
Bulan Rajab telah datang, membawa pesan cinta dari Allah kepada hamba-Nya. Rajab bukan sekadar penanda bulan dalam kalender hijriah, melainkan bulan mulia yang penuh hikmah. Rasulullah ﷺ bahkan memanjatkan doa istimewa saat memasuki bulan ini:
“Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban, wa balighna Ramadhan.”
(“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikan kami kepada bulan Ramadhan.”)
Doa ini mengandung pesan mendalam. Bulan Rajab menjadi momentum bagi kita untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik, mental, maupun spiritual, agar dapat menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Ada tiga hikmah besar yang bisa kita renungkan di bulan Rajab ini:
- Persiapan Optimal Menyambut Ramadhan
Rajab adalah bulan yang mengingatkan kita untuk mulai menata niat, menyucikan hati, dan meningkatkan kualitas ibadah. Ini adalah waktu yang tepat untuk melatih diri dengan memperbanyak dzikir, istighfar, dan amal sholeh lainnya.
Seperti sebuah perjalanan penting, Ramadhan memerlukan persiapan matang. Tidak hanya tubuh yang harus prima, tetapi juga jiwa yang penuh semangat. Jika kita memulai dari sekarang, Ramadhan akan menjadi lebih bermakna, lebih kaya akan ibadah, dan lebih mendekatkan kita kepada Allah.
- Mengingat Hutang Puasa dan Membayar Fidyah
Bulan Rajab juga menjadi pengingat penting untuk melunasi hutang puasa yang tertinggal. Bagi sebagian kita, mungkin ada puasa yang belum diganti karena sakit, bepergian, atau sebab-sebab tertentu seperti haid, nifas, atau kehamilan.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin…”
(QS. Al-Baqarah: 184)
Apa itu fidyah?
Fidyah adalah kewajiban memberi makan fakir miskin sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dilakukan karena alasan uzur syar’i. Fidyah ini bisa berupa makanan siap santap atau bahan pokok seperti beras.
Menyegerakan fidyah adalah tanda ketakwaan dan tanggung jawab kepada Allah. Jangan sampai hutang ini terbawa hingga Ramadhan berikutnya tanpa diselesaikan. Ingatlah, membayar fidyah tidak hanya menggugurkan kewajiban, tetapi juga menjadi ladang pahala yang membawa keberkahan.
- Taubat Nasuha atas Kelalaian di Ramadhan yang Lalu
Rajab juga menjadi waktu yang tepat untuk merenung. Apakah Ramadhan tahun lalu telah kita maknai dengan sebaik-baiknya? Ataukah ia berlalu begitu saja tanpa meninggalkan jejak di hati?
Jika kita merasa pernah lalai, ini adalah saatnya memohon ampunan kepada Allah. Lakukan taubat nasuha dengan sepenuh hati, berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan menyiapkan diri agar Ramadhan kali ini menjadi lebih baik.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa besar karunia Allah kepada kita. Bersyukurlah jika usia kita masih diberi kesempatan untuk bertemu Ramadhan tahun ini. Itu tanda bahwa Allah masih memberi waktu untuk memperbaiki diri dan meraih keberkahan.
Menggugah Semangat Menyambut Ramadhan
Bayangkan jika ini adalah Ramadhan terakhir kita. Apakah kita telah mempersiapkan diri sebaik mungkin? Apakah kita sudah melunasi semua kewajiban, termasuk membayar fidyah, agar Ramadhan kali ini benar-benar membawa berkah?
Fidyah bukan sekadar kewajiban. Ia adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus berbagi dengan sesama. Ketika Anda membayar fidyah, Anda membantu mereka yang membutuhkan, memberi senyuman kepada fakir miskin, sekaligus meringankan beban tanggung jawab Anda di hadapan Allah.
Jangan tunda kewajiban ini. Gunakan waktu di bulan Rajab untuk melunasi hutang puasa, membayar fidyah, dan memantapkan hati menyambut bulan suci. Semoga Allah menerima amal kita dan menyampaikan kita kepada Ramadhan dalam keadaan terbaik.
Mari songsong Ramadhan dengan penuh rasa syukur, semangat, dan kebahagiaan. Jadikan bulan suci ini sebagai momen transformasi diri menuju pribadi yang lebih bertakwa.
Bagi Anda yang ingin menunaikan fidyah dengan mudah dan praktis, fidyah dapat dibayarkan berupa uang melalui transfer ke rekening Infaq 070-000-009286-1 a.n Yayasan Mandiri Amal Insani, QRIS Infaq Shodaqoh MAI
atau menggunakan aplikasi Livin Sukha. Dengan menyalurkan melalui MAI Foundation, Anda tidak hanya menjalankan kewajiban, tetapi juga turut berkontribusi membantu sesama melalui program-program pemberdayaan yang profesional dan terpercaya.
Penulis: Qodrat SQ