fbpx

MAI Foundation Bantu Pemakaman Mustahik

mai foundation, mustahik, meninggal duniaBogor – Tiga hal yang menjadi rahasia hidup yakni rezeki, jodoh dan kematian. Selain Allah subhanahu wa ta’ala, tidak ada yang tahu pasti akan ketiganya. Inilah yang menimpa Yuniarti binti Fulan. Wanita yang berasal dari Cikretek, Sukabumi menghembuskan napas terakhirnya hari ini, Kamis, (30/3/2017) di usianya yang hendak menginjak 49 tahun, April mendatang. Yuniarti yang diketahui Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation sebagai mustahik yang hidup sebatang kara itu meninggal dunia karena penyakit jantung dan komplikasi yang dideritanya.

Semasa hidupnya, almarhumah Yuniarti pernah beberapa kali menerima bantuan dari MAI Foundation berupa bantuan biaya hidup kontrakan, biaya pengobatan, modal usaha jas hujan, dan usaha social franchise ayam goreng.

Menurut informasi dari staff MAI Foundation di lokasi, almarhumah meninggal di RS Marzuki Mahdi, Bogor. Karena beberapa alasan, jasadnya tidak bisa dimandikan di rumah sakit tersebut sehingga dibawa ke kontrakannya di Jalan Raya Atang Sanjaya, Bogor. Sayangnya, karena hidup sebatang kara, tak ada seorangpun yang mengurus jasadnya. Akhirnya, jasadnya dibawa ke RS Atang Sanjaya yang masih berdekatan dengan kontrakannya. Di sana dilakukan proses pemandian jenazah lalu dibawa oleh MAI Foundation ke pemakaman di Desa Kemang, Bogor. Di Desa Kemang, Bogor itulah jenazah disalatkan dan dikebumikan.

Selaku tetangga yang selalu  membantu dalam perawatan almarhumah, Ibu Komariah mengucapkan terima kasih kepada MAI Foundation yang sudah banyak membantu mulai dari modal usaha, pengobatan sampai meninggal dunia pun dibantu oleh MAI Foundation. “Semoga para muzzaki MAI diberikan pahala oleh Allah subhanahu wa ta’ala,” tambahnya.

Sekarang, almarhumah Yuniarti binti Fulan telah beristirahat tenang.

“Selamat Jalan Ibu Yuniarti. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.”

RELATED ARTIKEL