MAI News – Jakarta, 15 Agustus 2024. LAZNAS Mandiri Amal Insani (MAI) meningkatkan kolaborasi dan akan memperluas jangkauan program pada 2024. Hal ini didorong oleh pencapaian penghimpunan dana ZIS (zakat, infak, sedekah) sebesar Rp57.540.155.708 pada 2023. Jumlah tersebut meningkat 26% dari penghimpunan tahun 2022.
“MAI mengumumkan capaian penting sepanjang tahun 2023. Ada peningkatan penghimpunan dana ZIS, pada tahun 2023, MAI dipercaya mengelola dana ZIS sebesar Rp 57.540.155.708. Jumlah ini meningkat 26% dari penghimpunan tahun 2022,” ungkap Ketua Yayasan Mandiri Amal Insani (MAI) Bily Arkan saat public expose MAI di Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Adapun pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan jumlah donatur yang terus meningkat. “Tahun 2023, sebanyak 7.132 donatur mempercayakan dana ZIS mereka kepada MAI, meningkat 13% dari jumlah donatur tahun 2022 yang berjumlah 6.337,” papar Bily Arkan.
Dari jumlah pencapaian dana ZIS tersebut, MAI telah menyalurkan dana sebesar Rp 52.702.672.316. Dana tersebut disalurkan melalui lima pilar program, yaitu Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Dakwah & Advokasi serta Sosial Kemanusiaan. Dana yang disalurkan ini mengalami peningkatan sebesar 36% dari penyaluran tahun 2022.
Dana tersebut disalurkan pada penerima manfaat sebanyak 204.705 orang yang tersebar di 29 provinsi. Perinciannya, dana terdistribusi ke 44.137 yatim dhuafa, 47 bedah rumah dhuafa, 212 ekonomi pesantren, 1.500 pemberdayaan UMKM, 40 pemberdayaan Desa serta mendukung melahirkan generasi emas 2045 melalui beasiswa rutin dan non rutin yang telah diterima oleh 15.854 anak muda Indonesia.
“MAI berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap program yang dijalankan. Keberhasilan yang diraih adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan kerjasama solid dari seluruh anggota yayasan, mitra, dan pendukung,” ujar Bily Arkan.
Bily Arkan mengungkapkan rencana MAI pada 2024 akan memperluas program dan bekerja sama dengan berbagai pihak. “Pada tahun 2024, MAI berencana untuk memperluas jangkauan program-programnya melalui kerjasama yang lebih erat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, NGO, dan komunitas-komunitas lokal. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat upaya dalam mewujudkan perubahan positif yang berkelanjutan, efektif, dan berdampak luas,” harap Bily Arkan.
Bily menjelaskan, Mandiri Amal Insani (MAI) berawal dari pengumpulan zakat pada 2014. Selanjutnya MAI berhasil mendapatkan ISO 9001 pada 2015. “Ini menandakan MAI semakin dipercaya masyarakat dan akhirnya mendapat izin menjadi Laznas pada 202, sebagai lembaga pengumpulan, penyaluran, dan tata Kelola lembaga amal,” ujar Bily Arkan.