fbpx

MAI Foundation dalam Koran Berita Indonesia Hong Kong

MI Al Bayan Mandiri , Dari Mimpi Menjadi Kenyataan

 

Ghinda Aprilia atau yang memiliki nama asli Siti Fatimah Khatib akhirnya bisa bernapas lega. Pasalnya, impian yang selama ini diidam-idamkan terlaksana. Sekolah MI Al Bayan Mandiri yang dirintis sejak 6 Juli 2011, yang tadinya hanya memiliki 2 kelas, berkat bantuan Mandiri Amal Insani Foundation (MAI) akhirnya bertambah 4 kelas. Sekolah tersebut resmi didirikan, Sabtu. (14/01/2017) di Kampung Cipatat 02, Rt 01/06, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Keberhasilan tersebut tentu tak lepas dari peran serta pihak-pihak yang telah mendukung berdirinya MI Al Bayan Mandiri. Dari mulai kepercayaan teman BMI Hong Kong yang telah memberikan sedikit pundi dolar melalui zakat, infak dan sedekah sampai kepada donasi yang diberikan oleh donatur melalui MAI.

Diceritakan oleh Ghinda dalam sambutannya, waktu itu Ghinda sedang berdiri seperti biasa di depan Bank Mandiri Remittance Hong Kong. Raut wajah sedih yang tidak bisa disembunyikan menarik Sipakko M Nainggolan, Remittance Manager Bank Mandiri Remmitance untuk bertanya. Ghinda yang sedang mencari dana untuk membayar utang pelebaran tanah dan tambahan kelas untuk anak didiknya tersebut menuturkan kisahnya. Oleh Sipakko disarankan untuk menghubungi Abdul Ghofur, General Manager Mandiri Amal Insani Foundation.

Dalam wawancara via whatsapp, (21/01/2017), cerita Ghinda tersebut dibenarkan oleh Sipakko. “Ghinda kan kalau ngecer di depan Bank Mandiri, aku tanya dikemanain dananya? Dia jawab untuk sekolah di kampungnya,” ketik Sipakko. Setelah itu, masalah yang dihadapi Ghinda diutarakan kepada Lugiyem, General Manager Bank Mandiri Hong Kong dan meminta MAI untuk membantu Ghinda.

 

Mandiri Amal Insani Foundation

Mandiri Amal Insani Foundation adalah suatu lembaga yang membantu seluruh karyawan Bank Mandiri di seluruh Indonesia untuk menyalurkan zakat, infak, sedekah dan wakaf. Hadir dalam peresmian, Tedi Nurhimat selaku Ketua MAI Foundation menyampaikan rasa haru atas perjuangan Ghinda dalam merintis MI Al Bayan Mandiri.

Dalam sambutannya, Tedi memaparkan bahwa MAI Foundation memiliki banyak program.  Tidak hanya untuk membangun sekolahan yang dianggap sebagai bina ilmu, ada pula bina kesehatan, bina sosial untuk membantu daerah yang terkena bencana alam, bina ekonomi untuk membantu orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan dilatih agar memiliki keterampilan.

Dalam membantu pembangunan 4 kelas baru MI Al Bayan Mandiri, persyaratan yang diajukan tidaklah sulit. Setelah dimintai bantuan oleh Lugiyem, Ade Sopian selaku kepala sekolah memberikan proposal dan data lengkap MI Al Bayan Mandiri kepada pihak MAI. Oleh pihak MAI hanya dimintai surat wakaf atas tanah tempat berdirinya sekolah dan melakukan beberapa kali survey sebelum akhirnya memutuskan menandatangani dan membantu MI Al Bayan Mandiri.

Kabar Bahagia untuk MI Al Bayan Mandiri

Kabar bahwa MAI Foundation akan memberikan bantuan dana mendapat sambutan hangat dari pihak MI Al Bayan Mandiri. Ade Sopian yang sudah menjadi kepala sekolah sejak awal MI Al Bayan Mandiri berdiri di tahun 2011 merasa bersyukur. Bagaimana tidak? Dari yang kebingungan mengatur ruangan untuk belajar, berkat gelontoran dana dari MAI Foundation akhirnya MI Al Bayan Mandiri bisa menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif  sebagaimana sekolah pada umumnya.

Sejak berdirinya MI Al Bayan Mandiri, pihak sekolah sudah menggratiskan biaya pendidikan bagi siswa. Dari biaya pendidikan, biaya test, seragam, buku bahkan beberapa siswa miskin diperhatikan seragamnya. Sebelum ada dana Bantuan Opersional Sekolah (BOS) pada bulan Januari 2016,  keseluruhan biaya operasional tersebut dibiayai oleh Ghinda Aprilia dari gaji setiap bulan dan bantuan BMI Hong Kong melalui zakat, infak dan sedekah. “Insya Allah, komitmen kita dari awal untuk menggratiskan dan tidak memberatkan wali murid,” jelas Ade.

Ade berharap dengan adanya MI Al Bayan Mandiri bisa menjadi solusi yang bagi warga Cibunian, Pamijahan, yang mana pendidikan dirasakan belum merata atau masih bertumpuk di satu tempat. Minimal, dengan kehadiran sekolah ini bisa meringankan warga tentang biaya pendidikan dan kendala jauh karena tidak ada transportasi sehingga tidak ada lagi anak yang putus sekolah akibat masalah dan halangan tersebut. Anak pun bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Selain itu, Ade juga ingin meningkatkan kualifikasi akademik guru, kualitas sarana, prasarana dan pelayanan.

Donatur

Bank Mandiri dalam memberikan bantuan ditentuan berdasarkan kriteria pada regulasi yang ada di Indonesia. Beberapa bidang penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility (CSR)/Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diantaranya adalah bantuan untuk korban bencana alam, bantuan pendidikan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan.

“Ada tiga pilar utama yang menjadi landasan kegiatan CSR,” ungkap Ary M. Manoppo, Vice President Corporate Secretary PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, via whatsapp, Kamis, (19/01/2017).

Pertama adalah pembentukan komunitas mandiri melalui pelakasanaan program Mandiri Bersama Mandiri yang bertujuan untuk membina kelompok masyarakat/komunitas secara terintegrasi dalam hal kapasitas infrastruktur, kapabilitas dan akses.

Kedua adalah Program Kemandirian Edukasi dan Kewirausahaan yang dicapai dengan melaksanakan program Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Peduli Pendidikan dengan tujuan untuk menciptakan pemimpin di masa depan yang siap dengan persaingan global. Dan pilar terakhir adalah program Financial Literacy yaitu kegiatan edukasi agar masyarakat mampu menyusun perencanaan keuangan pribadi dan keluarga.

Selain tiga pilar strategis tersebut, tambah Ary, mereka menyalurkan bantuan di bidang kesehatan, penanganan korban bencana alam, sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam. Melalui pilar-pilar tersebut, Bank Mandiri ingin meningkatkan peran aktif dalam mendukung penciptaan masyarakat Indonesia mandiri yang mampu membangun Indonesia ke arah yang lebih baik dan menjadi bagian penting dalam program BUMN Hadir Untuk Negeri yang dicanangkan oleh Kementrian BUMN.

Untuk MI Al Bayan Mandiri yang diprakarsai oleh Ghinda Aprilia, Ary menjelaskan latar belakang pemberian bantuan. Berawal dari pelaksanaan buka puasa anak yatim 2016, selain memberikan santunan kepada anak yatim piatu dari sekitar Jabodetabek, Bank Mandiri juga memberikan bantuan CSR kepada institusi pendidikan.

Ghinda yang merupakan bagian dari Sahabat Mandiriku di Hong Kong layak diberikan bantuan CSR. Alasanya adalah karena Ghinda memiliki semangat untuk memajukan daerahnya dengan cara memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memperoleh pendidikan yang layak.

Harapan Ary untuk MI Al Bayan Mandiri adalah agar generasi muda di daerah Pamijahan Bogor, memperoleh kesempatan mendapatkan pendidikan yang baik. Karena dengan pendidikan maka akan mudah mendapat masa depan yang dicita-citakan. (Riana Dewi)

 

Note:

Artikel ini pernah dimuat di Koran Berita Indonesia Edisi Februari 2017. Koran Berita Indonesia adalah koran lokal berbahasa Indonesia terbit di Hong Kong.

 

RELATED ARTIKEL