fbpx

Amil Muda MAI Foundation Ajak Optimalisasikan Pengelolaan Wakaf Uang di Forum Asia Tenggara

Pengelolaan Wakaf UangSalah satu peluang yang ditawarkan pada 5th Southeast Asia International Islamic Philantrophy Conference (5th SEAIIPC) di Melaka, (14-16/2) adalah Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation bisa mempresentasikan program yang sedang dicanangkan dalam Internasional Journal of Islamic Philanthrophy and Social Finance (IJPSF). Selain itu, semua makalah yang masuk akan dipublikasikan pada bab dalam buku Contemporary Issues in Islamic Philanthrophy and Social Finance.

Devi Widya Putri Inggraini bagian Corsec yang mewakili konferensi mempresentasikan program MAI Foundation Wakaf Untuk Terus Sekolah. Presentasi yang bertajuk ‘Optimalisasi Pengelolaan Wakaf Uang Dalam Bentuk Pembangunan Sekolah’ tersebut merupakan bentuk kepedulian terkait keadaan dan keberlangsungan umat, khususnya adalah anak-anak yang merupakan masa depan penerus bangsa.

Dalam presentasinya, Devi mengambil contoh profil tokoh pendidikan Indonesia yaitu Bacharuddin Jusuf Habibie. BJ Habibie yang yatim sejak sekolah dasar itu selalu menunjukkan prestasinya. Selain mendapat beasiswa, Habibie pernah menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi, Wakil Presiden dan Presiden Republik Indonesia. Dalam hal ini, Devi menegaskan betapa pentingnya pendidikan untuk mendorong perkembangan anak.

Namun, potret pendidikan di Indonesia masih jauh yang diharapkan. Tingkat putus sekolah yang masih tinggi serta banyaknya bangunan sekolah yang tidak layak menjadi salah satu faktor keterbelakangan generasi muda Indonesia. “Bagaimana bisa menjadi Pak Habibie sementara infrastruktur masih kurang?” tanya Devi. Lantas, Devi mengemukakan solusinya yaitu dengan berwakaf.

Potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Sayangnya, menurut Devi, masih banyak orang Indonesia yang belum menganggap wakaf itu seperti zakat, infak dan sedekah. Mereka menganggap wakaf hanya bisa dilakukan ketika mereka mempunyai aset seperti tanah dan bangunan. Padahal menurut UU yang berlaku di Indonesia, wakaf bisa disalurkan dari harta bergerak dan tidak bergerak. Salah satu contoh harta bergerak yaitu uang dan surat berharga. Untuk itulah MAI Foundation berusaha mengoptimalisasi wakaf dengan mengadakan program-program wakaf uang.

Ada beberapa keunggulan dari wakaf uang, di antaranya adalah jumlah wakaf uang bisa bervariasi, wakaf dapat digunakan untuk operasional kegiatan di dalamnya, bisa pula digunakan untuk mengembangkan aset dari wakaf tanah, jaringan pembayaran wakaf uang sangat luas seiring perkembangan teknologi yang pesat, dana atau uang yang diwakafkan tersebut tidak akan berkurang jumlahnya, wakaf uang bisa digunakan untuk fasilitas umum guna mencapi maslahat dan wakaf uang merupakan investasi akhirat (amal jariyah).

The 5th SEAIIPC yang digelar di Hotel Avillion, Melaka, tersebut dihadiri oleh sejumlah praktisi, pegiat, peneliti serta peminat kajian filantropi Islam juga turut hadir untuk berdiskusi dan mengkaji sejumlah isu yang berkembang dinamis di dunia filantropi Islam.

Dalam kesempatan itu, Devi berharap bahwa program Wakaf Untuk Terus Sekolah bisa menjadi implementasi di lembaga lain. “Namun ketika memberi bantuan, jangan sampai berhenti sampai di situ saja. Kita pun harus mengawasinya,” lanjutnya. Selain itu, dengan optimalisasi yang dilakukan MAI Foundation dan lembaga lain yang mengimplementasi, masyarakat bisa lebih terbuka dan mengerti bahwa wakaf tak hanya bisa disalurkan dalam bentuk harta bergerak saja, melainkan juga bisa disalurkan dalam bentuk uang. (MAI Foundation/Riana)

Baca Juga: Badan Wakaf Indonesia Meresmikan MAI Foundation Sebagai Nazhir Wakaf Uang

 

RELATED ARTIKEL