
Di Era multipolar saat ini, ditengah riuhnya persaingan dua raksasa dunia –Amerika Serikat dan China– Indonesia berdiri di persimpangan sejarah. Bukan sekadar penonton, sebenarnya negeri ini punya peluang besar untuk menentukan arah masa depannya sendiri
Dengan posisi strategis di Asia Pasifik, kekayaan sumber daya, dan populasi keempat terbesar di dunia, Indonesia sangat berpotensi menjadi rebutan kepentingan global. Namun, apakah kita hanya akan menjadi objek tarik-menarik, atau justru bangkit sebagai subjek yang menentukan nasib sendiri?
Zakat: Kekuatan Finansial Umat, Kunci Kemandirian Bangsa
Bayangkan, di tengah derasnya arus modal asing dan pengaruh budaya luar, Indonesia punya “senjata rahasia” yang selama ini sering terlupakan: zakat. Zakat bukan sekadar ritual, melainkan kekuatan ekonomi yang mampu menggerakkan perubahan nyata.
Data BAZNAS menunjukkan, potensi zakat nasional mencapai Rp327 triliun per tahun, namun baru sekitar Rp30 triliun yang berhasil dihimpun, kurang dari 10% dari total potensi. Padahal, jika potensi ini dimaksimalkan, kita bisa membangun ekonomi rakyat, memperkuat UMKM, meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan memberdayakan masyarakat marginal—semuanya dari kekuatan umat sendiri.
Indonesia telah diakui sebagai negara paling dermawan di dunia selama enam tahun berturut-turut menurut World Giving Index 2023. Ini bukti nyata bahwa semangat berbagi sudah mendarah daging. Kini, saatnya semangat itu diarahkan untuk membangun kemandirian bangsa.
Zakat sebagai Pilar Ketahanan Nasional
Di tengah derasnya penetrasi ekonomi dan budaya asing yang kadang tak sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa, zakat dapat menjadi tameng sekaligus motor penggerak pembangunan yang mandiri dan berkelanjutan.
Zakat bekerja dalam sunyi, tapi sebuah aktifitas yang kongkrit dan berdampak nyata. Ketika negara-negara besar saling unjuk kekuatan, Indonesia dapat membangun kekuatan dari dalam, dengan memberdayakan mustahik menjadi muzakki, dengan mendorong ekonomi umat berbasis keadilan, dan dengan menghidupkan solidaritas sosial sebagai fondasi ketahanan nasional. Inilah kemandirian sejati yang tidak bisa dicapai dengan hanya mengandalkan investasi asing atau bantuan luar negeri.
Saatnya Bergerak Bersama!
Di era penuh tantangan ini, satu hal yang tak pernah kehilangan makna adalah keikhlasan memberi. Zakat yang Anda tunaikan, melalui lembaga terpercaya seperti Laznas Mandiri Amal Insani (MAI), bisa menjadi secercah harapan bagi yang membutuhkan, harapan bagi yang berjuang, dan energi bagi negeri untuk berdiri lebih tegak. MAI telah menghadirkan program pemberdayaan di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, dan kemanusiaan. Tak hanya sekadar menyalurkan bantuan, tapi merajut masa depan bersama, dari satu hati yang peduli kepada ratusan ribu jiwa di seluruh penjuru negeri.
Kini, saatnya Anda menjadi bagian dari gerakan besar ini. Setiap zakat yang Anda salurkan adalah jejak kebaikan yang menggerakkan. Untuk umat. Untuk bangsa. Untuk dunia. Bersama MAI Foundation, mari bermitra menjadi #temankebaikan, karena kebaikan yang Anda mulai hari ini, adalah kekuatan Indonesia untuk masa depan yang lebih mandiri dan bermartabat.
Penulis: Qodrat SQ