Ada berbagai cara umat Islam merayaka hari kemenangannya. Salah satu diantaranya adalah dengan mudik. Mudik adalah Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk pulang kekampung halaman guna bersilaturahmi bersama keluarga. . Kini, mudik Lebaran sudah menjadi tradisi yang mendarah daging. Lebaran tidak lengkap tanpa mudik. Berbagai moda transportasi dipadati jumlah pemudik yang mencapai jutaan dari tahun ke tahun.
Kedatangan Ramadhan memang selalu membawa keberkahan. Selain keberkahan dalam menjalani ibadah puasa, ada pula kebahagiaan lain ketika di 10 hari terakhir Ramadhan, terutama saat mempersiapkan diri menjelang Lailatul Qadr dan persiapan mudik. Akan ada banyak cerita terkait hal tersebut. Beragam perasaan seperti haru, sedih dan bahagia melingkupi dada si pemudik. Setelah sibuk berjibaku dengan pekerjaan dan rutinitas di daerah perantauan, kerinduan akan kampung halaman seperti sudah tidak bisa dibendung lagi.
Begitu besar manfaat mudik bagi kita. Berikut ini adalah beberapa manfaat saat melakukan mudik.
- Cara Berbakti Kepada Orang Tua
“Dan, Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka. Dan, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Israa; 23)
Menemui orang tua merupakan salah satu bentuk bakti kita terhadap orang tua. Meskipun kita harus rela melakukan perjalanan jarak jauh, mengeluarkan isi dompet yang tidak sedikit, berdesak-desakkan, namun ketika bertemu dengan orang tua, kepenatan itu serasa menghilang. Apalagi ketika kita membawa buah tangan, orang tua mana yang tidak akan bangga terhadap anaknya. Meski hanya sebentar saja pertemuan, doa orang tua akan terus mengalir. Dan ini merupakan bentuk birrul walidain yang paling mudah dilakukan selain mendoakan orang tua kita.
- Memperkuat Ukhuwah
Mudik juga menunjukkan betapa ukhuwah/hubungan antar keluarga itu tidak akan pernah putus dan tidak akan pernah berakhir. Meski di ujung dunia sekali pun, tetap saja hubungan antara anak dan ibu akan kekal. Nah, mudik inilah momen yang kembali mengingatkan kita bahwa terpisah sejauh apapun yang namanya hubungan keluarga akan terus dibawa, bahkan sampai mati.
Mudik lebaran juga menjadi momen yang tepat untuk menjalin kembali silaturahmi dengan teman lama dan menjalin komunikasi dengan mereka. Momen buka puasa atau reuni menjadi satu agenda yang harus dilakukan ketika mudik. Islam selalu meneguhkan manfaat silaturahmi, misalnya bisa membuka rezeki dan bisa memanjangkan umur. Firman Allah dalam Q.S. An-Nisa, ayat 1, adalah sebagai berikut.
“Dan, bertakwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturahmi.”
- Ajang Introspeksi dan Memaafkan
Introspeksi dan memaafkan memang tidak harus di saat lebaran saja. Namun setelah melakukan ibadah selama bulan Ramadhan, berbagai tempaan telah kita lalui. Berkah dan hidayah turun dari Allah. Maka sebagai insan yang terlahir kembali, introspeksi dan memaafkan atas kekurangan kesalahan selama ini harus dilakukan demi melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tak ada ruginya ketika kita meminta maaf terlebih dahulu. Sesuai firman Allah dalam QS Asy-syura:40 yang berbunyi:
“… dan balasan kejelekan itu adalah kejelekan pula. Namun, siapa yang memaafkan dan memperbaiki (hubungannya), pahala baginya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”
Mudik juga bisa dijadikan ajang untuk berbagi rezeki yang kita punya. Insya Allah, mudik tahun akan membawa keberkahan yang magfirah.
Selamat mudik!