suguhkan untuk para tamu. Khadimahnya membuka lemari makanan dan mereka hanya menemukan sebuah roti di dalamnya. Sang Imam pun berpikir bagaimana caranya ia bisa menjamu para tamunya dengan pantas. Sesaat kemudian, ia menyuruh khadimahnya untuk pergi keluar rumah untuk menyedekahkan satu-satunya roti yang ada di rumah itu. Sang Imam terpaksa dan merasa tak enak hati menyuguhkan para tamu hanya dengan beberapa gelas air putih. Selama menemani para tamu, sang Imam berkeyakinan penuh bahwa Allah akan membalas sedekah rotinya dengan berlipat ganda. Tak lama setelah itu, sang  Imam pun akhirnya mendapatkan sepuluh roti dari seorang tamu yang baru saja mengunjungi rumahnya. Sang Imam pun dapat menjamu tamunya dengan pantas hanya dengan bermodalkan satu buah roti yang ia sedekahkan.

Sahabat, dari ketiga kisah ini dapat kita pahami bahwa sedekah yang dikeluarkan oleh seorang hamba tidak akan pernah membuat harta tersebut berkurang. Harta yang disedekahkan akan terus mengalir dan bertambah untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Allah akan mengganti harta yang disedekahkan di jalan Allah dengan nilai yang berkali-kali lipat kepada si pemberi sedekah. Tidak hanya itu, harta sedekah yang dikelola dengan baik akan berkembang pesat sehingga semakin banyak orang yang merasakan nilai manfaatnya.

Sahabat, pernahkah kalian bersedekah, lalu tidak lama kemudian hal baik terjadi setelahnya (misalnya ada orang yang memberikan makanan, naik jabatan, atau segala urusan kalian tiba-tiba menjadi mudah)? Percayalah, semua kemudahan dan kebaikan yang kita terima ini tidak serta merta terjadi begitu saja. Ada campur tangan Allah melalui perantara orang di sekitar kita. Bisa jadi jalan keluar atas masalah hidup kita merupakan salah satu balasan dari Allah atas sedekah yang kita tunaikan.

Atau bahkan sebaliknya. Ketika kita enggan mengeluarkan sedekah, seketika masalah datang silih berganti. Mungkin saja seperti barang milik kita yang tiba-tiba rusak sehingga harus memperbaikinya atau membeli yang baru, ada anggota keluarga kita yang sakit sehingga harus mengeluarkan uang untuk berobat, atau bahkan pekerjaan kita menjadi terbengkalai. Ingat dan percayalah, Sahabat, bahwa hal-hal seperti itu merupakan teguran dari Allah untuk kita yang lalai bersedekah. Allah memaksa kita mengeluarkan uang dengan cara pahit sehingga kita begitu merasakan kehilangan harta yang telah kita keluarkan untuk memperbaiki keadaan buruk tersebut.

Sahabat, dari ketiga kisah teladan tadi, dapat kita simpulkan bahwa Allah tidak main-main dalam membalas sedekah hambaNya; Dia ganti dengan melipatgandakan semua sedekah itu. Juga, kita dapat mengetahui kapan saja Allah mengganti harta yang disedekahkan. Ada yang Allah langsung ganti saat itu juga seperti sedekah roti yang Hasan Al-Bashri lakukan, ada yang melalui beberapa proses sehingga banyak orang yang ikut menerima manfaatnya seperti sedekah baju yang Rasulullah contohkan, atau bisa juga Allah panjangkan umur sedekah hingga berabad-abad sehingga sangat banyak orang yang tertolong dengan sedekah tersebut seperti yang Utsman bin ’Affan amalkan. Ma Syaa Allah…

Maka sangat mengherankan kalau ada orang yang masih enggan bersedekah; masih gemar menahan hak orang lain yang ada di dalam hartanya. Sahabat, janganlah kita menghina Allah dengan cara takut miskin setelah bersedekah. Allah-lah sebaik-baiknya pemberi rezeki; sebaik-baiknya pemberi balasan; sebaik-baiknya pengatur hidup hambaNya. Bersedekahlah walau hanya dengan sepotong baju seperti Rasulullah! Bersedekahlah walau hanya dengan sepotong roti seperti Hasan Al-Bashri! Atau bersedekahlah dalam jumlah besar seperti yang dilakukan Utsman Bin ‘Affan! Tunggu Allah mengganti sedekahmu dengan hal yang tak pernah dapat kau bayangkan!

Yuk Sedekah di www.maiberbagi.or.id (DHQ)

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL