Ketika ditemui di Gedung Soelarto, Lt. 4, RSUP Fatmawati, Jakarta, Hasan Basry (41 tahun) yang saat itu didampingi oleh kakak perempuannya tersenyum lebar, Sabtu, (21/10/2017). Doa yang ia panjatkan terkabul.
Hasan Basry berasal dari Bengkulu. Pekerjaannya hanya seorang buruh serabutan yang memiliki 3 orang anak yang semuanya masih pelajar. Istrinya hanya sebagai buruh tani dengan penghasilan pas-pasan.
Nasib malang menimpanya. Saat memikul kayu, kayu yang cukup berat itu menimpa badannya. Dokter mengatakan kalau ia mengalami patah tulang punggung yang mengakibatkan cacat permanen (kelumpuhan) seumur hidup.
Meski sudah diizinkan pulang ke rumahnya di Bengkulu, Hasan Basry kebingungan. Kedua kakinya yang lumpuh tidak bisa digerakkan. Perlu ada kursi roda untuk membantunya. Namun, dengan kondisi ekonominya yang pas-pasan membuat Hasan Basry keberatan.
Beruntung Tim Layanan Aktif Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation, Miftahul Khoir, mendapat info tersebut dari Ibu Soraya, Petugas RSUP Fatmawati Bagian Sosial sehingga dengan sigap, MAI mempersembahkan satu buah kursi roda untuk Hasan Basry.
“Iya, saya dapat rekomendasi dari Ibu Soraya. Alhamdulillah, MAI Foundation memberikan satu kursi roda khusus yang disesuaikan dengan kondisi saat ini. Yang tangannya bisa dicopot untuk memudahkan dia dalam melakukan aktivitas kayak ketika ingin pindah ke tempat tidur, kamar mandi dan lain-lain. Semoga bermanfaat ya,” ujar Miftahul Khoir.
Atas persembahan dari MAI Foundation itu, Hasan Basry mengucapkan syukur dan terima kasih kepada para donatur MAI Foundation.
“Semoga Allah memudahkan rezeki para donatur ya,” ujarnya.
.