fbpx

Ketika Sapi dan Kambing Naik Daun

Sebulan ini Sapi dan Kambing sedang naik daun, foto mereka di pajang di mana-mana. Persaingan ketat terjadi diantar mereka, foto dan video mereka kini ramai terpampang di berbagai media sosial. Bukan hanya itu, Sapi dan Kambing saat ini menjadi saingan berat para caleg dan tokoh publik yang terpampang di spanduk dan baligho di sudut-sudut kota hingga ke desa.

Sama seperti para caleg, Foto Sapi dan Kambing yang dipasang itu mewakili ras mereka. Sapi mewakili Sapi-sapi lain begitu juga kambing mewakili Kambing-kambing lain atau domba-domba lain. 

Bedanya, sapi dan kambing mencalonkan diri agar dipilih untuk disembelih,  namun dalam rangka untuk mengajak orang mendekat pada Tuhan. Mereka menjanjikan pahala yang besar, setiap bulu mereka bisa ditukar dengan pahala, menyembelih mereka ibarat voucher menghapus dosa bahkan hingga bisa mendapat tiket untuk mendekat pada Tuhan.

Sapi dan Kambing bersaing ketat, berupaya merebut hati manusia untuk memilihnya. Yang memilih Sapi harus merogoh kocek lebih dalam atau mencari 6 orang teman untuk berkolaborasi memilih mereka. Yang memilih Kambing bisa sendirian, bisa juga merogoh kocek lebih dalam untuk memilih Kambing sebesar anak Sapi. Bisa dilakukan sendiri tak perlu repot mencari teman untuk berkolaborasi. Sungguh persaingan yang ketat.

Sapi menawarkan daging yang tidak berbau prengus, mudah dimasak dengan berbagai menu masakan serta lebih bisa diterima masyarakat banyak untuk dikonsumsi. Sementara kambing menawarkan daging yang berkhasiat, walau berbau prengus daging kambing dan lemak kambing terkenal lebih lezat dari daging sapi. 

 

 

Semakin tampan sapi apalagi bobotnya semakin berat, semakin mahal harganya. Tentunya semakin besar nilai tukar pahala dan voucher pengampunan dosanya dimata Tuhan. Begitu juga dengan Kambing, semakin gagah dan besar kambing yang disembelih semakin besar nilai tukarnya. Kualitas Sapi dan Kambing juga menentukan nilai tukar di-Mata Tuhan. Sebagaimana Tuhan memilih persembahan Habil yang berkualitas dan menolak persembahan Qobil yang tidak berkualitas. Wajar jika Habil dijodohkan dengan Iklima yang cantik jelita yang juga membuat Qobil jatuh hati hingga menolak Labuda yang dijodohkan dengannya.

Persaingan Sapi dan Kambing ini juga mengumbar janji-janji sebagaimana kampanye para Caleg/tokoh Masyarakat. Tapi Sapi dan Kambing mengumbar janji-janji Tuhan yang disampaikan oleh Nabi. Sedang para Caleg/Tokoh Masyarakat menjanjikan janji-janji yang baru mereka rencanakan. Tuhan Tidak kesulitan untuk mewujudkan janji-janji itu. Sementara para Caleg/Tokoh Masyarakat membutuhkan Keputusan Tuhan untuk bisa mewujudkannya.

Kini saatnya anda memilih, Sapi atau Kambing? Jika Kampanye para Caleg/Tokoh Masyarakat bisa mendorong anda untuk memilih mereka, seharusnya anda juga bisa memilih Sapi atau Kambing ini untuk mewujudkan janji-janji Tuhan. Jikapun harus merogoh kocek, rupiah yang anda bayarkan itu juga pemberian Tuhan. Jika anda mengeluarkannya sebagai bentuk kesyukuran, DIA Pasti akan kembalikan dengan jumlah yang lebih banyak dari yang anda keluarkan.

Di Indonesia ini, Sapi dan Kambing bersyukur karena Unta tak ikut serta dalam persaingan ini. Jadi Anda memilih Sapi atau Kambing?

Imam Abu Daud dari Zaid bin Arqam, dia berkata;

قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الأَضَاحِىُّ قَالَ سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ. قَالُوا فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ. قَالُوا فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنَ الصُّوفِ حَسَنَةٌ.

“Para sahabat bertanya kepada Nabi Saw., ‘Wahai Rasulullah, apakah maksud dari hewan-hewan kurban seperti ini?. Beliau menjawab; ‘Ini merupakan sunnah (ajaran) bapak kalian, Nabi Ibrahim.’ Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, lantas apa yang akan kami dapatkan dengannya?’ Beliau menjawab; ‘Setiap rambut terdapat satu kebaikan.’ Mereka berkata, ‘Bagaimana dengan bulu-bulunya wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab: “Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat sutu kebaikan.”

 

hadis riwayat Imam Hakim dari Imran bin Hushain, Nabi Saw. bersabda;

يَا فَاطِمَةُ قَوْمِي إِلَى أُضْحِيَّتِكَ فَاشْهَدِيهَا فَإِنَّهُ يُغْفَرُ لَكِ عِنْدَ أَوَّلِ قَطْرَةٍ تَقْطُرُ مِنْ دَمِهَا كُلُّ ذَنْبٍ عَمِلْتِيهِ وَقُولِي: إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهُ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ . قَالَ عِمْرَانُ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا لَكَ وَلِأَهْلِ بَيْتِكِ خَاصَّةً – فَأَهْلُ ذَاكَ أَنْتُمْ – أَمْ لِلْمُسْلِمِينَ عَامَّةً؟ قَالَ لَا بَلْ لِلْمُسْلِمِينَ عَامَّةً

“Wahai Fatimah, bangkit dan saksikanlah penyembelihan kurbanmu, karena sesungguhnya setiap dosa yang telah kamu lakukan akan diampuni dalam setiap tetesan darah yang mengalir dari hewan kurban tersebut. Kemudian katakanlah; ‘Sesungguhnya salatku, ibadahku (kurban), hidupku dan matiku hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan oleh karena itu aku diperintahkan, dan aku termasuk orang yang berserah diri.’ Imran bin Hushain berkata; ‘Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah keutamaan ini hanya khusus bagimu dan keluargamu, atau kepada seluruh umat Muslim?. Nabi Saw. menjawab; ‘Tidak, tapi untuk seluruh kaum Muslim.’”

 

Qodrat SQ

RELATED ARTIKEL