fbpx

MAI Bentuk Relawan Lokal di Dolo Kabupaten Sigi

relawan lokal MAI

 

MAINews, Palu – Untuk mempermudah dan semakin luasnya jangkauan aksi sosial penanganan penyintas gempa dan tsunami di Kabupaten Sigi, Mandiri Amal Insani (MAI) membentuk komunitas relawan lokal dari aktivis mahasiswa yang tinggal di Dusun Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Senin, (15/10/2018).

 

Koordinator Relawan MAI, Abdul Hadi mengatakan bahwa para relawan tersebut asli penduduk lokal yang kuliah di Universitas Negeri Tadulako dan IAIN Datokarama Palu.

 

“Mereka semua aktivis mahasiswa dari Tadulako dan IAIN yang tinggal di Dusun Rogo, nantinya relawan lokal yang kita bentuk tersebut akan banyak membantu dalam hal distribusi bantuan serta realisasi program-progra jangka panjang MAI di Kabupaten Sigi,” ucap Hadi menjelaskan.

 

Dipilihnya mahasiswa-mahasiswa tersebut menjadi relawan MAI menurut Hadi dikarenakan mereka sudah paham wilayah di Kabupaten Sigi dan mengerti tentang organisasi.

 

“Kita pilih mereka berdasarkan pengalaman, mereka sudah paham wilayah khususnya di Kabupaten Sigi, dan yang paling penting mereka adalah aktivis organisasi yang sudah terbiasa dalam hal komunikasi dan aksi di sosial di lapangan,”lanjut Hadi.

 

Hadi berharap nantinya dengan adanya relawan lokal MAI, jangkauan distribusi MAI bisa semakin luas di Kabupaten Sigi.

 

Sementara itu, Masriani dari Universitas Tadulako yang telah resmi menjadi salah satu relawan MAI di wilayah Kecamatan Dolo Selatan mengaku bangga dan siap berkontribusi bersama MAI dalam aksi sosial tanggap bencana terhadap para penyintas gempa dan tsunami Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Sigi.

 

“InsyaAllah kita siap, bangga, kita bisa bergabung bersama MAI dalam aksi sosial ini,” ucapnya saat ditanya kesiapannya menjadi relawan MAI.

 

Pada hari ke 10 di Palu, Mandiri Amal Insani sudah bisa masuk ke wilayah Dusun Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi yang sebagian wilayahnya amblas 3 sampai 5 meter sesaat setelah terjadinya gempa.

 

Menurut ketua RW setempat, Dusun Rogo ini baru tersentuh bantuan 8 hari pasca gempa terjadi. Itupun bantuan yang masuk dikarenakan warga menunggu dipinggir-pinggir jalan, menunggu ada yang berkenan mampir ke dusun tersebut, bahkan ada yang dengan cara memaksa menghentikan mobil-mobil logistik yang kebetulan lewat di jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Biromaru dan Kecataman Dolo Selatan.

 

Sampai saat ini, kondisi listrik di wilayah ini belum pulih. Hampir semua akses menuju dusun ini terputus dengan kondisi jalan retak karena gempa.

RELATED ARTIKEL