![](https://mandiriamalinsani.or.id/wp-content/uploads/2024/05/moslem-man-squatting-beside-goat39s-stroking-it39s-neck-1-1024x683.jpg)
Sebagai seorang muslim apakah kita sudah melakukan pembuktian diri terhadap Allah? Ini adalah pembuktian iman mendalam, tak hanya sekedar kata-kata melain dengan perbuatan. Pembuktian diri tentang keimanan pada Allah mencakup pengorbanan, kepatuhan, dan kecintaan kepada Sang Pencipta.
Qurban atau kurban hewan yang dilakukan oleh umat Islam setiap tahunnya selama hari raya Idul Adha, adalah salah satu manifestasi paling konkret dari konsep ini. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi makna dan signifikansi Qurban sebagai bentuk pembuktian diri kepada Allah, dengan merujuk pada dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadis.
Makna Qurban dalam Islam
Qurban merupakan praktik ibadah yang berasal dari kisah Nabi Ibrahim AS, yang dikenal sebagai Khalilullah (Sahabat Allah). Kisah ini terkenal dalam Al-Quran dan disebutkan dalam banyak hadis. Ketika Allah SWT menguji kesetiaan dan kepatuhan Ibrahim dengan memerintahkannya untuk menyembelih putranya, Ismail AS, Ibrahim dengan penuh keyakinan dan ketundukan bersedia memenuhi perintah tersebut. Namun, sebelum tindakan itu dilaksanakan, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba yang lebih dulu dicukur rambutnya. Hal ini menegaskan bahwa ketaatan Ibrahim kepada Allah sangatlah kuat sehingga ia bersedia untuk mengorbankan hal yang paling ia cintai di dunia ini.
Al-Quran menyebutkan peristiwa ini dalam Surah As-Saffat (37:102-107):
“Dan tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” Dan tatkala keduanya telah berserah diri (untuk dipersembahkan), dan Ibrahim membaringkan anaknya ke tanah, Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membuktikan (kesetiaanmu dalam) mimpi itu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. As-Saffat: 102-107)
Ada beberapa poin penting hikmah Qurban sebagai Pembuktian Diri kepada Allah:
- Ketundukan dan Kesetiaan
Qurban merupakan bukti nyata dari ketundukan dan kesetiaan seseorang kepada Allah. Ketika seseorang memilih untuk menyembelih hewan qurban, ia mengikuti jejak Ibrahim AS yang rela memenuhi perintah Allah meskipun menghadapi kesulitan yang besar.
- Pengorbanan dan Ketaatan Absolut
Perintah Allah untuk melakukan qurban menuntut pengorbanan yang besar dari umat Islam. Hal ini menunjukkan ketaatan absolut terhadap kehendak-Nya, bahkan jika itu berarti melepaskan hal-hal yang sangat dicintai.
- Kepatuhan terhadap Sunnah Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW juga mempraktikkan qurban dan mendorong umatnya untuk melakukannya. Dalam sebuah hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud, Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang muslim yang memiliki harta yang wajib dizakati kecuali ia menyembelih hewan qurban.” Ini menegaskan pentingnya qurban sebagai bagian dari ibadah yang dianjurkan oleh Nabi.
- Penghargaan terhadap Karunia Allah
Dengan melakukan qurban, umat Islam mengakui bahwa semua yang mereka miliki berasal dari Allah. Hewan yang disembelih sebagai qurban adalah karunia-Nya, dan dengan membaginya kepada sesama, umat Islam menunjukkan rasa syukur atas karunia tersebut.
Jadi Qurban adalah sebuah manifestasi nyata dari pembuktian diri keimanan kepada Allah bagi seorang muslim. Dengan mengikuti contoh Nabi Ibrahim AS dan menaati perintah Allah, umat Islam menunjukkan ketundukan, kesetiaan, dan ketaatan mereka kepada Sang Pencipta. Praktik ini memperkuat ikatan spiritual antara hamba dan Tuhannya, serta mengingatkan umat Islam akan pentingnya pengorbanan dan syukur dalam kehidupan mereka. Dengan memahami dan melaksanakan qurban dengan penuh kesadaran, umat Islam dapat menjaga dan memperkuat iman serta sebagai langkah mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Penulis: Qodrat SQ