Surabaya – Sejak didirikan pada tanggal 2 Oktober 2014, Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation komitmen menjalankan fungsinya sebagai sebuah foundation (yayasan) yang menghimpun, mengelola dan mendistribusikan dana Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf dan dana sosial lainnya dari masyarakat umum kepada mereka yang membutuhkan. Sebagai salah satu lembaga di bidang zakat, MAI Foundation turut serta berpartisipasi dalam Konferensi Zakat Nasional 2017. Konferensi yang mengambil tema ‘Profesionalisme Amil Membangun Sinergi Untuk Indonesia’ itu digelar di Hotel Oval, Jalan Diponegoro, Kota Surabaya pada hari Rabu, (8/2).
Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul secara resmi membuka Konferensi Zakat Nasional dengan memukul gong sebanyak 3 kali. Gus Ipul berharap dengan konferensi tersebut akan membawa manfaat besar bagi peningkatan kualitas kerja lembaga pengelola zakat, infaq dan sodaqoh. Zakat adalah ibadah yang memiliki posisi yang sangat penting baik dari sisi ajaran Islam maupun pembangunan kesejahteraan umat. Selain itu, zakat adalah rukun Islam ketiga sehingga keberadaannya merupakan bagian mutlak dari keislaman seseorang.
Konferensi Zakat Nasional 2017 yang dihadiri puluhan pimpinan lembaga amil zakat nasional itu membuat rumusan tentang skema dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) amil zakat untuk diajukan ke pemerintah. Pertemuan itu merupakan forum tertutup khusus untuk 22 asesor kompetensi yang telah mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dari pertemuan tersebut didapatkan beberapa hasil rekomendasi seperti Pembentukan Syarikat Amil Indonesia, Sertifikasi untuk Amil LAZ oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Keuangan Syariah, Sinergi oleh LAZ Nasional dan Antar LAZ di Wilayah Jawa Timur, dan Review Program Kerja Forum Zakat Nasional.
Nur Effendi, Ketua Forum Zakat Nasional, mengungkapkan bahwa selama ini belum ada sertifikasi amil zakat. Dengan adanya sertifikasi amil zakat itu akan membuat kinerja penyaluran zakat semakin bagus. “Semakin bagus amilnya, akan semakin mudah penyaluran dananya,” tambah Nur lagi.
Hadir sebagai perwakilan, Chalfinur dari MAI Foundation Jakarta dan Rano Karno Bilal selaku Manager MAI Foundation Kanwil Surabaya. Rano dalam Konferensi Zakat Nasional berperan sebagai moderator talkshow program unggulan LAZ Jawa Timur. Program unggulan yang dipaparkan meliputi pendidikan terutama untuk yatim dan dakwah berbasis komunitas. Pendidikan formal didukung dengan pembinaan khusus yang mengantarkan mereka hingga mampu bekerja dan menjadi donatur. Sementara untuk dakwah berbasis komunitas itu dilakukan seperti pada komunitas tukang becak, dan lain-lain.
Terkait rekomendasi Sertifikasi untuk Amil LAZ, Rano mengungkapkan dukungannya. “Sertifikasi profesi amil merupakan tonggak baru dalam sejarah perzakatan Indonesia. Sejarah baru juga dalam pembentukan Syarikat Amil Indonesia,” ketiknya via whatsapp, Kamis, (9/2). (MAI Foundation/Riana)