fbpx

Mengapa Al-Qur’an Menjadi Pedoman Hidup?

Sumber: https://islamidia.com/

Al-Qur’an adalah pedoman hidup manusia, namun hanya manusia yang beragam Islam saja yang mau menjadikan Al-qur’an sebagai pedoman hidup. Dan ternyata orang Islampun masih banyak yang belum secara sadar dan patuh untuk mau menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Hal inilah yang terkadang menjadikan ummat Islam tertinggal jauh dari ummat agama lain. Ummat Islam saat ini menjadi lemah dan tidak berdaya karena jauh dari pedoman hidup mereka yaitu A-Qur’an.

Perlu kita tahu Al-Qur’an adalah mukjizat pelengkap risalah dakwah seorang penyempurna nabi, hal ini menandakan bahwa Al-Qur’an adalah kitab penyempurna risalah dakwah Islam. Secara nalar logika jika sesuatu dijadikan penyempurna maka hal itu bersifat lengkap dan menyeluruh. Begitupun dengan Al-Qur’an, Ia bersifat penyempurna dan pelengkap, Ia bersifat menyempurnakan dan melengkapi karena datang bersama seorang nabi yang merupakan penutup nabi dan seorang penyempurna dakwah Islam.

Kemudian, bagaimana kita tahu bahwa Al-Qur’an adalah sebuah pedoman hidup yang sangat lengkap? Baik saya akan coba sedikit jelaska. Jika kita berbicara pedoman maka hal itu akan berisi hal-hal teknis yang memberikan penjelasan mengenai prosedur suatu hal. Begitupun dengan Al-Qur’an Ia adalah pedoman karena berisi penjelasan mengenai bagaimana seorang hidup di dunia dan sampai pada akhirat dengan selamat. Bukankah kita semua ingin hidup di dunia hingga sampai di akhirat dengan selamat, lalu kenapa masih tidak mau menggunakan Al-Qur’an untuk menuntun langkah hidup ini?

Masih kurang yakin dimana letak lengkap dan menyeluruhnya penjelasan hidup di dalam Al-Qur’an? Berikut saya akan jelaskan beberapa klasifikasi ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang hal ini merupakan inti dari kehidupan dunia dan akhirat kita. Bagian pertama di dalam Al-Qur’an membahas tentang arkanul Islam, selanjutnya membahas iman, Al-Qur’an, ilmu dan cabang-cabangnya, amal, dakwah, jihad, manusia dan hubungan kemasyarakatan, akhlak, peraturan yang berhubungan dengan harta, hukum, negara dan masyarakat, pertanian dan perdagangan, sejarah dan kisah-kisah, dan agama-agama.

Dibagian arkanul Islam atau bagian-bagian Islam dijelaskan banyak mengenai Agama Islam itu sendiri, Tauhid atau mengesakan Allah, Nabi Muhammad SAW, tentang shalat, tentang puasa, zakat dan sedekah, haji dan umrah, dan bentuk-bentuk ibadah. Kemudian di dalam bagian iman dijelaskan mengenai iman kepada Allah, tentang orang-orang beriman itu sendiri, tentang Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, hari akhir, dan masalah gaib.

Bagian selanjutnya adalah tentang Al-Qur’an itu sendiri banyak menjelaskan beberapa hal seperti bacaannya, sifat dan kewajiban untuk beriman kepadanya, hakikat dan pembenarannya terhadap kitab-kitab sebelumnya, bantahan bagi orang-orang yang ingkar, kesucian Al-Qur’an dari syair, penakwil dan pengubahnya, orang-orang yang mengubah hukum Al-Qur’an, ayat-ayat Muhkam dan Mutasyabih, Nasakh, perumpamaan-perumpamaan, diturunkan pada malam lailatul Qadr, meninggalkan Al-Qur’an, dan kewajiban berhukum dengannya.

Kemudian bagian Ilmu dan cabang-cabangnya yang menjelaskan tentang keutamaan ilmu dan orang-orang berilmu, celaan kepada kebodohan dan orang-orang bodoh, seruan untuk mencari ilmu agama, seruan untuk tafakur dan menggunakan akal, seruan untuk menyebarkan ilmu dan larangan menyimpannya, berbantah-bantahan tanpa ilmu, Al-falak, bintang-bintang, kalender, perkapalan, seni-seni, Al-Balaghah, syair dan ahli syair, kesehatan, dan bukti-bukti ilmiah dan isyarat terhadap kejadian-kejadian penting yang telah dibuktikan oleh penemuan ilmiah modern. Dan masih banyak lagi bagian penjelasan-penjelasan lengkap tentang kehidupan manusia di dalam A-Qur’an.

Berdasarkan hal ini, maka jelas bagi kita bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita yang sangat lengkap. Semua bagian kehidupan ada didalamnya dan suatu kemestian bagi kita seorang muslim untuk menggunakan Al-Qur’an sebagai panduan langkah kehidupan kita. Jika kita tidak mengerti panduan langkah kehidupan kita, maka dapat dipastikan kita akan tersesat dalam kehidupan baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Ummat Islam akan menjadi lemah seperti saat ini jika Ia jauh dari pedoman hidupnya. Maka marilah kita kembali kepada pedoman hidup kita, agar kita dapat melangkah dengan benar dalam hidup ini dan mampu menjadi sebaik-baik ummat bukan ummat yang lemah seperti saat ini. (yas/hal).

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL